Monday, March 24, 2014

RESENSI BUKU “MUHAMAD AL-FATIH”



MUHAMAD AL-FATIH
Kaysa media
Cetakan pertama
Harga Rp. 48.000

RESENSI BUKU “MUHAMAD AL-FATIH”

Muhamad Al-Fatih adalah sebaik-baik pemimpin yang pernah Rasululah sampaikan akan hadir di barengi sebaik-baiknya pasukan di bawah komandonya. Dia berhasil menyatukan hampir dua benua dalam kedamaian islam. Lahir pada 835H/3Maret 1432M di Edirne, pertama kali naik tahta saat usia 12 tahun menggantikan ayahnya Sultan Murad II yang ingin menghabiskan masa tuanya untuk menyendiri beribadah karena tak tahan dengan tekanan politik pada masa itu. Sulan mehmet Al-Fatih kemudian turun dikarenakan banyaknya pembrontakan yang terjadi di wilayah-wilayah kekuasaan ayahnya bias dari mosi ketidakpercayaan para walikota karena mampunyai seorang raja yang masih belia. Pada tahun 855H/1451 M ayahnya Murad II meninggal dunia, hal ini membuat fatih naik tahta untuk yang kedua kali pada 18 Februari. Naiknya mehmed merupakan revolusi besar di bagian militer, dia menyatakan perang ke Bizantium dan pembangunan benteng Rumeli Hisari (Januari-Agustus), dalam proses pembangunan benteng ini fatih sembari membuat stratak untuk mengalahkan Konstantinopel. Penaklukan konstantinopel dilakukan selama 53 hari pengepungan, hal ini menjadi ujung tombak karir fatih sebagai raja yang di segani lawan-lawanya. Selama kurang lebih 32 tahun menjadi raja konstantinopel, fatih melakukan perubahan besar diantaranya membuat konstantinopel sebgaia pusat studi sastra, ilmu alam, bahasa, seni di dunia dan menjadikan konstantinopel sebagai pusat ilmu pengetahuan islam terbesar di dunia pasca Baghdad. Hal ini dilakukan fatih dengan cara mengundang seluruh ilmuan, sastrawan, seni di penjuru dunia khususnya dari Italia untuk memperkaya Istanbul dengan karya-karyanya, dalam hal politis niat fatih mengundang para seniman dari Italia adalah sebagai spionase dari Roma untuk Fatih. Taktik seperti inilah yang membuat fatih selain pandai dalam ilmu pegetahuan juga pandai dalam hal stratak.

Sebelum wafatnya, fatih berencana untuk menaklukan kerajaan terbesar Kristen yakni Roma yang di buktikan dengan pengumpulan pasukan di dekat Roma di barengi dengan membuat benteng untuk pasokan senjata. Dalam perjalananya, niat untuk menaklukan Roma pupus dikarenakan fatih meninggal dunia di karenakan sakit.

Muhamad  Al-Fatih (Mehmed), seorang pemimpin yang di riwayatkan Rasulullah sebagai penakluk Konstantinopel mempunyai banyak pelajaran yang dapat kita ambil diantaranya kegigihanya dalam berjuang menumpas ketidakbenaran, pandai dalam ilmu pengetahuan serta kstratag perang menjadi keahlian lainya. 

APA PENDAPATMU …???
MARI BERDISKUSI
Behind The Gun : @aliahsanID

No comments:

Post a Comment