Saturday, February 22, 2014

Masalah Umat Islam di Indonesia


Masalah Umat Islam di Indonesia
Setiap bangsa pasti mempunyai problemanya sendiri-sendiri. Demikian pula dengan umat Islam di Indonesia, khususnya pasca kegagalan kudeta kaum Komunis di tahun 1965. Berbagai media-baik dalam maupun luar negeri-sudah banyak mengulas masalah hutang luar negeri (LN). yang ditinggalkan orde lama. Memang benar, kecemasan terhadap masalah hutang LN ini sangat besar. Bisa jadi generasi ketiga dan keempat yang tidak ‘berdosa’ harus ikut menanggung beban hutang tersebut.
Namun sedikit sekali yang mengulas tentang sosial dan budaya. Padahal, masalah ini jauh lebih penting dibandingkan masalah ekonomi dan keuangan. Pertama, masalah Kristenisasi yang saat ini sedang gencar dilakukan dan memecah belah persatuan umat di Indonesia.
Sejak dahulu, kaum misionaris berusaha keras untuk menghancurkan islam dan kekuasaanya di Indonesia. Dalam melakukan kegiatan ekspansi keagamaan ini, mereka didukung oleh Dewan-dewan Gereja Internasional, Negara-negara Kristen, di samping fasilitas dan kemudahan dari beberapa orang pejabat Indonesia.
Memang, masalah kemiskinan dan kebodohan baik dalam bidang agama dan budaya-masih menjadi masalah kronis negeri ini. Ini terjadi karena ulah penjajah yang berusaha keras agar bangsa Indonesia tetap terbelakang, miskin dan lemah dalam berbagai segi kehidupan, terutama pendidikan ekonomi.
Kita menyaksikan pada tahun-tahun terakhir ini, jutaan dollar telah mereka kirimkan ke Indonesia untuk menekam Islam dengan melemahkan norma-norma sosial, norma-norma akhlak, ajaran-ajaran Islam yang telah berakar, dan menjauhkan umat islam dari agamanya.
Apabila tidak berhasil mengkristenkan umat ini, mereka mendukung kebijakan pemerintah mendirikan rumah-rumah judi, lokalisasi prostitusi, penyelengaraan pesta-pesta maksiat, dan sejenisnya. Tujuanya adalah merusak ruh islam dan kaum muslimin. Kemudian munculah orang-orang pencemoooh penyeru pentingnya berpegang teguh pada akhlak yang luhur dan tata krama islam yang mulia.
Sebahagian ahli kitab mengiginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu pada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka maafkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. (QS. Al-Baqarah: 109)
Setelah berhasil dalam perjuangan pahit melawan belanda (Barat) dan penjajah Jepang (Timur), kemudian selamat dari bahaya Komunis dan kekejamanya, bangsa Indonesia sekarang menghadapi bahaya penjajahan baru, bahaya Misionaris Kristen yang mengancam perdamaian. Meraka telah dan tengah merancang secara gigih pelaksanaan program-program permusuhan terhadap Islam dan umat Islam.
Mereka melakukan Kristenisasi terhadap kaum muslimin dengan segala cara yang tidak dibenarkan atau dilarang. Mereka membangun Gereja di suatu daerah untuk 350 orang Kristen ditengah-tengah 35.000 orang muslim. Mereka membangun lembaga-lembaga pendidikan untuk semua jenjang dari Taman Kanak-kanak (TK) sampai Perguruan Tinggi (PT).
Kegiatan misi Kristenisasi ini merupakan bahaya yang besar bagi Islam, dan umat Islam di Indonesia tidak akan mampu menghadapinya sendiri. Dalam keadaan demikian, mereka memerlukan dukungan umat Islam Internasional untuk menangkal bahaya Kristenisasi karena mereka bekerja secara Internasional pula.
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah, “sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar).” Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak akan menjadi pelindung dan penolong bagimu. (QS. Al-Baqarah: 120)

No comments:

Post a Comment