Tuesday, December 8, 2015

Dinamika Kelompok

Makalah Penyuluhan
Dinamika Kelompok


BAB I
 PENDAHULUAN
                                                                 
1.1            Latar Belakang
Kegiatan Penyuluhan menurut UU- SP3K Bab I Pasal 1 Tahun 2006 diartikan proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumber daya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan kesejahteraannya serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.

Tujuan penyuluhan jangka pendek  yaitu untuk menumbuhkan perubahan yang lebih terarah dalam aktivitas usaha tani dipedesaan, perubahan menyangkut: tingkat pengetahuan, sikap, kemampuan, dan motif tindakan petani. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan mempunyai fungsi menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan teknologi pertanian dengan tujuan agar petani dan nelayan dapat bertani lebih baik (better farming), berusaha tani lebih menguntungkan (better bussines) dan hidup lebih sejahtera (better living).
Upaya mencapai tujuan perubahan bersama tersebut diatas, kearah yang lebih baik dilakukan yaitu melalui proses pembelajaran yang dilakukan oleh bapak ibu penyuluh untuk para petani, kelompok tani, gabungan kelompok tani maupun pelaku usaha di perdesaan.

Secara khusus terkait  dengan kegiatan penyuluh sebagai mitra kerja pelaku utama dan pelaku usaha sangat penting dalam proses pencapaian tujuan belajar secara efektif. Kegiatan penyuluhan dapat mempertinggi proses orang dewasa dalam pembelajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang merupakan rangkaian pengembangan pengetahuan, ketrampilan dan sikap.

Jika ditinjau dari perpektif komunikasi, penyuluhan pada hakikatnya adalah proses komunikasi yaitu proses penyampaian pesan dari sumber  pesan (penyuluh) melalui saluran/media tertentu ke penerima pesan (petani). Pesan, sumber pesan, saluran/media dan penerima pesan adalah komponen-komponen proses komunikasi. Pesan yang akan dikomunikasikan adalah materi penyuluhan pertanian. Salurannya adalah media yang membantu menyamakan persepsi antara penyuluh dengan petani.  Penafsiran persepsi yang berbeda dalam memahami apa-apa yang didengar, dibaca, atau dilihat, dan diamatinya.

Untuk menyikapi hal  tersebut maka seorang penyuluh pada saat menyajikan informasi, transfer ilmu kepada petani peternak dianjurkan menguasai dan menggunakan metode proses belajar mengajar dalam dinamika kelompok orang yang disuluh agar informasi tersebut dapat diterima atau diserap petani peternak dengan baik dan pada akhirnya diharapkan terjadi perubahan-perubahan perilaku berupa kemampuan-kemampuan dalam hal pengetahuan, sikap, dan keterampilannya.

Selain dari pada itu penyuluh diharapkan dapat lebih mengkongkritkan apa yang dijelaskan kepada petani (sasaran), sehingga sasaran lebih mudah dan lebih cepat menangkap materi, apa yang dilihat sasaran akan terkesan lebih lama dan mampu memotivasi dan mampu memusatkan perhatian dalam proses kegiatan penyuluhan di wilayah kerja penyuluhan.

BAB II
 DEFINISI DINAMIKA KELOMPOK
                                                                 

2.1            . Pengertian Dinamika
Pengertian dinamika kelompok secara harfiah merupakan sebuah kata majemuk, dapat diartikan melalui asal katanya yaitu dinamika dan kelompok. Dinamika adalah sesuatu yang mengandung arti tenaga kekuatan, selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri secara memadai terhadap keadaan. Dinamika juga berarti adanya interaksi dan interdependensi antara anggota kelompok dengan kelompok secara keseluruhan. Keadaan ini dapat terjadi karena selama ada kelompok, semangat kelompok (group spirit) terus-menerus ada dalam kelompok itu, oleh karena itu kelompok tersebut bersifat dinamis, artinya setiap saat kelompok yang bersangkutan dapat berubah.

Dinamika juga didefinisikan sebagai suatu pola atau proses pertumbuhan, perubahan atau perkembangan dari suatu bidang tertentu, atau suatu sistem ikatan yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi antara unsur yang satu dengan yang lain, karena adanya pertalian yang langsung diantara unsur-unsur tersebut. Pengertian dinamika ini lebih menekankan pada gerakan yang timbul dari dalam dirinya sendiri, artinya sumber geraknya berasal dari dalam kelompok itu sendiri, bukan dari luar kelompok.
    
2.2            . Pengertian Kelompok
Kelompok menurut Malkolm dan Knowles (1975) adalah suatu kumpulan yang terdiri dari dua orang atau lebih, dapat dikatakan sebagai sebuah kelompok apabila memenuhi kualifikasi sebagai berikut:

a.       Keanggotaan yang jelas, teridentifikasi melalui nama atau identitas lainnya.
b.       Adanya kesadaran kelompok, dimana semua anggotanya merasa bahwa mereka merupakan sebuah kelompok dan ada orang lain di luar mereka, serta memiliki kesatuan persepsi tentang kelompok.
c.        Suatu perasaan mengenai adanya kesamaan tujuan atau sasaran atau gagasan.
d.       Saling ketergantungan dalam upaya pemenuhan kebutuhan-kebutuhan, artinya setiap anggota saling memerlukan pertolongan anggota lainya untuk mencapai tujuan-tujuan yang membuat mereka bisa menyatu dalam kelompok.
e.       Terjadinya interaksi, dimana setiap anggota saling mengkomunikasikan, mempengaruhi dan bereaksi terhadap anggota lain.
f.         Kemampuan untuk bertindak dengan suatu cara tertentu yang telah disepakati, artinya kelompok sudah merupakan satu kesatuan organisasi yang tunggal dalam pencapaian tujuan kelompok.

Kelompok adalah kumpulan orang-orang yang merupakan kesatuan sosial yang mengadakan interaksi yang intensif dan mempunyai tujuan bersama. Menurut W.H.Y. Sprott mendefinisikan kelompok sebagai beberapa orang yang bergaul satu dengan yang lain. Kurt Lewin berpendapat ”the essence of a group is not the similarity or dissimilarity of its members but their interdependence”. H. Smith menguraikan bahwa kelompok adalah suatu unit yang terdapat beberapa individu, yang mempunyai kemampuan untuk berbuat dengan kesatuannya dengan cara dan dasar kesatuan persepsi. Interaksi antar anggota kelompok dapat menimbulkan kerja sama apabila masing-masing anggota kelompok:

·     Mengerti akan tujuan yang dibebankan di dalam kelompok tersebut
·     Adanya saling menghomati di antara anggota-anggotanya
·     Adanya saling menghargai pendapat anggota lain
·   Adanya saling keterbukaan, toleransi dan kejujuran di antara anggota kelompo
Menurut Reitz (1977) kelompok mempunyai karakteristik sebagai berikut:
·     Terdiri dari dua orang atau lebih
·     Berinteraksi satu sama lain
·     Saling membagi beberapa tujuan yang sama
·     Melihat dirinya sebagai suatu kelompok

Kesimpulan dari berbagai pendapat ahli tentang pengertian kelompok adalah kelompok tidak terlepas dari elemen keberadaan dua orang atau lebih yang melakukan interaksi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.

2.3            . Pengertian Dinamika Kelompok
Dinamika kelompok  merupakan suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologi secara jelas antara anggota satu dengan yang lain yang dapat berlangsung dalam situasi yang dialami secara bersama.  Dinamika kelompok juga dapat didefinisikan sebagai konsep yang menggambarkan proses kelompok yang selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang selalu berubah-ubah. Dinamika kelompok mempunyai beberapa tujuan, antara lain:

a.  Membangkitkan kepekaan diri seorang anggota kelompok terhadap anggota kelompok lain, sehingga dapat menimbulkan rasa saling menghargai
b.    Menimbulkan rasa solidaritas anggota sehingga dapat saling menghormati dan saling menghargai pendapat orang lain
c.      Menciptakan komunikasi yang terbuka terhadap sesama anggota kelompok
d.     Menimbulkan adanya i’tikad yang baik diantara sesama anggota kelompok.

Proses dinamika kelompok mulai dari individu sebagai pribadi yang masuk ke dalam kelompok dengan latar belakang yang berbeda-beda, belum mengenal antar individu yang ada dalam kelompok. Mereka membeku seperti es. Individu yang bersangkutan akan berusaha untuk mengenal individu yang lain. Es yang membeku lama-kelamaan mulai mencair, proses ini disebut sebagai “ice breaking”. Setelah saling mengenal, dimulailah berbagai diskusi kelompok, yang kadang diskusi bisa sampai memanas, proses ini disebut ”storming”. Storming akan membawa perubahan pada sikap dan perilaku individu, pada proses ini individu mengalami ”forming”. Dalam setiap kelompok harus ada aturan main yang disepakati bersama oleh semua anggota kelompok dan pengatur perilaku semua anggota kelompok, proses ini disebut ”norming”. Berdasarkan aturan inilah individu dan kelompok melakukan berbagai kegiatan, proses ini disebut ”performing”.


Secara singkat proses dinamika kelompok dapat dilihat pada gambar berikut :


BAB III
KARAKTERISTIK DINAMIKA KELOMPOK
                                                                 
3.1            .  Unsur-Unsur Dinamika Kelompok
a. Tujuan Kelompok
Tujuan kelompok dapat diartikan sebagai gambaran yang diharapkan anggota yang akan dicapai oleh kelompok. Tujuan kelompok harus jelas dan diketahui oleh seluruh anggota. Untuk mencapai tujuan kelompok tersebut diperlukan aktivitas bersama oleh para anggota. Hubungan antara tujuan kelompok dengan tujuan anggota bisa : a) sepenuhnya bertentangan, b) sebagian bertentangan, c) netral, d) searah dan e) identik. Dengan demikian bentuk hubungan a,b,c tidak menguntungkan dan d,e adalah yang baik.

b. Struktur Kelompok
          Struktur kelompok adalah bentuk hubungan antara individu – individu dalam kelompok sesuai posisi dan peranan masing-masing. Struktur kelompok harus sesuai / mendukung tercapainya tujuan kelompok. Yang berhubungan dengan struktur kelompok yaitu :

a)  Struktur Kekuasaan Atau Pengambilan Keputusan
Kedinamisan kelompok sangat erat dengan kecepatan pengambilan keputusan, selain harus jelas siapa yang mengambil keputusan dan ketidakcepatan (kelambatan) pengambilan keputusan menunjukkan lemahnya struktur kelompok.

b) Struktur Tugas Atau Pembagian Pekerjaan
Pembagian tugas dengan memperhatikan perbedaan kemampuan masing-masing anggota adalah penting. Setiap anggota menginginkan tugas-tugas tertentu, sehingga mendapatkan kepuasan dari tugasnya. Struktur tugas yang melibatkan semua anggota dengan baik, maka struktur kelompok sebagai salah satu unsur dinamika kelompok semakin kuat.

c)  Struktur Komunikasi
Sistem komunikasi dalam kelompok perlu diperhatikan agar pesan yang disampaikan keseluruh anggota kelompok dapat sampai secara efektif. Komunikasi yang tidak lancar dalam kelompok menyebabkan ketidakpuasan anggota kelompok berpartisipasi. Dengan komunikasi yang baik akan mengakibatkan interaksi dan menjadikan kelompok menjadi kompak, dengan demikian struktur kelompok sebagai salah satu unsur dinamika kelompok semakin kuat.

d) Sarana Yang Tersedia Untuk Terjadinya Interaksi
Interaksi didalam kelompok sangat diperlukan. Struktur harus menjamin terjadi interaksi. Struktur kelompok sebagai salah satu unsur dinamika kelompok, terjadinya interaksi semakin besar. Sebaliknya struktur semakin lemah jika semakin kecil terjadinya interaksi.

c. Fungsi Tugas
       Fungsi tugas adalah segala kegiatan yang harus dilakukan kelompok dalam melakukan tujuan yang diinginkan. Kegiatan ini sebaiknya menyenangkan, sebab akan meningkatkan kedinamisan kelompok. Sebaliknya kegiatan yang kurang menyenangkan, kurang memuaskan tidak membangkitkan kedinamisan kelompok. Kriteria untuk mengukur fungsi tugas :

a)   Fungsi Memberi Informasi
Informasi merupakan hal yang angat penting dalam kehidupan kelompok. Kelancaran arus informasi menandakan fungsi tugas berjalan dengan baik. Jika kelompok tidak mendapat informasi, berarti tidak ada gagasan yang masuk, maka kelompok itu akan berhenti.

b)   Fungsi Koordinasi
Koordinasi berarti mengatur pola-pola pemikiran/tindakan supaya ketemu dalam suatu kesepakatan pada suatu keadaan. Betapapun kecilnya kelompok itu mengkoordinasi semua kegiatan individu demi kepentingan kelompok adalah sangat penting. Tanpa koordinasi cenderung mengakibatkan ketidakserasian tindakan dalam kegiatan yang dilakukan.

c)   Fungsi Memuaskan Anggota
Tercapainya tujuan kelompok maupun tujuan anggota kelompok harus dapat menimbulkan rasa puas pada semua anggota kelompok, ada perasaan senang. Semakin tinggi tingkat kepuasan anggota karena tercapainya tujuan mengakibatkan fungsi tugas semakin kuat.

d)  Fungsi Berinisiatif
Kelompok mempunyai fungsi menghasilkan inisiatif melaksanakan kegiatan kelompok yang bermanfaat. Inisiatif dapat timbul dari semua anggota kelompok dan bukan hanya dari pengurus atau pimpinan kelompok saja. Semakin banyak prakarsa yang timbul dari anggota kelompok, maka fungsi tugas semakin baik.

e)   Fungsi Mengajak Berpartisipasi.
Kelompok mempunyai fungsi mengajak semua anggota berpartisipasi dalam kegiatan kelompok. Semakin sering kelompok mengajak anggota-anggotanya berpartisipasi didalam setiap kegiatan kelompok, maka fungsi tugas semakin baik.

f)   Fungsi Menjelaskan (Klarifikasi)
Suatu tugas yang harus dilakukan suatu kelompok adalah menjelaskan hal-hal yang mengganjal, harus secepatnya dijernihkan. Tidak harus oleh pimpinan saja tapi boleh dengan anggota, sehingga tidak menimbulkan kebingungan. Kelompok harus berusaha jangan sampai sesuatu menjadi bentuk-bentuk pertanyaan yang tidak terjawab. Makin banyak hal-hal yang tidak jelas, tidak terjawab, berupa tanda tanya saja, berarti semakin banyak yang tidak diketahui, dengan demikan fungsi tugas menjadi lemah. Sebaliknya semakin sering kelompok menjelaskan kepada anggota tentang segala sesuatu yang kurang jelas, maka fungsi tugas semakin baik.

d. Mengembangkan dan Membina Kelompok
          Mengembangkan dan membina kelompok dimaksudkan sebagai usaha mempertahankan kehidupan kelompok. Usaha mempertahankan kehidupan kelompok dapat dilihat dari berbagai ciri yaitu:

a)   Partisipasi Semua Anggota
Semua anggota mengusahakan agar ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang akan mengarahkan ke tujuan kelompok. Partisipasi aktif akan timbul bila masing-masing anggota merasa memiliki kelompok. Semakin tinggi rasa memiliki kelompok, semakin tinggi rasa tanggung jawab pada kelompoknya. Masing-masing anggota berusaha menimbulkan kesadaran bahwa orang lain membutuhkan dirinya, maka perlu saling mengingatkan dan mencari tahu akan ketidakhadiran anggota. Semakin tinggi tingkat partisipasi anggota, berarti pengembangan dan pembinaan kelompok sebagai salah satu unsur dinamika kelompok semakin kuat.

 b)  Adanya Fasilitas
Semakin terjamin fasilitas, semakin berhasil usaha untuk mempertahankan    kehidupan kelompok.

 c)  Menumbuhkan Kegiatan Kelompok
Menumbuhkan kegiatan kelompok harus dapat menumbuhkan bermacam-macam kegiatan, agar anggota bisa berpartisipasi dalam kelompok. Kegiatan harus sesuai dengan tujuan kelompok dan yang dapat meningkatkan partisipasi seluruh kelompok. Semakin banyak kegiatan, anggota semakin berperan, semakin baik usaha untuk mempertahankan kehidupan kelompok.

d)  Menciptakan Norma
              Norma kelompok digunakan untuk standar perilaku anggota, yaitu perilaku mana yang dapat dan tidak dapat dilakukan. Norma untuk mengatur anggota kelompok beraktivitas, sehingga norma harus semakin melembaga pada setiap anggota kelompok. Semakin jelas fungsi norma dirasakan oleh anggota, semakin berhasil usaha mempertahankan kehidupan kelompok.

e)   Adanya Kesempatan Mendapatkan Anggota Baru.
                     Mendapatkan anggota baru merupakan bagian dari pembinaan kelompok. Semakin terbuka kesempatan mendapatkan anggota baru , semakin berhasil usaha mempertahankan kehidupan kelompok. Dengan demikian pengembangan dan pembinaan kelompok sebagai salah satu unsur dinamika kelompok semakin kuat..

f)   Proses Sosialisasi
                     Sosialisasi dimaksudkan untuk mengajarkan atau menurunkan norma terhadap anggota baru, agar mereka merasa tidak asing dan cepat berperan aktif dan memahami norma dan tujuan kelompok. Semakin baik anggota baru memahami seluk beluk kelompok, maka pengembangan dan pembinaan kelompok sebagai salah satu unsur dinamika kelompok semakin baik, usaha mempertahankan kehidupan kelompok semakin kuat.

e. Kekompakan Kelompok
Kekompakan kelompok menunjukkan tingkat rasa untuk tetap tinggal dalam kelompok. Anggota yang tingkat kekompakannya tinggi lebih terangsang untuk aktif mencapai tujuan kelompok. Kekompakan meningkatkan potensi kelompok dan meningkatkan rasa memiliki kelompok dalam diri anggota kelompok. Enam faktor yang mempengaruhi kekompakan kelompok yaitu :

a)  Kepemimpinan Kelompok
Kepemimpinan bertugas menumbuhkan rasa kesamaan diantara anggota kelompok, dapat menetralisir perbedaan dalam kelompok, menumbuhkan ide-ide anggota dan keputusan dari anggota.

b)  Keanggotaan Kelompok
       Yang ideal anggota menunjukkan kemauan yang tulus, saling merangkul, merasa bangga atas kelompoknya.

c)  Nilai Tujuan Kelompok
Penilaian yang tinggi tehadap tujuan kelompok oleh semakin banyak anggota kelompok, kelompok semakin kuat.

d)  Homogenitas Anggota Kelompok
Perbedaan diantara anggota tidak dirasakan, rasa kesamaan meningkat, maka aktivitas meningkat dan  kelompok semakin kompak.

e)  Keterpaduan Kegiatan kelompok
Setiap anggota merasakan melebur menjadi satu didalam setiap kegiatan kelompok, kerjasama diantara kelompok semakin kuat, akan memperbesar kekompakan kelompok.

f)   Jumlah Anggota Kelompok
Jumlah anggota yang besar akan mempersulit interaksi dan dapat memperlemah kekuatan kelompok.

f. Suasana Kelompok
              Kelompok yang menarik yaitu yang memiliki suasana dimana anggotanya merasa saling diterima dan saling dihargai serta rasa persahabatan. Kelompok semakin dinamis jika mempunyai semangat dalam kehidupan kelompok. Faktor yang mempengaruhi suasana kelompok :

a)  Hubungan Antara Anggota Kelompok
                     Hubungan yang bersifat rukun, bersahabat dan penuh persaudaraan, menimbulkan perasaan bersemangat untuk mencapai tujuan kelompok, sehingga suasana kelompok menjadi baik. Hubungan yang kaku, formal, bermusuhan menimbulkan rasa apatis untuk mencapai tujuan kelompok.

b)   Kebebasan Berprestasi
Kebebasan berkreasi menimbulkan semangat kerja sehingga   kegiatan      anggota kelompok semakin kelihatan untuk mencapai tujuan kelompok. Kelompok perlu  mencari kebebasan dan pengawasan yang cocok, agar setiap anggota    kelompok  dapat     berbuat sesuatu dengan tidak melanggar norma kelompok.

c)   Lingkungan Fisik
                     Lingkungan fisik yang baik menimbulkan semangat kelompok.

g. Tekanan pada kelompok
Tekanan pada kelompok dapat menimbulkan tegangan untuk mendorong berbuat sesuatu demi tercapainya tujuan kelompok. Tekanan tersebut mengharapkan perubahan perilaku, ide, sikap dan kepercayan anggota kelompok. Fungsi tekanan pada kelompok yaitu membantu kelompok mencapai tujuan, mempertahankan dirinya sebagai kelompok, membantu anggota kelompok memperkuat pendapatnya, serta menetapkan hubungan dengan lingkungan sosialnya. Tekanan yang kuat dan baik jika bersumber pada kelompok itu sendiri. Pemberian tekanan pada kelompok harus cermat sebab jika salah akan menimbulkan kepanikan dan mengurangi kedinamisan kelompok. Contoh pemberian tekanan yaitu pemberian penghargaan atas prestasi atau hukuman atas kesalahan. Semakin dirasakan sistem penghargaan maupun hukuman, akan menumbuhkan dorongan berbuat sesuatu demi tercapainya tujuan kelompok.

h. Efektivitas kelompok
Efektivitas kelompok adalah keberhasilan untuk melaksanakan tugas-tugasnya dengan cepat dan berhasil baik serta memuaskan bagi setiap anggota dalam rangka mencapai tujuan berikutnya. Semakin berhasil kelompok mencapai tujuannya, semakin bangga anggota berasosiasi dengan kelompoknya dan semakin puas anggota karena tujuan pribadi tercapai, maka kelompok menjadi efektif.

3.2. Manfaat Dinamika Kelompok
Dinamika kelompok merupakan kebutuhan bagi setiap individu yang  hidup dalam sebuah kelompok.  Manfaat dinamika kelompok antara lain:

a. Membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup. (Bagaimanapun manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.)
b. Memudahkan  segala  pekerjaan.  (Banyak  pekerjaan  yang  tidak dapat dilaksanakan tanpa bantuan orang lain)
c.   Mengatasi  pekerjaan  yang  membutuhkan  pemecahan  masalah dan  mengurangi  beban  pekerjaan  yang  terlalu  besar  sehingga selesai lebih cepat, efektif dan efesian.(pekerjaan  besar  dibagi-bagi  sesuai  bagian  kelompoknya masing-masing / sesuai keahlian)
d.        Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat (setiap  individu  bisa  memberikan  masukan,  berinteraksi  dan memiliki peran yang sama dalam masyarakat)

BAB IV
 TERAPAN KONSEP DINAMIKA KELOMPOK
                                                                 

4.1            . Proses Dinamika Kelompok
Pembentukan kelompok merupakan salah satu langkah awal terjadinya interaksi antar individu satu dengan yang lain, karena dengan terjadinya proses pembentukan kelompok akan terpenuhi kebutuhan dalam berkelompok. Pembentukan sebuah kelompok dapat diawali dengan adanya persepsi, perasaan atau motivasi, dan tujuan yang sama dalam memenuhi kebutuhannya.
Proses pembentukan kelompok dimulai dari adanya perasaan/persepsi yang sama untuk memenuhi kebutuhan, dari perasaan ini akan muncul motivasi dalam  memenuhi kebutuhan, kemudian menetukan tujuan yang sama dan akhirnya terjadi interaksi, sehingga terwujudlah sebuah kelompok. Pada tahap awal pembentukan kelompok ini akan ditentukan kedudukan masing-masing individu, siapa yang menjadi ketua dan siapa yang menjadi anggotanya. Dalam perjalanan kelompok akan terjadi interaksi antar anggota yang memungkinkan terjadinya perpecahan (konflik), tapi konflik ini biasanya bersifat sementara karena manfaat kelompok ini lebih besar, maka anggota akan menyesuaikan diri karena kepentingan bersama dan setelah itu perubahan kelompok akan mudah terjadi.

Berikut ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat proses pembentukan kelompok:
a.   Persepsi
Pembagian kelompok diharapkan mempunyai kemampuan yang berimbang, apabila ada anggota yang mempunyai tingkat intelegensi rendah, maka anggota yang mempunyai tingkat intelegensi tinggi mampu menginduksi anggota yang lain, sehingga tidak terjadi ketimpangan yang mencolok.

b.  Motivasi
Pembagian kekuatan yang berimbang akan memotivasi setiap anggota untuk berkompetisi secara sehat, dalam mencapai tujuan kelompok.

c.   Tujuan
Pembentukan kelompok diantaranya adalah untuk menyelesaikan tugas-tugas kelompok atau individu dengan menggunakan metode diskusi ataupun kerjasama, sehingga tujuan anggota adalah sebuah kesepakatan bersama.

d.  Organisasi
Pengorganisasian dimaksudkan untuk  mempermudah koordinasi, sehingga penyelesaian masalah kelompok menjadi lebih efektif dan efisien.
e.  Independensi
Kebebasan yang dimaksudkan disini adalah kebebasan anggota kelompok dalam menyampaikan ide dan pendapatnya. sesuai dengan aturan yang berlaku dalam kelompok, sehingga tidak mengganggu proses kelompok.

f.    Interaksi
Interaksi/hubungan timbal balik antar anggota kelompok merupakan syarat yang penting dalam kelompok.

4.2. Efektifitas Dinamika Kelompok
Efek dari kegiatan dinamika kelompok ini bisa diketahui  dengan melihat karakteristik kelompok yang efektif adalah:
a.            Komunikasi dua arah
a.            Tujuan kelompok jelas dan diterima oleh anggota
b.            Partisipasi merata antar anggota
c.            Kepemimpinan didasarkan pada kemampuan dan informasi, buka posisi dan kekuasaan
d.            Kesepakatan diupayakan untuk keputusan yang penting
e.            Kontroversi dan konflik tidak diabaikan, diingkari atau ditekan
f.              Kesejahteraan anggota tidak dikorbankan hanya untuk mencapai tujuan
g.            Secara berkala anggota membahas efektivitas kelompok dan mendiskusikan cara memperbaiki fungsinya
Perbandingan kelompok efektif dan kelompok yang tidak efektif :
Faktor
Kelompok efektif
Kelompok inefektif
Atmosfer
Informal, relaks, nyaman, dimana anggota bisa menunjukkan kesenangan dan keterlibatannya.
Tegang dan terkadang muncul kebosanan
Seting tujuan
Tujuan, tugas diklarifikasi, dimengerti dan dimodifikasi, sehingga anggota bisa komitmen dan kooperatif dengan tujuan kelompok
Tidak jelas, tidak dimengerti, tujuan tidak mungkin dicapai
Kepemimpinan dan partisipasi anggota
Ada pergantian tiap beberapa waktu yang telah disepakati.
Didelegasikan atau berdasar otoritas, pemimpin mendominasi kelompok, partisipasi anggota tidak seimbang (anggota yang mempunyai otoritas  lebih mendominasi)
Penekanan tujuan
Penekanan pada tiga fungsi kelompok  (pencapaian tujuan, pemeliharaan internal dan perkembangan)
Tidak ada penekanan tujuan
Komukasi
Terbuka dan dua arah. Di dorong untuk mengeluarka ide dan perasaan (berhubungan dengan masalah dan perjalanan kelompok)
Tertutup dan satu arah,  tidak semua ide diberi dorongan, tujuan individu berlawanan dengan tujuan kelompok.
Pembuatan keputusan
Secara mufakat
Berdasar otoritas dalam kelompok dengan partisipasi minimal dari anggota kelompok
Kohesi
Difasilitasi, saling percaya, dan saling memberi dukungan
Saling  mengabaikan




Toleransi konflik
Toleransi terhadap konflik tinggi, adanya perbedaan/konflik dicari pemecahannya bersama
Toleransi terhadap konflik rendah, usaha dilakukan untuk menghindar, mengingkari, menekan atau mengesampingkan kontroversi
Kekuatan
Ditentukan oleh kemampuan anggota, kekuatan sama
Ditentukan oleh kedudukan dalam kelompok
Evaluasi
Sering, semua anggota berperan dalam evaluasi dan pengambilan keputusan bagaimana meningkatkan fungsi kelompok
Minimal, evaluasi kalau ada hanya dilakukan oleh yang mempunyai otoritas tinggi
Kreatifitas
Didorong, difasilitasi untuk aktualisasi diri dan keefektifan interpersonal
Tidak didorong, individu takut

BAB V
 PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Dinamika kelompok  merupakan suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologi secara jelas antara anggota satu dengan yang lain yang dapat berlangsung dalam situasi yang dialami secara bersama, yang menggambarkan proses kelompok yang selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang selalu berubah-ubah.

Proses dinamika kelompok mulai dari individu sebagai pribadi yang masuk ke dalam kelompok  dengan latar belakang yang berbeda-beda, belum mengenal antar individu yang ada dalam kelompok. Dinamika kelompok dimaksudkan untuk 1) Membangkitkan kepekaan diri seorang anggota kelompok terhadap anggota kelompok lain, sehingga dapat menimbulkan rasa saling menghargai, 2) Menimbulkan rasa solidaritas anggota, 3) Menciptakan komunikasi yang terbuka terhadap sesama anggota kelompok, 4) Menimbulkan adanya i’tikad yang baik diantara sesama anggota kelompok.

5.2. Implikasi
Sebagai mitra kerja pelaku utama dan pelaku usaha, penyuluh pertanian mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses penyuluhan yang merupakan rangkaian pengembangan kemampuan, pengetahuan ketrampilan dan sikap dari pelaku utama dan pelaku usaha. Dalam proses penyuluhan dengan menerapkan dinamika kelompok yang baik, sehingga   kondisi belajar dapat kondusif sehingga materi bisa diterima dengan lengkap.


DAFTAR PUSTAKA

Slamet, M. 2000.   Kelompok, Organisasi dan Kepemimpinan. IPB, Bogor.

Munir,  B.  2001. Dinamika  Kelompok  :  Penerapannya  dalam  Laboratorium Ilmu PerilakuUniversitas Sriwijaya, Palembang. 

Santosa, S. 2004. Dinamika Kelompok. PT Bumi Aksara, Jakarta.

Danim, S.  2004.  Motivasi Kepemimpinan & Efektivitas Kelompok.   PT Rineka Cipta, Jakarta.

Huraerah,A. 2006.  Dinamika Kelompok : Konsep dan  Aplikasi. PT Refika Aditama, Bandung.  

No comments:

Post a Comment