Showing posts with label KEWIRAUSAHAAN. Show all posts
Showing posts with label KEWIRAUSAHAAN. Show all posts

Tuesday, October 25, 2016

Makalah Busines Plan Kapita Selekta Kewirausahaan

BUSINES PLAN

PENGOLAHAN DAN PEMASARAN TERASI PUGER



Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah :
Kapita Selekta Kewirausahaan


Dosen pengampu :
Dr. Ir. Agus Tjahjono


Oleh :
ALI AHSAN AL HARIS






FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
OKTOBER 2016


BAB I
PENDAHULUAN

1.1         Latar Belakang

Ikan merupakan bahan makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat selain sebagai komoditi ekspor. Ikan cepat mengalami proses pembusukan dibandingkan dengan bahan makanan lain. Bakteri dan perubahan kimiawi pada ikan mati menyebabkan pembusukan. Mutu olahan ikan sangat tergantung pada mutu bahan mentahnya.
Tanda ikan yang sudah busuk:

- mata suram dan tenggelam;
- sisik suram dan mudah lepas;
- warna kulit suram dengan lendir tebal;
- insang berwarna kelabu dengan lendir tebal;
- dinding perut lembek;
- warna keseluruhan suram dan berbau busuk.

Tanda ikan yang masih segar:

- daging kenyal;
- mata jernih menonjol;
- sisik kuat dan mengkilat;
- sirip kuat;
- warna keseluruhan termasuk kulit cemerlang;
- insang berwarna merah;
- dinding perut kuat;
- bau ikan segar.
Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi masyarakat, mudah didapat, dan harganya murah. Namun ikan cepat mengalami proses pembusukan. Oleh sebab itu pengawetan ikan perlu diketahui semua lapisan masyarakat. Pengawetan ikan secara tradisional bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam tubuh ikan, sehingga tidak memberikan kesempatan bagi bakteri untuk berkembang biak.
Untuk mendapatkan hasil awetan yang bermutu tinggi diperlukan perlakukan yang baik selama proses pengawetan seperti : menjaga kebersihan bahan dan alat yang digunakan, menggunakan ikan yang masih segar, serta garam yang bersih.
Ada bermacam-macam pengawetan ikan, antara lain dengan cara: penggaraman, pengeringan, pemindangan, perasapan, peragian, dan pendinginan ikan. Terasi merupakan produk ikan setengah basah yang dibuat dari udang atau ikan-ikan kecil yang dicampur dengan garam, kemudian diragikan. Terasi digunakan sebagai bahan penyedap masakan seperti pada masakan sayuran,sambal, rujak, dan sebagainya. Sebagai bahan makanan setengah basah yang berkadar garam tinggi, terasi dapat disimpan berbulan-bulan.
            Puger adalah salah satu kecamatan di kabupaten Jember,  kecamatan ini cukup terkenal dengan pantai, nelayan dan karakter masyarakat yang khas. Produk unggulan dari daerah ini adalah terasi Puger yang dikenal karena aroma rasanya yang khas, enak, gurih dan diolah secara tradisional tanpa bahan pengawet. Orang Jember yang merantau sering kangen dengan terasi Puger ini. Masyarakat luar Jember pun kalau berkunjung ke Jember tidak lupa membawa terasi Puger selain suwar-suwir sebagai oleh-oleh. Terasi adalah salah satu produk olahan hasil perikanan dengan cara fermentasi, terkenal sebagai bahan utama sambal terasi. Meskipun sebenarnya bisa dipakai sebagai bumbu masakan lain.
1.2       Rumusan Masalah
            Masalah yang akan dibahas pada makalah Bussines plan-PENGOLAHAN DAN PEMASARAN TERASI PUGER antara lain :
·         Apakah terasi dan kelebihan dari produk terasi lain itu?
·         Apa saja kandungan gizi yang terkandung dalam terasi?
·         Apa saja alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan terasi puger?
·         Bagaimana proses pembuatan terasi puger?
·         Bagaimana rincian anggaran dalam bussines plan ini?
1.3       Tujuan Penulisan
            Tujuan dari pembuatan makalah dengan pemilihan judul Bussines plan-pengolahan dan pemasaran terasi puger ini adalah untuk member informasi dan memasarkan kepada orang lain tentang terasi puger beserta kelebihan disbanding dengan terasi yang lain.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1       Pengertian Terasi dan Kelebihannya
Terasi adalah produk awetan dari ikan atau udang rebon segar yang telah diolah melalui proses pemeraman atau fermentasi, disertai dengan proses penggilingan dan penjemuran yang berlangsung relatif lama ( sekitar 3 hari ). Terasi umumnya berbentuk padat, teksturnya agak kasar, dan mempunyai kekhasan berupa aroma yang tajam namun rasanya sangat gurih. Terasi yang diperdagangkan ada 2 macam, yaitu terasi udang dan terasi ikan. Terasi udang biasanya mempunyai warna cokelat kemerahan, sedangkan terasi ikan berwarna kehitaman.
Dalam praktiknya, sebagian produsen terasi yang nakal ada yang menggunakan ikan busuk atau limbah (kepala) udang sebagai bahan bakunya. Meski murah, terasi seperti ini kualitasnya buruk dan membahayakan kesehatan.
2.2       Kandungan Gizi pada Terasi
Melihat dari bahan bakunya, terasi mempunyai kandungan protein, kalsium dan yodium yang cukup tinggi. Namun kandungan tersebut tidak begitu banyak berperan, karena fungsi terasi yang hanya sebagai penyedap mengakibatkan pemakaian terasi dalam masakan sangat sedikit.
2.3       Alat dan Bahan yang dibutuhkan
Bahan yang digunakan dalam pembuatan terasi puger ini adalah :
  Udang rebon
  Garam
  Gula
Alat yang digunakan dalam pembuatan terasi puger adalah :
  Alat penjemur rebon
  Penggilingan
  Keranjang
Untuk udang rebon atau ebi sebanyak 100kg, dibutuhkan garam sebanyak 10kg dan gula sebanyak 2,5kg. atau dapat disesuaikan sendiri oleh pengolah terasi puger. Karena selera tiap pembuat berbeda dan hal ini akan menentukan laku tidaknya dan sanggup tidaknya terasi bersaing di pasaran. Karena selain kualitas yang baik, para pembeli biasanya memperhatikan rasa yang dimiliki terasi tersebut.
2.4       Proses Pembuatan Terasi Puger
            Langkah pertama udang rebon atau ebi dicuci bersih lalu ditiriskan. Setelah itu udang rebon dijemur sampai setengah kering, biasanya memakan waktu setengah hari jika cuaca mendukung. Lalu tambahkan garam balok atau garam kasar. Penggunaan garam halus membuat rasa terasi kurang enak. Lalu udang rebon di tumbuk atau digiling sambil sedikit demi sedikit diberi garam. Setelah halus, udang rebon diangin-anginkan selama semalam. Lalu esoknya udang di tumbuk lagi sambil diberi sedikit air agar tidak terlalu kering. Setelah halus, udang rebon di cetak sesuai keinginan pasar. Umumnya di puger di cetak bulat memanjang. Setelah itu di bungkus dengan kertas minyak, lalu di bungkus lagi dengan plastic pembungkus.

2.5       Rincian Anggaran
            Rincian anggaran dana yang digunakan dalam proses pengolahan terasi puger ini adalah :
  Ebi 100kg                    : Rp 5.500.000,-
  Garam 10 kg               : Rp 25.000,-
  Gula 2,5 kg                 : Rp 25.000,-
  Tenaga dan kemasan : Rp 100.000,-
  Total                             : Rp 5.650.000,-/100 kg
  Biaya @ 1 kg              : Rp 56.500,-
  Harga @ 1 kg             : Rp 70.000 ´ 100 kg
  Keuntungan @ 1 kg    : Rp 13.500,-
  Pendapatan                 : Rp 1.300.000,-/100 kg


2.6       Proses Pemasaran
            Pemasaran terasi dapat dilakukan dengan cara membuka counter sendiri, dipasarkan dengan cara membuat pamphlet, menawarkan kepada konsumen secara langsung, memberikan sedikit sampel dan juga dapat dipasaran dengan cara menitipkan di toko-toko sekitar. Terasi yang dipasarkan dapat berupa ukuran per 1kg, 0,5kg, 0,25kg.


BAB III
PENUTUP

3.1       Kesimpulan
            Dapat disimpulkan bahwa terasi adalah produk awetan dari ikan atau udang rebon segar yang telah diolah melalui proses pemeraman atau fermentasi, disertai dengan proses penggilingan dan penjemuran yang berlangsung relatif lama ( sekitar 3 hari ). Bahan dasar yang digunakan untuk membuat terasi adalah udang rebon atau ebi, gula dan garam kasar. Modal yang dibutuhkan tidak banyak, namun memberikan keuntungan yang lumayan besar.

3.2       Saran
            Sebaiknya saat memulai wirausaha, modal yang digunakan modal kecil dahulu. Tidak terlalu ambisius, sehingga proses wirausaha akan dapat berjalan dengan baik.




Tuesday, December 8, 2015

Makalah Kapita Selekta Kewirausahaan Kue GATEL (Gabin Telor)

MAKALAH KAPITA SELEKTA  KEWIRAUSAHAAN
KUE GATEL (GABIN TELOR )



Oleh :
HILMAM  PRAKARSA SETIAWAN
RAHMA YUNIAR
PUPUT PUJI LESTARI
NIRA HERMAWANTI
KHOIURUN NISA’
SYAHERA BANU
WIDIYAWATI



FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012



1. Ringkasan Eksekutif

            Usaha Kue Gabin merupakan salah satu usaha yang bergerak dalam bidang makanan ringan. Makanan ringan yang ada pada zaman sekarang sering sekali ditemukan makanan ringan yang kandungan gizinya minim. Penjelasan kandungan gizi serta cara pembuatan kue gabin akan lebih jelas dijelaskan pada pembahasan berikutnya pada bab deskripsi produk. Jika dilihat animo masyarakat, belakangan ini banyak masyarakat yang menyukai makanan-makanan ringan alternatif, maka usaha Kue Gabin ini memiliki prospek yang baik demi memenuhi kebutuhan masyarakan akan karbohidrat protein serta gizi yang lain.

            Usaha ini didirikan oleh Hilman Prakarsa Setiawan. Perbedaan produk yang dibuat dengan produk yang lain ialah kue gabin ini memiliki variasi rasa dan kandungan gizi yang cukup tinggi. Dengan modal tersebut, maka akan diperkirakan tingkat penerimaan masyarakat terhadap produk ini cukup tinggi.

            Produk ini diproduksi dalam Home Industrial,artinya produk ini diproduksi dalam industri rumahan. Industri rumahan memiliki kendala jumlah produksi yang sedikit, sehingga produk ini dijual di dalam lingkungan kampus Universitas Brawijaya. Namun tidak dengan kantin kejujuran, mengingat tingkat kejujuran masyarakat indonesia yang minim. Produk ini dijual didalam lingkungan kampus misalnya : tempat fotocopy setiap fakultas, kantin fakultas yang menjual makanan ringan, koperasi universitas dan lain-lain. Produk ini dijual dalam lingkungan kampus dengan alasan karena kampus merupakan pasar yang menjanjikan. Berangkat dari kondisi Home Industrial yang dilakukan, diharapkan dengan dukungan akan permintaan pasar bisa menjadi industri yang lebih besar.

2. Latar Belakang Usaha
2.1 Data Usaha
·        Nama Usaha                      : Kue Gatel
·        Bidang Usaha                    : Makanan Ringan
·        Jenis Produk/Jasa              : Kue Gabin
·        Alamat Perusahaan           : Jl. Sumbersari 1C no. 68
·        Nomor Telepon                 : 085791945557
                         Mulai Berdiri                        : 2012

3. Deskripsi Produk
            Kue Gabin Telor (Gatel) diproduksi demi memenuhi kebutuhan pasar akan pentingnya konsumsi karbohidrat dan protein, dengan aneka variasi yang diberikan, diharapkan produk ini bisa menjadi alternatif makanan sehat dengan harga terjangkau, selain itu akan mengikis pemikiran konsumen bahwa makan sehat berga mahal. Kue gabin pada umumnya dikonsumsi langsung atau sebagai teman makan kopi, namun Kue Gatel ini memberi variasi yang berbeda, yaitu dengan tambahan telor, sayur, daging ayam dan ikan. Hal itu akan menarik konsumenuntuk mencobanya. Pemasaran dilakukan di lingkungan kampus, cocok untuk mahasiswa-mahasiswa yang tidak sempat sarapan atau sebagai teman dikala bersantai.

3.1 Resep
·          Kue Gabin Original      20 buah
·          Tepung Maizena          2 sdm
·          Putih Telur                    1 butir
·          Gula pasir                      2 sdm
·          Garam                            1 sdt
·          Tepung terigu               2 sdm
·          Minyak goreng                       
·          Air

3.2 Cara Pembuatan
1. Membuat isi gabin yaitu dengan memcampurkan antara tepung maizena,putih telur, gula garap dan air kemudian dipanarkan hingga menjadi kental dantercampur satu sama lain.
2.  Mengoleskan adonan isi pada gabin bagian alas dan kemudian ditutup dengan gabin yang lainnya. Dicelupkan pada adonan tepung terigu, telur dan air kemudian digoreng.
3. Digoreng hingga berwarna kekuningan, selanjutnya angkat dan tiriskan. Hidangkan selagi hangat.

3.3 Biaya Produksi dan Penjualan
·          Kue Gabin Original      20 buah        : Rp 2000
·          Tepung Maizena          2 sdm             : Rp  500
·          Putih Telur                    1 butir           : Rp 1000
·          Gula pasir                      2 sdm             : Rp  500
·          Garam                            1 sdt               : Rp  100
·          Tepung terigu               2 sdm             : Rp  500
TOTAL BIAYA PRODUKSI                       : Rp 4600 untuk 10 buah kue
PENJULAN                                                    : Rp 7500 untuk 10 buah kue
KEUNTUNGAN                                            : Rp 3100 untuk 10 buah kue

4. Analisa Pasar dan Pemasaran
4.1 Target yang dituju adalah:
·        Pemilik usaha fotokopi di setiap fakultas
·        Penjual makanan ringan di kantin setiap fakultas
·        Koperasi universitas

4.2 Aksi pemasaran yang akan dilakukan:
·        Membuat brosur atau selebaran
·        Menyediakan paket sample kepada rekanan
·        Menyebar contact yang dapat dihubungi dalam bentuk telepon, SMS, PIN BBM, Yahoo Messenger, dll.

4.3 Strategi pemasaran yang akan dilakukan mencakup sebagai berikut:
·        Setiap beberapa periode, melakukan sales blitz, yaitu penawaran contoh gratis di pusat-pusat keramaian atau pada saat event-event kampus.
·        Memasarkan produk di tempat keramaian misalnya: kantin kampus, tempat fotocopy kampus, dll.

5. Analisa Sumber Daya Pendukung
5.1 Sumber Daya Manusia (SDM)
Rencana perekrutan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk Usaha Kue Gabin akan dilakukan terhadap tenaga kerja lokal di lingkungan kampus Universitas Brawijaya. Diutamakan untuk tenaga kerja yang berpengalaman di bidang makanan untuk menjamin kualitas hasil produksi.

Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha adalah sejumlah 15 orang termasuk jajaran pengurus (seperti pada bagan struktur di atas). Jumlah ini masih mungkin bertambah seiring peningkatan permintaan pasar.

5.2 Sarana Distribusi
Sarana distribusi akan ditangani sendiri oleh Kue Gabin, tanpa melibatkan pihak ketiga (misal, jasa ekspedisi). Direncanakan, perusahaan akan memiliki 1 unit motor yang akan digunakan untuk keperluan pengiriman hasil produksi ke masing-masing distributor.

Perusahaan akan melakukan negosiasi dengan pihak pemasok, agar bahan-bahan yang dibutuhkan dikirimkan langsung oleh pemasok ke lokasi produksi. Sehingga perusahaan tidak mengeluarkan biaya tambahan untuk transportasi pembelian bahan-bahan.

6. Analisa Dampak dan Resiko Usaha
Dampak positif yang ditimbulkan antara lain:
·        Pendayagunaan tenaga kerja lokal (menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar).
·        Memberikan contoh nyata cara melakukan wirausaha terhadap warga sekitar.
·   Memperkenalkan makanan ringan sehat berupa kue gabin yang memiliki rasa yang bervariasi dan kandungan gizi yang tinggi.

Selain memiliki dampak positif,  perusahaan  pun dapat menghadapi beberapa resiko, anatara lain:
·        Kenaikan mendadak harga bahan-bahan mengakibatkan perusahaan mengalami penurunan omzet.
·    Produk baru dapat dengan mudah mendapatkan saingan serupa. Tantangan utama akan datang dari usaha-usaha yang memiliki modal lebih besar, dimana mereka dapat melakukan pembelian bahan-bahan secara lebih murah dengan grosir.

·        Berkurangnya minat pasar apabila tidak dilakukan inovasi yang terus-menerus.