Saturday, August 30, 2014

REZIM



REZIM

)*Ali Ahsan

Banyak para pemimpin dari sebuah rezim yang tak mau jika rezim yang pernah ia peggang di rebut oleh klan yang notabenya berbeda pandangan denganya. Hal ini telah menjadi konsumsi kita, bahkan hal ini telah menjadi rahasia umum. Banyak didasari oleh kepentingan yang sama namun dalam mencapai tujuanya mereka saling hantam karena menurutnya cara yang ia lakukan adalah yang paling benar. Model seperti ini memang bayak kita jumpai dan terlebih karena didasarkan oleh rezim yang tamak akan kekuasaan.

Posisi pemimpin hanyalah baju belaka, tubuh yang berada di dalamnya terdapat manusia-manusia penuh ilmu dan stratak tingkat zeus. Manusia seperti inilah yang sebenarnya matia-matian mempertahankan dan menjalankan dari kepemerintahan tersebut. Posisi strategis semua jabatan yang kita hendaki untuk di isi oleh para manusia berkepribadian baik memang takan mungkin terjadi, dorongan golongan yang menyokongnya untuk memperluas daerah jajahan dan relasi politis membuat figur dari pemimpin itu sendiri menjadi tenggelam dengan arahan dari para tubuh yang berada di dalam sosok pemimpin diatas.

Banyak kita temui pemimpin negara, instansi, perusahaan, organisasi dll secara perilaku terlihat baik, bagi kita mereka terlihat seperti malaikat penolong semua permasalahan kita. Tutur bahasa dan perilaku yang telah membius kita telah men-amini bahwa sosok yang memimpin kita adalah sosok ratu adil. Kita sering tak sadar bahwa sosok malaikat itu sebenarnya adalah setan, pandangan yang membutakan kita adalah karena gencarnya media atau mulut yang mendeskripsikan sosoknya yang baik sehingga kritik dari luar tak lagi mau kita terima. Hal inilah yang menjadikan kita menjadi terbelenggu dengan pemikiran kita sendiri, kritik dan saran yang seharusnya kita pertimbangkan malah jauh0jau kita buang. Hal sepele yang seharusya kita fahami hanya menjadi bualan sampah semata.

Sosok pemimpin saya sadari memang penting adanya, orang-orang yang lebih kuat darinya yang mati-matian membantu dan membelanya juga sangat penting posisinya. Sinergis keduanya akan menumbukan sebuah proses kepemerintahan yang kuat dan progresif. Hanya satu yang biasa dilakukan, pentingnya oposisi juga sangat berpengaruh sebagai pengawalan kebijakan dari sebuah rezim penguasa.

Tapi sayang, perbedaan sering membuat kita terlena. Perbedaan sering membuat kita beda bahwa sebenarnya kita lemah darinya.

No comments:

Post a Comment