AKU BERTANYA
KENAPA HARUS SABAR
Ketidakberuntungan
terkadang membuat hati ini merasa jengkel, harapan yan tak kunjung mencumbu
membuat hati berontak mengakibatkan roh dalam tubuh yang sekarat ini
mempertanyakan ke-Esaanya. Tuntut, hobi yang hanya suka menuntut ini membuat
terblenggu dalam sebuah pemikiranku sendiri. Spritualitas yang berusaha
dilaksanakan keseharian tak kunjung juga dapat merobohkan penyakit ego ini.
Lantas mengapa harus ikhlas? Pelajaran ikhlas ini terasa berat jikalu memang
tak di barengi dengan pendekatan padanya. Apakah hal ini bisa dinamakan sebuah
paket menuju tingkat spritualitas mutlak!! Ikhlas, sabar dalam segala rutinitas
demi tertatanya jiwa yang baik terasa sangat amat berat untuk dilaksanakan.
Membaca buku perlu kesabaran yang sangat ekstra demi masuknya apa yang dimaksud
oleh penulis sehinga menjadi sebuah kebulatan system, hal ini juga terjadi
dalam menulis; pemikiran yang hanya ada di awang-awang tanpa dapat di
interpretasikan menjadi sebuah teks membuat rasa jengkel ini semakin keras bak
batu. Kesabaran, keihlasan dan pasrah di barengi do’a ke yang Maha Esa memnag
diperlukan dalam perjalanan yang fana ini.
No comments:
Post a Comment