Wednesday, March 26, 2014

SEJARAH RENAISANS



SEJARAH RENAISANS

Sejarah mencatat, Renaisans adalah sebuah masa yang berlangsung selama 25 sampai 50 tahun terutama berpusat pada tahun 1500. Dapat ditandai melalui kebangkitan seni, pemikiran dan sastra yang menarik keluar Eropa dari kegelapan intelektual selama abad pertengahan. Hal ini masih menjadi perdebatan di klangan peneliti apakah Renaisans berawal dari eropa atau istanbul pasca jatuhnya Konstantimopel ke tangan islam (Mehmed II) Renaisans bukanlah sebuah perpanjangan alamiah dari abad pertengahan, melainkan sebuah revolusi kebudayaan. Sebuah reaksi terhadap kelakuan dan tradisi abad itu yang cenderung kolot.

Berdasarkan definisi, kata “renaisans” bermakna kehidupan atau bangkit kembali. Masa yang dikenal sebagai Renaisans dianggap sebagai penemuan kembali masa keemasan peradaban Yunani dan Romawi, atau secara sederhanya dapat di katakan Renaisans terbentuk karena perpaduan budaya Yunan dan Romawi. Faktanya, meskipun pada zaman Renaisans banyak orang membaca sastra klasik dan mempertimbangkan kembali pemikiran klasik, maksud sesungguhnya dari Renaisans adalah inovasi dan penemuan. Universitas-universitas didirikan hampir di seluruh Eropa, disertai munculnya kesadaran untuk menyebar-luaskan ide-ide.

Diantara tokoh-tokoh seni di masa keemasan Renaisans adalah Albrecht Dührer (1471-1528), Desiserius Eramus (1466-1536), Hans Holbein (1465-1506), Hans Memling (1430-1495), Hieronymus Bosch (1450-1516), Josquin de Pres (1445-1521), Leonardo da Vinci (1452-1519), Lucas Cranach (1472-1553), Michaelangelo (1475-1564), Perugino (1446-1526), Raphael (1483-1520), Sandro Botticelli (1444-1510), Tiziano Vecelli (1477-1526).

Pada saat yang nyaris bersamaan, Christoper Columbus melakukan pelayaran bersejarahnya di tahun 1492. Michaelangelo masih hidup ketika Ferdinand Magellan mengelilingi bola dunia. Mereka adalah orang-orang yang membuka jalan bagi generasi-generasi seniman dan para pencipta lagu di masa mendatang.

Sementara di bidang ilmu pengetahuan, muncul nama-nama seperti Nicolas Kopernick (Copernicus) yang memutuskan bahwa bumi berputar mengelilingi matahari dan bukan sebaliknya sebagaimana yang diyakini orang-orang saat itu. Saat itu juga, Galileo Galilei menyimpulkan beberapa buah bulan di sekitar Jupiter dan cincin yang mengelilingi Saturnus.

Ranaisans adalah sebuah tonggak sejarah karena secara tiba-tiba mempengaruhi perjalanan sejarah dari seni dan kebudayaan barat.

Kekuasaan yang bersifat mutlak cenderung korup, demikian juga halnya dengan gereja. Salah satu bentuk penyimpangan yang dilakukan gereja pada masa itu adalah pemberian janji kepada para pengangut Kristen. Jika mereka membayar sejumlah uang untuk gereja, maka mereka akan selamat dari murka Tuhan.

Pada abad ke-14, sejumlah agamawan terkemuka, seperti John Wycliffe di Inggris dan John Huss di Praha, Ceko, mulai berbicara lantang menentang praktek terlarang yang dilakukan gereja ini. Bersamaan dengan itu, terjadi gelombang ketidakpuasan yang muncul di gereja itu sendiri. Suasana yang pada awalnya tertutup, akhirnya meledak ketika pada tanggal 31 Oktober 1517, seorang pendeta bernama Martin Luther menempelkan sebuah poster – lebih tepatnya sebuah dokumen – di pintu sebuah kastil di Wittenberg, Jerman. Dokumen ini berjudul “95 tesis terhadap penyalahgunaan agama”. Menuduh Uskup Albrecht of Mainz telah melakukan penipuan dengan cara menjual keyakinan pengikutnya (diduga mengantongi uang dari hasil penjualan itu). Luther juga mengutuk praktek penjualan agama secara umum.

Akibat ulahnya, Luther dihukum dengan cara dikucilkan dari gereja pada tahun 1521. Hasil dari keberaniannya itu, akhirnya diikuti oleh banyak penganut Kristen lainnya. Kemudian orang-orang ini disebut Protestan, karena protes yang mereka tujukan secara umum kepada gereja-gereja Romawi.

Luther sendiri kemudian membentuk sebuah gerakan agama baru yang tetap mengakui agama Kristen namun menolak otoritas politik gereja Romawi. Kelompok ini lalu disebut orang-orang Lutheran, yang sampai sekarang adalah agama dominan di negara-negara Skandinavia, sebagian besar Jerman dan sebagian kecil di Amerika Utara.

Bagaimana pendapat kalian? Mari kita berdiskusi.
Behind the gun : @aliahsanID

Daftar bacaan dan sumber:
  1. Armagan, Mustafa. 2014. Muhamad Al-Fatih. Kaysa Media. Jakarta
  2. Campbell, Gordon. The Oxford Dictionary of the Renaissance. (2003). 862 .
  3. Fletcher, Stella. The Longman Companion to Renaissance Europe, 1390-1530. (2000). 347.
  4. Fritjof Capra.  2007. Sains Leonardo: Menguak Kecerdasan Terbesar Masa Renaisans
  5. Grendler, Paul F., ed. The Renaissance: An Encyclopedia for Students. (2003). 970.
  6. Grendler, Paul F. "The Future of Sixteenth Century Studies: Renaissance and Reformation Scholarship in the Next Forty Years," Sixteenth Century Journal Spring 2009, Vol. 40 Issue 1, 182.
  7. Hale, John. The Civilization of Europe in the Renaissance. (1994). 648.
  8. Hay, Denys. The Significance of Renaissance Europe dalam The Age of Renaissance. Disunting oleh Denys Hay. Thames and Hudson Ltd. London:1986.
  9. Madjid, Nurcholish. 2007. Islam Universal. Yogyakarta. Pustaka Pelajar
  10. Mike Fearon. 1993. Martin Luther (Men Of Faith)
  11. Robert, Audi.1995.The Cambridge Dictionary Of Philosophy.Cambridge University Press:United Kingdom.580-617
  12. Simon Petrus L. T. .2004.Petualangan Intelektual.Yogyakarta.Kanisius.176-180.
  13. http://www.biography.com



No comments:

Post a Comment