MAKALAH KAPITA SELEKTA KEWIRAUSAHAAN
KUE GATEL (GABIN TELOR )
Oleh :
HILMAM
PRAKARSA SETIAWAN
RAHMA YUNIAR
PUPUT PUJI LESTARI
NIRA HERMAWANTI
KHOIURUN NISA’
SYAHERA BANU
WIDIYAWATI
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
1.
Ringkasan Eksekutif
Usaha Kue Gabin merupakan salah satu
usaha yang bergerak dalam bidang makanan ringan. Makanan ringan yang ada pada
zaman sekarang sering sekali ditemukan makanan ringan yang kandungan gizinya
minim. Penjelasan kandungan gizi serta cara pembuatan kue gabin akan lebih
jelas dijelaskan pada pembahasan berikutnya pada bab deskripsi produk. Jika
dilihat animo masyarakat, belakangan ini banyak masyarakat yang menyukai
makanan-makanan ringan alternatif, maka usaha Kue Gabin ini memiliki prospek
yang baik demi memenuhi kebutuhan masyarakan akan karbohidrat protein serta
gizi yang lain.
Usaha ini didirikan oleh Hilman
Prakarsa Setiawan. Perbedaan produk yang dibuat dengan produk yang lain ialah
kue gabin ini memiliki variasi rasa dan kandungan gizi yang cukup tinggi.
Dengan modal tersebut, maka akan diperkirakan tingkat penerimaan masyarakat
terhadap produk ini cukup tinggi.
Produk ini diproduksi dalam Home Industrial,artinya produk ini
diproduksi dalam industri rumahan. Industri rumahan memiliki kendala jumlah
produksi yang sedikit, sehingga produk ini dijual di dalam lingkungan kampus
Universitas Brawijaya. Namun tidak dengan kantin kejujuran, mengingat tingkat
kejujuran masyarakat indonesia yang minim. Produk ini dijual didalam lingkungan
kampus misalnya : tempat fotocopy setiap fakultas, kantin fakultas yang menjual
makanan ringan, koperasi universitas dan lain-lain. Produk ini dijual dalam
lingkungan kampus dengan alasan karena kampus merupakan pasar yang menjanjikan.
Berangkat dari kondisi Home Industrial
yang dilakukan, diharapkan dengan dukungan akan permintaan pasar bisa menjadi
industri yang lebih besar.
2. Latar Belakang Usaha
2.1 Data Usaha
·
Nama
Usaha : Kue Gatel
·
Bidang
Usaha : Makanan Ringan
·
Jenis
Produk/Jasa :
Kue Gabin
·
Alamat
Perusahaan : Jl. Sumbersari 1C no.
68
·
Nomor
Telepon : 085791945557
Mulai
Berdiri : 2012
3.
Deskripsi Produk
Kue Gabin Telor (Gatel) diproduksi demi
memenuhi kebutuhan pasar akan pentingnya konsumsi karbohidrat dan protein,
dengan aneka variasi yang diberikan, diharapkan produk ini bisa menjadi
alternatif makanan sehat dengan harga terjangkau, selain itu akan mengikis
pemikiran konsumen bahwa makan sehat berga mahal. Kue gabin pada umumnya
dikonsumsi langsung atau sebagai teman makan kopi, namun Kue Gatel ini memberi
variasi yang berbeda, yaitu dengan tambahan telor, sayur, daging ayam dan ikan.
Hal itu akan menarik konsumenuntuk mencobanya. Pemasaran dilakukan di
lingkungan kampus, cocok untuk mahasiswa-mahasiswa yang tidak sempat sarapan
atau sebagai teman dikala bersantai.
3.1 Resep
·
Kue
Gabin Original 20 buah
·
Tepung
Maizena 2 sdm
·
Putih
Telur 1 butir
·
Gula
pasir 2 sdm
·
Garam 1 sdt
·
Tepung
terigu 2 sdm
·
Minyak
goreng
·
Air
3.2 Cara Pembuatan
1. Membuat isi gabin yaitu dengan memcampurkan
antara tepung maizena,putih telur, gula garap dan air kemudian dipanarkan
hingga menjadi kental dantercampur satu sama lain.
2. Mengoleskan
adonan isi pada gabin bagian alas dan kemudian ditutup dengan gabin yang
lainnya. Dicelupkan pada adonan tepung terigu, telur dan air kemudian digoreng.
3. Digoreng hingga berwarna kekuningan,
selanjutnya angkat dan tiriskan. Hidangkan selagi hangat.
3.3
Biaya Produksi dan Penjualan
·
Kue
Gabin Original 20 buah : Rp 2000
·
Tepung
Maizena 2 sdm : Rp
500
·
Putih
Telur 1 butir :
Rp 1000
·
Gula
pasir 2 sdm : Rp 500
·
Garam 1 sdt : Rp 100
·
Tepung
terigu 2 sdm : Rp 500
TOTAL
BIAYA PRODUKSI :
Rp 4600 untuk 10 buah kue
PENJULAN :
Rp 7500 untuk 10 buah kue
KEUNTUNGAN : Rp
3100 untuk 10 buah kue
4.
Analisa Pasar dan Pemasaran
4.1 Target yang dituju adalah:
·
Pemilik
usaha fotokopi di setiap fakultas
·
Penjual
makanan ringan di kantin setiap fakultas
·
Koperasi
universitas
4.2 Aksi pemasaran yang akan dilakukan:
·
Membuat
brosur atau selebaran
·
Menyediakan
paket sample kepada rekanan
·
Menyebar
contact yang dapat dihubungi dalam bentuk telepon, SMS, PIN BBM, Yahoo
Messenger, dll.
4.3 Strategi pemasaran yang akan dilakukan
mencakup sebagai berikut:
·
Setiap
beberapa periode, melakukan sales blitz, yaitu penawaran contoh gratis di
pusat-pusat keramaian atau pada saat event-event kampus.
·
Memasarkan
produk di tempat keramaian misalnya: kantin kampus, tempat fotocopy kampus,
dll.
5. Analisa Sumber Daya Pendukung
5.1 Sumber Daya Manusia (SDM)
Rencana
perekrutan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk Usaha Kue Gabin akan dilakukan
terhadap tenaga kerja lokal di lingkungan kampus Universitas Brawijaya.
Diutamakan untuk tenaga kerja yang berpengalaman di bidang makanan untuk
menjamin kualitas hasil produksi.
Jumlah
tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha adalah sejumlah 15 orang
termasuk jajaran pengurus (seperti pada bagan struktur di atas). Jumlah ini
masih mungkin bertambah seiring peningkatan permintaan pasar.
5.2 Sarana Distribusi
Sarana
distribusi akan ditangani sendiri oleh Kue Gabin, tanpa melibatkan pihak ketiga
(misal, jasa ekspedisi). Direncanakan, perusahaan akan memiliki 1 unit motor
yang akan digunakan untuk keperluan pengiriman hasil produksi ke masing-masing
distributor.
Perusahaan
akan melakukan negosiasi dengan pihak pemasok, agar bahan-bahan yang dibutuhkan
dikirimkan langsung oleh pemasok ke lokasi produksi. Sehingga perusahaan tidak
mengeluarkan biaya tambahan untuk transportasi pembelian bahan-bahan.
6. Analisa Dampak dan Resiko Usaha
Dampak
positif yang ditimbulkan antara lain:
·
Pendayagunaan
tenaga kerja lokal (menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar).
·
Memberikan
contoh nyata cara melakukan wirausaha terhadap warga sekitar.
· Memperkenalkan
makanan ringan sehat berupa kue gabin yang memiliki rasa yang bervariasi dan
kandungan gizi yang tinggi.
Selain memiliki dampak positif, perusahaan
pun dapat menghadapi beberapa resiko, anatara lain:
·
Kenaikan
mendadak harga bahan-bahan mengakibatkan perusahaan mengalami penurunan omzet.
· Produk
baru dapat dengan mudah mendapatkan saingan serupa. Tantangan utama akan datang
dari usaha-usaha yang memiliki modal lebih besar, dimana mereka dapat melakukan
pembelian bahan-bahan secara lebih murah dengan grosir.
·
Berkurangnya
minat pasar apabila tidak dilakukan inovasi yang terus-menerus.
No comments:
Post a Comment