Wednesday, March 26, 2014

CONTOH REVIEW JURNAL









Nama   : ALI AHSAN
NIM     :
Prodi     :
MK       :

Penulis
Chinchai, P. dan Wittayanin W.  
Tahun
2007
Judul
Influence of the home visit programme on the functional abilities and quality of life of people with spinal cord injury in Thailand.
Jurnal
Asia-Pacific Disability rehabilitation Journal
Volume
19
Website
Latar Belakang Penelitian
Peningkatan jumlah penderita Cidera spinal cord (SCI) ternyata belum menjadi perhatian yang serius dari pemerintah Thailand,Kebijakan peduli kesehatan dan rehabilitasi untuk orang dengan disabilitas di Thailand malah lebih berfokus pada pemulangan lebih awal penderita disabilitas dari rumah sakit dikarenakan keterbatasannya dana pemerintah, akibatnya, banyak penderita disabilitas yang belum/cukup siap untuk kembali ke rumahnya mengalami kekagetan.Banyak kasus, para penderita disabilitas ini mendapat tanggapan negatif dari keluarga, tetangga dan lingkungan dimana individu tinggal,dalam jangka panjang, akan berakibat pada kemunduran kemampuan fungsional dan kualitas hidup penderita disabilitas ini.Berdasarkan hal tersebut,maka Program kunjungan rumah sebagai kerangka team rehabilitasi , bertujuan untuk mendorong orang dengan SCI untuk menggunakan potensi maksimum mereka dalam kehidupan sehari-hari, menyarankan modifikasi rumah dan lingkungan, dan memberikan informasi mengenai disabilitas, kepada keluarga dan tetangga. 
Permasalahan
Permasalahan dalam penelitian ini adalah sejauh mana program kunjungan rumah berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan fungsional dan kualitas hidup orang dengan cidera Spinal cord di Thailand.

Tujuan
Tujuan utama dari studi ini adalah menyelidiki penngaruh program kunjungan rumah, yang diadakan oleh therapist vokasional,pada kemampuan fungsional dan kualitas hidup kelompok ini (SCI).
Landasan Teori
-   Orang dengan cedera spinal cord penting untuk diberikan sebuah mekanisme yang sesuai dan pelayanan dari professional kesehatan untuk berperan serta, untuk meyakinkan sebuah perpindahan (transisi) yang mulus dari rumah sakit ke rumah (Clark M;Steinberg M;&Bischoff N 1997 )
-   Peningkatan  jumlah orang dengan cedera Spinal Cord (SCI) di negara ini (Thailand), termasuk bagian dari masalah ini (Pajareya K 2000)

Variabel Dependent
Functional abilities and Quality of life
Variabel Independent
Home visit programme
Hipotesis
Adanya pengaruh yang signifikan dari penggunaan program kunjungan rumah terhadap kemampuan fungsional dan kualitas hidup orang dengan cidera spinal cord.
Metode Penelitian yang Digunakan
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen lapangan, partisipan didaftarkan dengan random sampling dari orang dengan SCI, pada tiga rumah sakit utama di provinsi Chiang Mai,Thailand, dari November 2004 hingga mei 2005. Para partisipan ini dibagi secara merata dalam dua kelompok yang terdiri atas 30 orang. Kelompok yang satu adalah kelompok eksperimen yang menerima program kunjungan rumah, dan kelompok lainnya adalah kelompok kontrol, yang tidak menerima program kunjungan rumah.
Prosedur
Kunjungan rumah adalah program intervensi yang penelitian hadirkan, yang dilakukan oleh para terapis okupasinal dalam 7 hari setelah partisipan meninggalkan rumah sakit.Hanya kelompok eksperimen yang menerima program kunjungan rumah. Informasi diberikan kepada partisipan dan anggota keluarga mereka ketika kunjungan rumah di rumah dan modifikasi lingkungan,penggunaan alat Bantu,teknik-teknik perawatan-diri, partisipasi komunitas, dan penjelasan terhadap keluarga-keluarga dan tetangga-tetangga tentang kemampuan Individu dengan SCI.
Instrumen
-   Blangko pengukuran kemampuan fungsional.tes ini dikembangkan oleh Chinchai,Chinchai, dan Bunyamark (3), yang bekerja pada departemen terapi pekerjaan/vokasional, universitas Chiang Mai, Thailand. Realibilitas instrument diuji dengan Cronbach’s alpha coefficient adalah 96. Kemampuan fungsional diukur dalam enam wilayah,dasar mobilitas , kepedulian-diri, control bowel dan bladder, transferring,daya penggerak (locomotion) dan komunikasi. Terdapat 7 level pengukuran.Skor berkisar dari 1, yang menggambarkan keterikatan,hingga 7,yang berarti total kebebasan.skor yang mungkin pada instrument ini adalah 17-119. 
-   Tes ringkas kualitas Hidup WHO (versi Thailand). Instrumen ini dimodifikasi dari indeks kualitas hidup WHO oleh Mahatnirunkul,tantipiwatanasakul,poompaisanchai,wongsuwan, dan pornmanarunsan. kuesioner terdiri atas empat aspek kualitas hidup: 1) domain fisik, yang berfokus pada persepsi kondisi fisik yang mempengaruhi kehidupan sehari-hari; 2) Domain Psikologis,yang menekankan persepsi pikiran, dan perasaan-perasaan yang mempengarui pencapaian personal;3) Hubungan sosial, yang mengarah kepada persepsi hubungan inter dan intra termasuk hubungan seksual;dan 4) Domain lingkungan, yang berarti persepsi terhadap penghalang-penghalang dari lingkungan yang mempengaruhi kemampuan personal. Realibilitas Instrumen diuji dengan Cronbach’s alpha coefficient adalah .8460 dan validitasnya adalah .6515.skor berkisar dari 1,yang menghadirkan “tidak semua”, hingga 5, yang menunjukkan “banyaknya waktu” skor yang mungkin adalah 26-130. terdapat tiga tingkatan kualitas hidup; kurang (skor 26-60); sedang (skor 61-95); dan baik (skor 96-130). 
Hasil
Tujuan utama dari penelitian ini adalah menyelidiki pengaruh program kunjungan rumah terhadap kemampuan fungsional dan kualitas hidup.
Studi 1:
Individu dengan Cidera spinal cord (SCI), yang menerima program kunjungan rumah pada waktu pemulangan, dapat mempertahankan kemampuan mereka dalam pencapaian aktivitas-aktivitas kehidupan sehari-hari pada 2 dan 6 bulan setelah pemulangan.Hal ini sangat berbeda/kontras dengan kelompok Kontrol, yang tidak menerima kunjungan rumah dan menunjukkan sebuah kemunduran pada kemampuan fungsional mereka dari waktu pemulangan hingga 2 dan 6 bulan setelah pemulangan .Hasil ini menunjukkan bahwa kunjungan rumah untuk orang dengan disabilitas seperti cidera spinal cord (SCI), memberikan keuntungan –keuntungan sebelum atau pada saat pemulangan, dan dapat meningkatkan pemeliharaan dan mengenalkan kemampuan fungsional mereka
Studi 2 :
Kualitas hidup tidak berbeda antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada  saat pemulangan dan pada 2 dan 6 bulan setelah pemulangan

Kritik
-         Perbedaan tidak signifikan dari kualitas hidup antara kelompok perlakuan dan kelompok control sangat terkait dengan ancaman terhadap validitas internal.
-         Pada penelitian eksperimen lapangan (field setting experiment) seperti ini.memiliki kelemahan yakni, kesulitan dalam mengontrol Variabel luar (extraneous Variable).


Semoga bermanfaat, jangan pernah berhenti mambaca dan menulis. #Go AHead




No comments:

Post a Comment