Menurut
Macnae (1968), mangrove berasal dari Bahasa Portugis mangue dan bahasa
Inggris grove. Selanjutnya, menurut Tomlinson (1986) dan Wightman
(1989), mangrove adalah tumbuhan yang terdapat di daerah pasang surut maupun
sebagai komunitas.
Kita sering
menyebut hutan di pinggir pantai tersebut sebagai hutan bakau, walaupun ini
tidak tepat, karena bakau adalah nama lokal untuk menyebut salah satu jenis
mangrove, yaitu Rhizophora.
Habitat
Mangrove
1. Pesisir
pantai teluk yang terlindung.
2. Pulau di
lepas pantai.
3. Laguna.
4. Muara
sungai.
5. Delta.
6. Rawa.
Ciri
Ekosistem Mangrove
1. Memiliki
jenis pohon yang relatif sedikit.
2. Memiliki
akar tidak beraturan misalnya seperti jangkar melengkung dan menjulang pada
bakau (Rhizophora spp), serta akar yang mencuat ke atas (vertikal)
seperti pensil pada Pidada (Sonneratia spp) dan pada Api-api (Avicennia
spp).
3. Memiliki
biji (propagul) yang bersifat vivipar atau telah berkecambah di pohonnya,
khususnya pada Rhizophora.
4. Memiliki
banyak lentisel pada bagian kulit pohon.
Karakteristik
Unik Mangrove
1. Buah.
2. Kelenjar
garam.
3. Sistem
perakaran.
Syarat Hidup
Mangrove
1. Tropis
dan subtropis 32° LU – 38° LS.
2. Tropis,
penyinaran matahari penuh.
3. Suhu
diatas 22°C.
4. Curah
hujan tinggi (2500 – 3000 mm/th).
5. Di daerah
terlindung.
6. Dataran
lumpur/Mud-flat luas dan jauh.
7. Deltaic.
8. Perbedaan
pasang tertinggi dan surut terendah jauh.
Faktor Yang
Mempengaruhi Mangrove
1. Iklim.
a. Tropis,
penyinaran matahari penuh.
b. Suhu
diatas 22°C.
c. Curah
hujan tinggi (2500 – 3000 mm/th).
2. Bentuk
Pantai
a.
Terlindung.
b. Daratan
lumpur luas.
c. Delta.
3. Gradien
Fisika dan Kimia
a. Perbedaan
pasang tertinggi dan surut terendah jauh.
b.
Salinitas.
c. Unsur
hara tanah (ketebalan lumpur).
4.
Penyebaran Propagul
a. Melalui
air
b. Kaitannya
dengan pasang-surut
c. Ukuran
propagul diduga juga berpengaruh
Penyebaran
Mangrove Dipengaruhi
1.
Salinitas.
2. Unsur
hara tanah melalui air.
3. Kaitannya
dengan pasang-surut.
4. Ukuran
propagul.
5.
Predispersal biasanya oleh serangga.
6.
Postdispersal oleh kepiting.
7. Kompetisi
antar jenis, individu, zonasi.
Jenis-jenis
Mangrove
1. Komponen
Utama (Mangrove Mayor)
a. Secara
taksonomi terisolasi dari “saudaranya” yang hidup di darat.
b. Secara
alami hanya hidup di hutan mangrove.
c. Sering
membentuk tegakan murni (bergerombol).
2. Komponen
Tambahan (Mangrove Minor)
a. Bukan
elemen nyata ekosistem mangrove.
b. Biasanya
ditemui di bagian tepi/ perbatasan habitat mangrove.
c. Jarang
membentuk tegakan murni (bergerombol).
3. Asosiasi
Mangrove
a. Tidak
dijumpai tumbuh di komunitas mangrove sesungguhnya.
b. Sering
dijumpai sebagai tumbuhan darat.
Akar-akar
Mangrove
1. Akar
Pasak (pneumatophore)
2. Akar
Lutut (knee root)
3. Akar
Tunjang (stilt root)
4. Akar
Papan (buttress root)
5. Akar
Gantung (aerial root)
Flora dan
Fauna Mangrove
Biota di
mangrove bisa dibagi menjadi tiga bagian, yaitu di bagian bawah substrat, di
substrat dan di atas substrat (arboreal).
Contoh flora
mangrove, diantaranya Rhizophora mucronata, Aegiceras corniculatum,
Avicennia alba, Avicennia marina dan lain-lain.
Mangrove
merupakan habitat bagi berbagai jenis satwa liar seperti primata, reptil dan
burung.
Selain
sebagai tempat berlindung dan mencari makan, mangrove juga merupakan tempat
berkembang biak bagi burung air.
Bagi
berbagai jenis ikan dan udang, perairan mangrove merupakan tempat ideal sebagai
daerah asuhan, tempat mencari makan dan tempat pembesaran anak.
Mangrove
juga merupakan habitat penting bagi berbagai jenis krustasea (kepiting)
termasuk berbagai jenis udang-udang lainnya yang mempunyai nilai ekonomis.
Mengapa
Ekosistem Mangrove Harus Dilindungi?
1. Karena
adaptasi tumbuhnya yang tidak dapat ditiru oleh vegetasi lain.
2. Karena
fungsi kompleksnya yang tidak dapat tergantikan oleh ekosistem lainnya.
3.
Keberadaannya terancam.
Fungsi
Mangrove
A. Fungsi
Fisik Mencegah Erosi Pantai
1. Menahan
badai/gelombang tsunami.
2. Mencegah
masuknya air laut ke daratan (intrusi air laut).
B. Fungsi
Ekologis
1. Tempat
mencari makan binatang mangrove (Feeding Ground/Shelter).
2. Tempat
pemijahan/beranak pinak dan pengasuhan binatang mangrove (Spawning/Nursery
ground).
3.
Pemindahan/pertukaran nutrisi (Export Nutrien).
4.
Produktivitas primer.
5. Penghasil
unsur hara/pupuk.
6. Penangkap
bahan pencemar.
7. Perangkap
karbon.
C. Fungsi
Sumberdaya dan Jasa Kayu bakar/arang.
1. Bahan
baku industri.
2. Makanan
dan obat.
3. Pariwisata.
4.
Perubahan/konversi lahan.
Apakah Anda
Sadar?
1. Asap
motor dan mobil Anda yang beracun itu, telah diserap dengan baik oleh dedaunan
mangrove sehingga udara di kota kita menjadi bersih dan sehat?
2. Lalu,
apakah Anda juga tidak ingat bahwa daun-daun mangrove yang lebat, berguna
sekali dalam menyerap karbon untuk mengurangi dampak perubahan iklim yang saat
ini menjadi ancaman serius bagi umat manusia, yaitu pemanasan global.
3. Mangrove
yang baik, telah menetralisirnya sehingga laut kita menjadi sangat bersih dan
tak tercemar lagi.
Mangrove
Proteksi Garis Pantai dari Hempasan Gelombang
1. K = 3.000
pohon/ha, d = 15 cm, lebar hutan = 200 m, mampu mengurangi tinggi gelombang
tsunami 50-60 % dan kecepatan tsunami 40-60 % (Harada dan Kawata, 2004).
2. Tegakan
Kandelia candel 6 th dalam jalur lebar 1,5 km, mampu mengurangi tinggi
gelombang setinggi 1 m menjadi 0,05 m (Harada dan Kawata, 2004).
Mangrove
Berguna Bagi Manusia
Nypa
fruticans (Nipah). Tangkai buah Nipah disadap, diolah kemudian dijual sebagai gula
nipah. Nelayan di Pematang Siantar sudah lama membuat gula nipah ini.
Rhizophora
apiculata (Bakau).
Di Rembang, Kelompok Tani Mangrove
Sidodadi Maju telah berhasil membibitkannnya dan menjualnya untuk keperluan konservasi.
Di Rembang, Kelompok Tani Mangrove
Sidodadi Maju telah berhasil membibitkannnya dan menjualnya untuk keperluan konservasi.
Sonneratia
alba (Pedada).
Ibu-ibu dari Muara Angke Jakarta, berhasil membuat dan menjual panganan dari buah Sonneratia sp. Permen Pedada adalah contohnya.
Ibu-ibu dari Muara Angke Jakarta, berhasil membuat dan menjual panganan dari buah Sonneratia sp. Permen Pedada adalah contohnya.
Kajian
Manfaat Sumberdaya Mangrove
1. Kajian
senyawa bioaktif mangrove sebagai bahan makanan, anti bakteri, anti jamur, anti
kanker dan anti oksidan.
2. Kajian
ekowisata sebagai alternatif upaya konservasi ekosistem mangrove.
Ancaman
Mangrove
1.
Pengambilan kayu.
2. Pembukaan
tambak.
3. Reklamasi
lahan.
4. Sampah.
5. Aktifitas
merugikan lainnya.
Bagaimana
Keberadaan Ekosistem Mangrove Bisa Terancam?
1.
Pemanfaatan yang salah dan berlebihan.
2.
Pengambilan kayu.
3. Alih
fungsi lahan.
4.
Reklamasi.
5. Aktivitas
Merugikan lainnya.
Konservasi
Ekosistem Mangrove
Rehabilitasi
perlindungan rehabilitasi mangrove harus dilakukan dengan “baik dan benar”
dengan memikirkan
1. Aspek
ekologis dan fisik lahan.
2. Aspek
sosial ekonomi dan budaya.
3. Aspek
finansial.
4. Aspek
teknis kegiatan/teknik silvikultur.
5. Aspek
ketenagakerjaan.
Langkah
Rehabilitasi Mangrove
1.
Perencanaan pengkajian prakondisi masyarakat.
2.
Pelaksanaan rehabilitasi pemantauan dan evaluasi.
3.
Publikasi.
Dalam
rehabilitasi mangrove, tidak harus selalu menggunakan mangrove (mangrove mayor
dan minor) untuk ditanam. Bila kondisi pantai adalah berpasir, maka kita bisa
mempergunakan jenis mangrove asosiasi.
Perlindungan
Ekosistem mangrove
1. Penetapan
suatu kawasan mangrove menjadi kawasan perlindungan/konservasi
2. Taman
Nasional, Taman Hutan Raya, Cagar Alam, Suaka Margasatwa Hutan Lindung, dan
lain-lain.
Teknik
Rehabilitasi Mangrove
1. Melakukan
perencanaan dan persiapan (fisik, biologi dan sosial ekonomi).
2. Melakukan
kajian batimetri, arus, gelombang, dan pasang surut di lokasi.
3. Melakukan
pembuatan APO jika diperlukan.
4. Memilih
spesies yang sesuai dengan kondisi lokal.
Teknik
Pembibitan Mangrove
1. Lahan
pembibitan lapang dan datar, dekat dengan lokasi penanaman, terendam saat air
pasang dengan frekuensi 20-40 kali/bulan sehingga tidak memerlukan penyiraman.
2. Buah disemaikan
langsung ke kantong plastik atau ke dalam botol air mineral bekas (bagian bawah
dilubangi) yang berisi media tanah.
3. Khusus
untuk bakau dan tancang sebaiknya disimpan di tempat teduh dan ditutup dengan
karung basah selama 5 – 7 hari.
4. Daun muncul
setelah 20 hari, setelah berumur 2 – 3 bulan bibit sudah siap ditanam.
Perlakuan
Propagul Buah (Propagul)
1. Mangrove
berasal dari daerah setempat, telah matang dan berkualitas bagus.
2. Tempat
terlindung dari sinar matahari.
3. Lama
penyimpanan maksimal adalah 10 hari.
4. Untuk
penyemaian benih, maka lokasi dan perendaman kurang lebih 20 – 40 kali/bulan.
5. Siap
dibibitkan di bedeng persemaian.
Pembibitan
Mangrove
1. Bedeng
dibuat dari bambu yang kuat.
2. Ukuran
bedeng disesuaikan dengan kebutuhan.
3. Umumnya
berukuran 1×5 m atau 1×10 m dengan tinggi 1,5 - 2 m.
4. Bedeng
diberi naungan ringan dari daun nipah, kelapa, ijuk, rumbia, alang-alang atau
sejenisnya.
Pemilihan
Propagul
1. Matang
(tua).
2. Sehat,
tidak terserang penyakit.
3. Lebih
baik berasal dari pohon yang sudah tua.
Penanaman
Mangrove
Lokasi
penanaman biasanya dilakukan tepi pantai bersubstrat lumpur, tepian sungai yang
masih terpengaruh air laut, tanggul saluran air tambak, tambak, tanah timbul,
lahan kosong, pemukiman, dan lain-lain.
Alat Pemecah
Ombak (APO)
Di sebuah
lokasi yang memiliki gelombang tinggi, pemecah gelombang (baca: Apo-apo), bila
diperlukan, wajib dibangun sebelum penanaman mangrove dilaksanakan, untuk
melindungi bibit mangrove dari gerusan gelombang laut.
Ingat,
mangrove baru bisa “berfungsi”, setelah kurang lebih lima tahun.
Teknik
Penanaman Mangrove
1. Langsung
Menggunakan benih/buah, tingkat keberhasilan 20%.
2. Tidak
Langsung Menggunakan bibit dari bedeng persemaian, tingkat
keberhasilan 80%.
Sistem
Penanaman Mangrove
1. Sistem
banjar harian
Penanaman
dengan menggunakan benih atau menggunakan bibit.
2. Sistem
tumpang sari/wanamina
Prinsipnya
sama dengan sistem banjar harian. Perbedaannya adalah dibuatkan tambak dan
saluran air untuk budidaya sumberdaya ikan.
3. Sistem rumpun
berjarak.
Tips Sukses
Rehabilitasi Mangrove
1. BUATLAH
SATU DEMPLOT MANGROVE!
2. AMBIL,
TANAM, PELIHARA.
3. Tanam
70%. Sisakan 30 % untuk penyulaman dan pemeliharaan.
4.
Budidayakan buah mangrove di kebun persemaian mangrove.
5. Bentuk
komunitas petani mangrove untuk memelihara mangrove.
Pemberdayaan
Masyarakat Dalam Rehabilitasi Mangrove
1.
Perencanaan
2.
Pelaksanaan
a.
Sosialisasi.
b. Pelatihan
dan penyuluhan.
c.
Pendidikan lingkungan
d.
Pengembangan mata pencaharian alternatif.
e. Penanaman
mangrove.
f.
Pemeliharaan.
g. Wisata
mangrove (ecotourism).
3.
Monitoring dan Evaluasi
a.
Penyiangan dan penyulaman.
b.
Penjarangan.
c.
Perlindungan Tanaman
Hama
Mangrove
1. 3W
a. Wideng
(Kepiting).
b. Wedhus
(Kambing).
c. Wong
(Orang).
2. Hama Lain
Lumut,
ganggang laut, serangga, gastropoda, teritip, scale insect, dan ulat
daun.
3. Gangguan
lain
Bencana
alam, gelombang besar, tumpahan minyak, tsunami, dan sebagainya.
Semoga Bermanfaat.
Behind The Gun: @aliahsanI
No comments:
Post a Comment