Mencari (Jati Diri & Agama)
Proses, proses mencari jati diri adalah sebuah pengalaman yang amat sangat mahal bagiku. Dimana banyak peristiwa, kejadian, pengalaman baik buruk yang membuat kita berfikir tentang arti dan tujuan hidup ini. Ya, proses ini membuatku berfikir & selalu bertanya-tanya apa yang sebenarnya yang saya cari. Saya belajar, saya bertanya, saya mencoba memahami apa maksud Tuhan dan saya rasa rasa sampai saat ini belum menemukanya. Apakah arti dari hidup adalah sebuah eksisitensi semata ..?? eksistensi diri menuju apa yang dikata manusia sebagai kemenangan dan kepuasan. Dalam sebuah proses pencarian jatidiri saya berfikir keras, mengeluh, menangis dan bertanya-tanya apa maksud tuhan menciptakan saya di bumi ini. Menurut para Ulama hidup di dunia hanya sesaat maka manfaatkan waktumu semaksimalkan mungkin untuk berdoa memohon ampunan dan berkahnya. Menurut para dosen hidup itu adalah belajar dan belajar sampai manusia mengantarkan kita ke lubang yang bernama liang lahat. Menurut sastrawan, hidup itu adalah cinta dimana kita akan menmukan sebuah desas desus dari apa yang sebenarnya saya cari. Menurut para filsuf, hidup itu adalah sebuah dongeng dimana yang menciptakan dongeng itu adalah diri kita sendiri; kita terjebak dalam sebuah dongeng yang kita buat sendiri; kita tenggelam dalam dongeng yang kita buat sampai tak dapat kembali lagi menemukan siapa sebenarnya diri kita.
Proses pencarian jatidiri, sebuah proses yang menurut saya tak akan pernah diketahui oleh para manusia. Saya kira Tuhan menciptakan mahluk-mahluk hanya ingin mereka bertanya, bertanya tentang diri mereka sendiri. Lantas apakah ketika manusia-manusia yang bingung ini bertanya siapakah dirinya; mengapa dia di ciptakan di dunia ini serta siapakah yang menciptakanya lantas para manusia ini akan bertanya siapakh tuhan itu sebenarnya ..?? yah, proses yang membingungkan; proses yang hanya bertanya, merenung dan mengeluh.
Apakah akan sampai sini saya bertanya tentang siapa diri saya ..?? tentu tidak, fungsi agama menurut saya hanya membuat orang-orang terblenggu dalam fikiranya, mereka cendrung tolol menaati hal-hal yang mitos; dogma serta mistis. Tapis saya sendiri juga manusia yang beragama, apakah saya beragama karna tertipu oleh orangtua saya yang beraga Islam ..!! Damn, jikalau hal itu benar apakah saya termasuk manusia yang terbodohi oleh Idiologi Islam. Proses ini sangat membingungkan, saya tak tahan jika hanya diam menurut serta meniru apa yang dikata orangtua saya bahwa saya adalah anak dari pasangan beragama Islam. Konstruk sosial telah membuat masyrakat bertindak apa yang menurut mereka benar secara komunal. Sekali lagi saya bertanya, apakah agama itu sebuah pembodohan ..?? apakah tuhan itu benar adanya ..?? apakah Al-Quran sampai saat ini teks yang terkandung didalamnya masih asli ..?? apakah Muhamad itu memang ada dengan sejarah cemerlangnya ataukah itu hanya rekaya sosial yang fenomenal demi meraup pengikut-pengikut yang fanatik tolol.
Ya, pertama saya berfikir tuhan itu adalah Akal bukan Otak. Akan tetapi saya juga sempat bertanya ketika ada kisah seorang Astronot yang sering ke luar angaksa dan dokter bedah otak bercengkrama. Sang astronot berpendapat “saya sering melakukan perjalanan ke luar angkasa bebereapa kali tapi saya tak melihat adanya malaikat, tuhan, bidadari maupun istanaNya” sedangkan dokter ikut berpendapat “saya hampir setiap hari menangani pasien yang di bedah otaknya, akan tetapi saya belum menemukan sebuah fikiran, yang ada hanya otak yang terbungkus oleh tengkorak keras”. Dari sini saya semapat bertanya-jadi siapa sebenarya tuhan saya, siapa yang menciptakan saya, apa maksud asaya di cicptakan, apa maksud dia menciptakan alam semesta ini. Apakah dia menciptakan semua ini hanya untuk bertanya tanya tentang hal tersebut, jadi siapa tuhan kita ..??
No comments:
Post a Comment