JILBOOBS
Oleh: Ali Ahsan
JILBOOBS (JILBAB TOKET) |
Hahaha, saya yakin akhir-akhir ini anda pasti banyak
mendengar sepenggal kata yang agak ganjil dan terdengar lucu itu. Ya, istilah
itu sekarang marak di perbicangkan di media sosial maupun cetak. Aku sengaja
menulis judul tersebut karena sangat puas dan merasa senang karena perilaku
berbusana yang aneh ini akhirnya menduduki puncak pemberitaan di berbagai media
nasional yang harapanya bagi yang merasa-merasa itu sadar dan terkutuk, ekh
maksut saya terketuk pintu hatinya untuk mau merubah alias kembali ke yang
semestinya.
Itu Namanya Pamer Toket! |
JILBOOBS, menurutku kata ini memiliki arti JIL (Jilbab)
dan BOOBS (Payudara/Toket). Istilah tersebut merupakan sebutan bagi para wanita
yang mengenakan Jilbab tetapi memperlihatkan tonjolan di wilayah DADA. Untuk lebih
jelasnya, banyak saya temukan rekan-rekanku Mahasiswi atau anak-anak SMA bahkan
para Perempuan yang mengenakan Jilbab tidak sesuai dengan Syar’i yaitu, tidak
membentuk lekuk tubuh alias longgar, bahan kain tak boleh menerawang atau
tembus pandang. Akan tetapi secara sadar dan telah menjadi rahasia umum
bahwasanya Jilbab yang semestinya dipergunakan untuk MENUTUP aurat di daerah kepala
sampai dada yang ada malah dipergunakan untuk MEMBUNGKUS
DADA/TOKET/PAYUDARA/SUSU agar terlihat menonjol, sensual dan menarik para Adam
serta bagian Pinggang yang di jahit ketat pula.
Obral Toket hahaha!! |
Dari paragraph di atas mari kita renungkan bersama dengan
mata tetutup dan mencoba membayangkan serta mengingat kembali apakah yang saya
sampaikan itu benar adanya atau hoax! Bawahan, selain cara memakai Hijab yang
dengan sengaja pendek tak menutupi Toket. Perempuan-perempuan zaman sekarang
juga merubah dandananya dengan memakai celana/rok yang sangat ketat atau
berkain tipis di bagian PANTAT alias BOKONG.
Fenomena ini terjadi bukan hanya pada perempuan yang
memiliki PAYUDARA dan BOKONG yang besar serta kencang. Aku banyak menemui fenomena
Jilboobs pada perempuan yang tak memiliki lekukan tubuh seistimewa dengan oknum
yang terlabeli Jilboobs seperti di atas.
Dari hasil pengamatanku selama ini, aku dapat menjamin
selain untuk meningkatkan kepercayaan dirinya, perempuan-perempuan yang
berdandan semacam itu termotivasi agar di lihat para lelaki. Karena kalau difikir-difikir
buat apa mereka dandan seperti itu kalau bukan untuk pamer PAYUDARA, sorry, maksutku
pamer style berkerudung mereka!
Degradasi Moral (JILBOOBS) |
Selain memiliki sifat ingin selalu dan selalu di perhatikan,
perempuan juga memiliki sifat ingin di GAULI alias DIPERKOSA. Yah, laki-laki ingin
selalu di cintai, perempuan ingin di mengerti, laki-laki memperkosa, dan
perempuan ingin diperkosa. Sudah menjadi rahasia umum bukan! Dan aku cenderung
berfikir para perempuan zaman sekarang
mungkin merasa sepi Pemerkosa sehingga mereka berdandandan dengan gaya
Jilboobs. Haha, cukup untuk menjadi sebuah kesimpulankan?
Tidak itu saja, Konsensus Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah
menyepakati bahwasanya Jilboobs di haramkan di Indonesia –uda kaya aliran Islam
Liberal bukan! Tapi bukan Indnesia kalau dalam setiap pengambilan kebijakan
berbau Agama dan Sara tak menimbulkan Konflik.
Feni, Wakil Ketua Komunitas
Hijabers Depok “Merasa Terhina”. Feni memandang, pemakaian jilbab untuk kaum
remaja sendiri masih dalam proses pembelajaran. Sehingga, mereka pun tidak
dapat disalahkan sepenuhnya atas penggunaan jilbab yang masih belum memenuhi
syari. “Karena jilbab perlu proses, tidak bisa blek syari. Perlu proses,”
tandasnya. Feni meyakini ada pihak yang sengaja membuat istilah tersebut,
apalagi jilbab tengah menjadi tren di kalangan anak muda. Dengan demikian, kaum
remaja berpikir ulang ketika akan mengenakan hijab. “Istilah jilboobs itu ada
pihak-pihak yang mau adu domba antara Islam dan kerudung,” ucapnya. Merdeka, Rabu
(6/8).
Feni beralasan banyak para remaja-remaja Indonesia zaman
sekarang yang masih dalam proses berhijab –katanya. Namun statement tersebut
kalau saya sendiri langsung dapat di patahkan, bagaimana dengan fenomena
pertelevisian negeri ini yang cenderung mempertontonkan artis-artis yang
berhijab tak sesuai syari sehingga
berimplikasi pada remaja Indonesia. Selain itu pendidikan moral dan karakter di
bangku pendidikan negeri ini juga tak kunjung berubah, murid cenderung hanya di
didik untuk menghafal materi. Pendidikan moralnya cenderung di abaikan karena
tenaga pendidik cenderung sibuk untuk mengejar deadline materi –haha ketahuan
dech!
Sungguh aku tak bermaksud untuk menghina para kaum hawa
atas kejadian ini, akan tetapi fenomena Jilboobs, Celana Ketat yang
mempertontonkan Pantat dan Baju yang memperlihatkan lekuk Pinggang dan besarnya
Payudara Perempuan sekarang memang menjamur di kalanngan Birokrat, Politikus,
Akademisi, Pelajar dan Masyarakat Umum.
Ini Nyata Bukan Hoax (JILBOBS) |
Namun sebagai warga Negara yang berusaha menjadi baik,
aku tetap optimis dengan di haramkanya Jilboobs oleh MUI akan membuat para
perempuan tersadar untuk kembali ke apa yang semesti dan sepantasnya ia kenakan
sebagai Umat Islam dan Bangsa Timur. Selain itu, Kurikulum 2013 yang di
terapkan di SD-SMA yang menekankan pendidikan Moral dan Karakter akan mengantar
bangsa yang besar ini menuju sebuah bangsa yang bermoral dan berkarakter,
karena kalau ingin melihat bangsa Indonesia 50 Tahun kedepan maka lihatlah
Pemuda zaman sekarang.
#Hidup Indonesia
#Go Ahead Indonesia
#Yang Penting Bagiku Adalah Dialog
Behind The Gun @aliahsanID
No comments:
Post a Comment