MUHAMAD
AL-FATIH
Kaysa media
Cetakan pertama
RESENSI BUKU “MUHAMAD AL-FATIH”
Muhamad Al-Fatih adalah
sebaik-baik pemimpin yang pernah Rasululah sampaikan akan hadir di barengi
sebaik-baiknya pasukan di bawah komandonya. Dia berhasil menyatukan hampir dua
benua dalam kedamaian islam. Lahir pada 835H/3Maret 1432M di Edirne, pertama
kali naik tahta saat usia 12 tahun menggantikan ayahnya Sultan Murad II yang
ingin menghabiskan masa tuanya untuk menyendiri beribadah karena tak tahan
dengan tekanan politik pada masa itu. Sulan mehmet Al-Fatih kemudian turun dikarenakan
banyaknya pembrontakan yang terjadi di wilayah-wilayah kekuasaan ayahnya bias
dari mosi ketidakpercayaan para walikota karena mampunyai seorang raja yang masih
belia. Pada tahun 855H/1451 M ayahnya Murad II meninggal dunia, hal ini membuat
fatih naik tahta untuk yang kedua kali pada 18 Februari. Naiknya mehmed
merupakan revolusi besar di bagian militer, dia menyatakan perang ke Bizantium
dan pembangunan benteng Rumeli Hisari (Januari-Agustus), dalam proses
pembangunan benteng ini fatih sembari membuat stratak untuk mengalahkan
Konstantinopel. Penaklukan konstantinopel dilakukan selama 53 hari pengepungan,
hal ini menjadi ujung tombak karir fatih sebagai raja yang di segani lawan-lawanya.
Selama kurang lebih 32 tahun menjadi raja konstantinopel, fatih melakukan
perubahan besar diantaranya membuat konstantinopel sebgaia pusat studi sastra,
ilmu alam, bahasa, seni di dunia dan menjadikan konstantinopel sebagai pusat
ilmu pengetahuan islam terbesar di dunia pasca Baghdad. Hal ini dilakukan fatih
dengan cara mengundang seluruh ilmuan, sastrawan, seni di penjuru dunia
khususnya dari Italia untuk memperkaya Istanbul dengan karya-karyanya, dalam
hal politis niat fatih mengundang para seniman dari Italia adalah sebagai
spionase dari Roma untuk Fatih. Taktik seperti inilah yang membuat fatih selain
pandai dalam ilmu pegetahuan juga pandai dalam hal stratak.
Sebelum wafatnya, fatih
berencana untuk menaklukan kerajaan terbesar Kristen yakni Roma yang di
buktikan dengan pengumpulan pasukan di dekat Roma di barengi dengan membuat
benteng untuk pasokan senjata. Dalam perjalananya, niat untuk menaklukan Roma
pupus dikarenakan fatih meninggal dunia di karenakan sakit.
Muhamad Al-Fatih (Mehmed), seorang pemimpin yang di
riwayatkan Rasulullah sebagai penakluk Konstantinopel mempunyai banyak
pelajaran yang dapat kita ambil diantaranya kegigihanya dalam berjuang menumpas
ketidakbenaran, pandai dalam ilmu pengetahuan serta kstratag perang menjadi keahlian
lainya.
APA PENDAPATMU …???
MARI BERDISKUSI
Behind The Gun : @aliahsanID
No comments:
Post a Comment