Tuesday, July 15, 2014

KENAKALAN REMAJA DI ERA INFORMATIKA


KENAKALAN REMAJA DI ERA INFORMATIKA

Pada bingung kan apa maksud dari judul postingan ini? Jadi judul tadi itu sebenarnya judul dari sebuah lagu yang dibawain oleh band indie bernama EFEK RUMAH KACA. biar gak penasaran ane kasih dah liriknya, monggo di simak.

Senang mengabadikan tubuh
yang tak berhalang padahal hanya iseng belaka
Ketika birahi yang juara
etika menguap entah kemana

Oh!.. Nafsu menderu-deru, bikin malu..

Tegak dan memamerkan badan dan yang lainnya
mungkin hanya untuk kenangan
Ketika birahi yang juara
etika menguap entah ke mana

Oh!.. Nafsu menderu-deru, bikin malu..

Oh!.. Nafsu menderu-deru, susah maju…
Apakah kita tersesat arah?
Mengapa kita tak bisa dewasa?
Dewasa…

Lirik di atas mencerminkan sebuah kritik atau sindiran pada para remaja ataupun semua kalangan yang mennyalahgunakan teknologi untuk sesuatu yang melanggar norma khususnya pornografi. Hmm, sebenarnya sih mungkin gak jadi masalah kalo buat koleksi pribadi dan yang ngelihat cuma si pelaku doank. Nah tapi jadi melanggar etika kalo misalkan udah disebarin kemana-mana apalagi lewat internet ato jejaring sosial.

Kalo begini jadi bingung siapa yang mesti di salahin. Kadang yang nyebarin justru orang lain lalu yang merasa punya gambar mencak-mencak dengan alasan pelecehan. Nah loo, kalo menurut ane sih mending juga gak usah lah bikin foto-foto “gak jelas” atau bahkan video semacam itu. Kalo misalkan sengaja buat terus mau diapain? koleksi pribadi? Gak ngerti dah ane.

Kita sebagai masyarakat modern khususnya kita yang berpendidikan dan khususnya lagi yang lagi mengenyam pendidikan di dunia INFORMATIKA, harusnya tahu bahwa teknologi itu gak bisa disalahkan. Teknologi itu bisa jadi bermanfaat atau gak tergantung siapa yang menggunakan. Kita harusnya bisa menggunakan teknologi khususnya komputer dan internet untuk hal-hal yang positif. Seperti sharing ilmu, diskusi, membangun komunikasi yang positif, dan masih banyak lagi. Mari mulai sekarang kita mulai dari diri sendiri menggalakkan penggunaan teknologi dengan positif agar berguna bagi masyarakat, bangsa, dan negara.

                Indonesi di tengah gempuran Modernisasi dan Westernisasi, Setujukah anda!

 

HANYA MAMPU BERONANI FIKIRAN


HANYA MAMPU BERONANI FIKIRAN
)*Ali Ahsan

kaum muda sepertiku yang seharusnya dapat berbuat banyak untuk negeri ini ternyata hanya menjadi onak dalam duri saja. Keseharianku yang hanya membaca buku, merenung dan ngobrol tak jelas tanpa mengeluarkan sebuah solusi dan aksi nyata bagi masyarakat terasa sangat rugi. Percuma saja aku banyak membaca buku dan memiliki impian segudang jikalau saat ini aku hanya berdiam diri dan mengkritik kinerja pemerintah. 

Di kalanganku mungkin tak asing dengan istilah golongan kiri, namun menurutku golongan kiri yang kumaksudkan adalah mereka bergerak sendiri dengan membenarkan sistem menurut mereka dan itu memang nyata dilakukanya. Bukan hanya bersuara tanpa landasan yang ujung-ujungnya hanya seperti burung beo di dalam kandang. Di rentang waktu yang terjal dan memburai di masa mudaku ini, aku mencoba untuk mencari solusi di tengah-tengah permasalahan masyarakat sekitarku. Ide dan keinginan yang belum membeku ini aku harapkan dapat bermanfaat bagi sesama. Aku tak ingin keinginanku ini hanya sebatas onani fikiran semata.

Kembali ke golongan kiri, aku mengenal Tan Malaka, Hitler, Lenin, Munir dan Wiji Thukul. Mereka sering di sebut sebagai orang-orang kiri pada zamanya. Namun yang kuketahui mereka bergerak atas dasar kemauan yang memang didasarkan pada ketimpangan sosial ekonomi dan politik zamanya. Dalam hati aku bukan bermaksud untuk meniru mereka, aku sadar bahwa Ali hanya akan menjadi Ali, apapun yang kuperbuat dan kufikirkan hanyalah dasar dari niatku. Pemikiran mereka hanya membuatku sadar bahwa kaum muda sepertiku memang seharusnya bergerak untuk menata masyarakat yang adil dan sejahtera serta jauh dari ketimpangan yang ada saat ini.

Ketidakmampuanku yang entah mengapa tak biarkan untuk segera pergi dari benak ini membuatku menjadi malas untuk bertindak terjun ke masyarakat langsung. Percuma saja aku mengenyam pendidikan yang tinggi jikalau aku mengabaikan kondisi masyarakat terutama petani, nelayan dan pedagang kecil yang hidupnya serba kecukupan jauh dari kata normal. Pendidikan dan hak bersuarapun rasa-rasa memang jauh dari benak mereka, para klas borjuis yang cenderung di hargai dan omonganya di dengarkan membuat posisi kaum proletar seperti mereka di tengah-tengah masyarakat menjadi terhimpit dan semakin tenggelam dalam hal demokrasi.

Pendidikanku hanya kumanfaatkan untuk nampang gengsi di masyarakat, banyak buku yang telah kubaca hanya kupergunakan untuk membungkam mulut orang-orang yang tak kukehendaki menjatuhkan kepribadianku semata. Apakah ini yang kulakukan selam ini! Secara sadar memang hal ini telah kulakukan, ilmu dan pengalaman hidup yang kudapatkan selama ini telah kupergunakan dengan tidak semestinya. Aku bangga pada para aktivis era dulu yang rela berkorban menggadaikan segalanya demi keadilan sosial masyarakat yang memang ia perjuangkan dengan konsisten. Mereka hanya membutuhkan satu –harga diri. 

Kaum muda yang hanya pandai berwacana sepertiku memang seharusnya tak dilahirkan di bumi ini, aku tak bisa apa-apa dengan ide yang kupunya. Yang kuperbuat hanya opini-opini semata tanpa adanya wujud yang pasti. Selama ini aku hanya mengalami kecelakaan berfikir, idealisme yang kupertahankan tak dapat merubah dan memberi manfaat masyarakat.
Betapa ruginya aku menjadi pemuda, rugi sekali aku menjadi mahasiswa.

Saturday, July 12, 2014

KAITAN AKTIVITAS VULKANIK DENGAN DISTRIBUSI SEDIMEN DAN KANDUNGAN SUSPENSI DI PERAIRAN SELAT SUNDA


KAITAN AKTIVITAS VULKANIK DENGAN DISTRIBUSI SEDIMEN DAN KANDUNGAN SUSPENSI DI PERAIRAN SELAT SUNDA

Penelitian ini dilakukan di perairan Selat Sunda yang terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Perairan Selat Sunda mempunyai karakteristik yang agak unik, yaitu berhubungan dengan Laut Jawa dan Samudera Hindia, serta terletak di daerah pertemuan antara lempeng Eurasia dan lempeng Indo Australia (lempeng Samudera Hindia). Secara geografis daerah penelitian terletak antara 50 50,59’ – 60 39,92’ LS dan 1040 40,409’ – 1050 59,28’ BT.
Sudi batuan sedimen bertujuan untuk mengetahui proses deposit sedimen yang meliputi transport sedimen dan proses deposisi sedimen baik secara horisonal maupun vertikal. Untuk melakukan deskripsi sedimen ada empat hal yang perlu diamati yaitu warna, struktur, tekstur dan komposisi dari sedimen tersebut.
Menurut definisi Raymond (1995), dalam Minarto (2008) mnegatakan bahwa, batuan sedimen dapat didefinisikan sebagai batuan yang terbentuk dari akumulasi dan solidifikasi sedimen, yang mana terangkut oleh media air maupun oleh angin yang berasal dari partikel hasil dari pelapukan batuan, material biologi, endapan kimia, debu, materian sisa tumbuhan dan daun.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi sedimen diperairan Selat Sunda dan menentukan kandungan suspensinya. Selanjutnya dari kedua besaran tersebut ditinjau keterkaitannya dengan aktifitas vulkanik di perairan Selat Sunda.
Pengambilan sampel sedimen dalam penelitian meliputi 10 titik pengamatan (stasiun). Posisi (koordinat) masing – masing stasiun pengamatan ditentukan menggunakan serial di GPS secara real time dan data kedalaman didaapat menggunakan multibeam echosounder tipe EM 10021. Pengambilan sampel menggunakan Gravity Coredengan menggunakan kapal Baruna Jaya VIII.

Selanjutnya,dari sampel yang diperoleh dari Gravity Core dilakukan deskripsi visual yang meliputi: warna, bau, kandungan sedimen dan jenis sedimennya. Uji kuantitatif dilakukan di laboratorium, lalu sedimen dikeringkan , ditimbang, diayak dengan ayakan bertingkat ukuran 16, 8, 4, 2, 1, 0.5, 0.25, 0.063 mm dan ditadah di ember untuk ukuran butir yang lolos dari ayakan 0.063 mm. Sedimen yang melayang dibuang airnya (lempung) dan yang tertinggal di ember adalah lanau. Selajutnya masing – masing ukuran butir disimpan pada trei almunium dan dikeringkan dan dikeringkan untuk ditimbang dan dihitung prosentase masing – masing penyusun sedimen yang meliputi kerikil, pasir, lanau dan lempung. Beri nama jenis sedimen berdasarkan segitiga Sheppard.
Dari hasil tabel prosentase penyusun sedimen selanjutnya dibuat peta tematik dengan menggunakan program Surfer, sehingga dari peta tematik dapat dilakukan analisa dari sebaran jenis sedimen tersebut. Hasil analisa selanjutnya bisa dihubungkan dengan faktor lain yang mempengaruhi sebaran sedimen, diantaranya: kecepatan arus, pengaruh  sungai yang deka dengan lokasi penelitian serta faktor – faktor lain.
Dari hasil analisa TSS (Total Suspended Solid) yang digambarkan dalam bentuk peta tematik, terlihat bahwa Perairan Selat Sunda mempunyai pola sebaran suspensi yang cukup seragam di permukaan. Suspensi sebesar 25 gr/l merupakan nilai terbesar yang ditemui disekitar titik pengamatan (stasiun) 6. Hal ini mengindikasikan pengaruh vulkanik yang cukup besar dari Gunung Krakatau. Sedangkan suspensi di dasar perairan mengindikasikan adanya pengaruh daratan yang cukup besar. Suspensi sebesar 19 gr/l merupakan nilai terbesar yang dapat ditemui di stasiun 7. Arga suspensi stasiun 2 juga memperlihatkan harga yang cukup tinggi yaitu sekitar 14 gr/l. Yang mengindikasikan pengaruh daratan yang cukup besar. Hl ini didukung dengan data distribusi salinitas yang memperlihatkan nilai yang cukup kecil.
Pada stasiun 7 (Teluk Miskam) pergerakan arus tidak terlalu kuat dengna kondisi arus yang melemah sehingga terjadi proses pengendapan sedimen lempung dengan sedikit lanau. Secara umum terliat bahwa TSS pada stasiun ini menunjukkan nilai yang tinggi dibandingkan dengnan stasiun lain, kecuali pada stasiun no 6 yang TSS juga tinggi. Ada pola yang menunjukkan bahwa pada wlayah ini lebih banyak dipengaruhi oleh daratan dan adanya aliran Ciliman dan Cibungur yang cukup besar yang mengalir ke arah Utara. Pengamatan tak langsung  selama kapal berlayar menunjukkan arus yang agak tenang. Hal ini juga mengakibatkan material sedimen terakumulasi pada wilayah ini. Asumsinya bahwa  bila dipengaruhi oleh daratan , maka sedimen yang ada dan diendapkan jauh ke Utara, maka makin Utara dari teluk ini, butiran endapan akan semakin halus. Pada teluk Miskam ini yang terlindung dan kecepatan arus yang lemah akan mengakbatkan muatan sedimen yang melayang ini akan mengumpul dan mengendap di dasar perairan.
Dari tabel prosentase kandungan sedimen diperoleh bahwa perairan Selat Sunda terdiri dari: lanau lumpuran, pasir, kerikil pasiran, lumpur lanauan , lanau pasiran, lumpur, lumpur pasiran dan pasir lumpuran. Sebaran lumpur dapat terlihat jelas padastasiun 6 yang mengindikasikan pengaruh aktivitas vulkanik Krakatau.

Sumber:         
Minarto, Eko et al. 2008. Kaitan Aktivitas Vulkanik Dengan Distribusi Sedimen dan Kandungan Suspensi di Perairan Selat Sunda

STUDI SEBARAN SEDIMEN BERDASARKAN UKURAN BUTIR DI PERAIRAN KUALA GIGIENG, KABUPATEN ACEH BESAR, PROVINSI ACEH


STUDI SEBARAN SEDIMEN BERDASARKAN UKURAN BUTIR DI PERAIRAN KUALA GIGIENG, KABUPATEN ACEH BESAR, PROVINSI ACEH

Muara sungai merupaka alur penghubung antara laut dan sungai, sehingga  digunakan sebagai alur transportasi menuju daerah pedalaman..secara umum kawasan muara juga mempunyai peran penting , yaitu sebagai sumber zat hara dan bahan organik yang diangkut lewat sirkulasi arus harian dan pasang surut,penyedia habitat bagi sejumlah spesies hewan yang bergantung pada estuaria sebagai tempat berlindung dan tempat mencari makanan dan sebagai tempat untuk bereproduksi atau tempat tumbuh besar terutama bagi sejumlah spesies ikan dan udang.

            Kuala Gigieng merupakan salah satu muara yang secara administratif berada pada kecamatan baitussalam, kabupaten aceh besar, propinsi aceh.letak kuala gigieng  sangat strategis karena diapit oleh tiga desa yaitu Gampong, Lembada Lhok,Gampong Lamnga,dan Gampong Baro serta berhubungan langsung dengan Selat Malaka dan Krueng Neuheun. Namun demikian berdasarkan informasi dari peta satelit menunjukkan bahwa proses penumpukan sedimen yang ada di daerah ini cenderung berubah dan tidak stabil. Oleh karena itu diperlukan suatu kajian untuk mengetahui dan mengkaji sebaran seedimen di kuala gigieng.

Bahan Dan Metode
Penelitian ini dilakukan pada perairan Kuala Gigieng, kecamatan Baitussalam, kabupaten Aceh Besar.pengumpulan sampel sedimen dilakukan sebanyak empat kali pengulangan selama bulan mei – juni 2011 pada 9 stasiun yang terbagi dalam 3 kawasan yaitu pada kawasan hilir ( menghadap ke laut )tegah dan hulu (menghadap sungai).

Analisis Distribusi Ukuran Butiran Sedimen Dan Arus
Pengambilan sampel sedimen dilakukan dengan coring dengan menggunakan tube core sampler diameter 3,5 inci dengan kedalaman sampel 15 cm. Sampel sedimen yang telah diperoleh dikeringkan selama enam hari. Selanjutnya dari setiap sampel diambil 200 gram untuk dianalisis menggunakan metode ayak basah pada san=ringan bertingkat ( sieve analysies) berukuran 4,75 mm, 1,70mm,  850 μm, 250 μm, 150 μm .dan ditadah menggunakan media penampung. Setelah di ayak sampel sedimen yang tertinggal pada setiap ukuran saringan dikeringkan kembali untuk ditimbang  masing masing beratnya sehinnga diperoleh distribusi  berat sedimen berdasarkan rentang ukuran kerapatan jaring saringan.
 
Hasil Dan Pembahasan
Karakteristik Sedimen
            Hasil analisa sampel sedimen di kuala gigieng menunjukkan tiga fraksi sedimen yang ada pada daerah tersebut yaitu kerikil, pasir, dan lumpur yang memiliki persentase berat yang berbeda di setiap titik dan periode pengambilan.secara umum sedimen yang dominan pada tiga kawasan tersebut adalah pasir sedang (0,25-0,85mm). Hal ini menunjukkan pengaaruh lautan sangat dominan pada perairan Kuala Gigieng, khususnya pada kawasan hilir yaitu pada stasiun 1, 2 dan 3 yang berbatasan langsung dengan kawasan laut.Nyabakken (1992) menyatakan bahwa perairan yang berarus kuat, umumnya tekstur sedimen berpasir. Transport sedimen pada kawasan hilir dapat disebabkan oleh arus sejajar pantai atau diistilahkan dengan transport sedimen sepanjang pantai (longshore sedimen transport). Koesoemadinata (1980) menyebutkan bahwa transport sedimen sepanjang pantai . terjadi apabila pasir terangkat oleh turbulensi yang disebabkan oleh geliombang pecah.sedhingga menyebabkan terjadinya erosi dan akresi didaerah pantai.

            Kawasan hulu didominasi oleh jenis sedimen pasir sedang (0,25-0,85mm) meskipun memiliki kandungan pasir halus ( 0,15-0,25mm) dan lumpur (<0,15 mm) yang lebih tinggi dari pada kawasan tengah dan hilir. Hal ini disebabkan karena letaknya yang lebih jauh dari pantai dan terlindung dari pengaruh gelombang laut, serta banyaknya bahan organik dan detritus yang dibawa air sungai menumpuk pada perairan ini, terutama pada saat arus melemah.bahan organik dan detritus yang terdapat pada kawasan hulu dapat disebabkan oleh input yang dibawa oleh air sungai yang berasal dari kawasan mangrove yang terdapat pada kawasan kuala gigieng. Denn dan dalrymple menyatakan pada umumnya sedimen berpasir bersifat terrigenous yang komposiinya dipengaruhi oleh lokasi asli dimana ia berad. Lebih lanjut nyabakken menyatakan bahwa jenis sedimen dan ukurannya merupakan salah satu faktor ekologi dan mempengaruhi kandungan bahan organik, dimana semakin halus tekstur substrat semakin besar kemampuannya menjebak bahan organik.

Pengaruh Arus Terhadap Distribusi Sedimen Di Muara Kuala Gigieng
            Analisa ukuran butir rata rata sangat dipengaruhi oleh proses proses oseanografi di sekitar lokasi sedimen ditemukan. Data sampel sedimen yang diambil dari kawasan hilir menunjukkan nilai butir ratarata sebesar 0,50 mm sedangkan ukuran butir rata rata di kawasan tengan dan kawasan hulu masing masing adalah sebesar 0,65 mm dan o,56 mm.

            Salah satu faktor oseanografi yang penting dalam distribusi sedimen di suatu perairan adalah arus, khusus nya pada sedimen bersuspensi ( suspended sedimen ). Kecepatan arus yang tercatat dibagian menghadap laut adalah sebesar 0,25 m/ detik sedangkan arus yang tercatat di bagian tengah dan hulu masing masing memiliki kecepatan sebesar 0,23 m/ detik dan 0,19 m/ detik.

            adanya kecenderungan peningkatan ukurran butiran rata rata yang ditemukan pada daerah yang memiliki arus yang lebih tinggi disebabkan oleh sifat arus yang menyeleksi ukuran butir yang dipindahkannya dalam proses sedimentasi.hal ini senada dengan darlan (1996) menyebutkan bahwa distribusi fraksi fraksi sedimen dipengaruhi oleh arus. Pada daerah turbulensi tinggi, fraksi yang memiliki kenamppakan makroskopis seperti kerikil dan pasir akan lebih cepat mengendap dibandingkan fraksi yang berukuran mikroskopis seperti lumpur. Lebih lanjut Dyer ( 1986) menjelaskan bahwa sedimen yang berukuran lebih halus akan lebih mudah berpindah dan cenderung lebih cepat dari pada ukuran besar. Fraksi halus terangkut dalam bentuk suspensi sedangkan bentuk kasar terangkut pada dekat dasar laut. Selanjutnya partikel yang lebih besar akan tenggelam lebih cepat dari pada yang berukuran kecil.

Kesimpulan
            Kaarakteristik sedimen d kuala gigieng terdiri atas butir pasir sedang ( medium sand ) dengan nilai persentase 63,42%, pasir halus sebesar 23,40%, pasir kasar 5,59% , pasir sangat halus sampai lumpur 4,13%,kerikil halus sebesar 2,6% dan kerakal sebesar 0,17%. Ukuran butir  rata rata pada kawasan hilir adalah sebesar 0,50 mm sedangkan ukuran butir rata rata di bagian tengah dan kawasan hulu masing masing adalah sebesar 0,65 mm dan 0,56 mm. Kecepatan arus rata rata tertinggi terdapat pada kawaasan hilir yang mencapai 0,25 m/s diikuti oleh kawasan tengah sebesar 0,23 m/s dan kawasan hulu sebesar 0,19 m/s. Kecepatan arus mempengaruhi distribusi sebaran sedimen, dimana butiran sedimen yang lebih besar ditemukan pada daerah yang memiliki kecepatan arus yang lebih tinggi

Daftar pustaka
Darlan, y. 1996. Geomorfologi wilayah pesisir. Aplikasi untuk penelitian wilayah pantai. Pusat
            pengembangan geologi kelautan. Bandung
Dyer, k.r.1986. coastal and estuary sediment dinamic. John willey & sons. New york
Koesoedineta, r.p. 1980. Prinsip prinsip sedimentasi. Departemen teknik itb. Bandung.
Nybakken,j.w.1992.biologi laut.suatu pendekatan ekologis. Gramedia, jakarta. Penerjemah : eidman
 dkk.459 hal.