PERTAHANAN NASIONAL
)*Diskop_II
Hari : Senin
Tanggal : 05/05/2014
Pukul : 16.00 – 20.30
Tema : Pertahanan Nasional
Edisi : II
Nb : Maaf Jika Ada Salah Redaksional
Selesai sudah diskusi
kopi (DISKOP) sore ini, tema yang kita bahas adalah “Pertahanan Nasional”.
Sebuah tema yang menurutku sangat berat untuk di perbicangkan. Pemahaman yang
tak seberapa dalam tentang pertahan nasional, hukum dan tata negara membuat
kami tak patah arang untuk tetap melanjutkan diskusi berat ini. Saya pribadi
mengakui masih banyak kekurangan dalam hasil diskusi kami, oleh karena itu dari
hasil diskusi inilah kami bermaksud untuk mengutarakan hasil dan tak lupa saran
serta tambahan yang membangun.
Kalau kita membahas pertahan nasional, tentu
banyak pula yang harus di sebutkan. Bukan hanya militer, moneter,
pangan, kesehatan dll. Dari hasil diskusi kami, ada beberapa point penting
terkait definisi dari pertahanan nasional itu sendiri, diantaranya:
Ø Cara dari suatu rezim untuk mempertahankan kekuasaan dalam ranah
makro maupun mikro
Ø Mempertahankan kekayaan negara fisik maupun non-fisik
Ø Mempertahankan idiologi
Ø Mempertahankan atau melindungi rezim itu sendiri
Sedangkan alasan utama dari mengapa perlunya dipertahankanya
pertahan nasional, yakni:
Ø Ego pemimpin rezim dan menjaga kedaulatan negara
Ø Mempertahankan aspirasi Eksternal dan Internal
Ø Mempertahankan sistem
Ø Membuat negara stabil dalam segala aspek
Dari alasan utama mengapa dipertahankanya pertahanan nasional
mempunyai dampak positif dan negatif, yakni:
Positif
Ø Disegani oleh negara lain
Ø Negara stabil
Ø Fokus mengawal kebijakan
Ø Sesuai target yang di inginkan
Negatif
Ø Negara mempunyai banyak musuh karena terlalu idealis
Ø Terbelenggu dengan sistem yang dibuatnya sendiri
Ø Tidak memperdulikan masalah lain karena terlalu fokus pada visi
Paragraf diatas sudah dijelaskan apa definisi
dari pertahan nasional, alasan utama dipertahankanya pertahanan nasional serta
dampak positif dan negatif. Lama kita berbincang, adu argumen, data dan fakta
serta rasionalisasi secara kultural maupun konstitusional akhirnya mengerucut pada
pertatahanan nasional yang harus di prioritaskan adalah PANGAN &
PENDIDIKAN. Kedua macam pertahanan nasional ini telah di sepakati di forum
sebagai pertahanan nasional yang paling vital.
Sebelum saya membahas lebih lanjut mengenai dua
macam pertahanan nasional yang paling vital tersebut, perlu saya sampaikan
bahwa kami sempat deadlock manakah yang paling utama diantara keduanya. Akan
tetapi dalam berjalanya waktu pula akhirnya kami menyepakati keduanya mempunyai
posisi yang sama vital, kuat dan strategis.
PANGAN, adalah kebutuhan dasar manusia untuk
bertahan hidup. Manusia akan sangat sulit untuk bertahan hidup jikalu pangan
tak terpenuhi. Indonesia adalah negara agraris dan negara maritim dengan
wilayahnya yang sangat luas. Seharusnya secara logika rakyat indonesia takan
pernah kekurangan pangan bukan? Komoditi pertanian, peternakan dan perikanan
yang melimpah ternyata berbanding terbalik dengan realita yang ada. Komoditi
penting seperti beras, rempah-rempah, migas bahkan garam kita masih impor
–sungguh nyaris. Kasus mengapa subsidi BBM selalu menjadi isu hangat di
parlemen karena indonesia ternyata dalam mencukupi kebutuhan BBM 60% masih
impor. Anda tahu, indonesia yang notabenya anggota OPEC hanya dapat
menghasilkan minyak mentah semata. Minyak mentah yang dihasilkan indonesia ini
sebagian di ekspor ke luar negeri karena keterbatasan mesin untuk mengolahnya
menjadi Premium; Pertamax; Oli; Aspal dll.
Selain itu, beras yang selalu impor menurut BPS dikarenakan memang
produksi beras dalam negeri tak dapat mencukupi konsumsi dalam negeri karena
rakyatnya yang terlampau banyak. Meski pada kasus terakhir impor beras dari
vietnam bermasalah. Akan tetapi yang paling miris adalah garam, indonesia
mempunyai garis pantai terpanjang di dunia setelah Brazil. Produksi garam yang
dihasilkanya ternyata masih saja kurang atau memang sengaja di konspirasi agar
pemerintah impor. Sungguh nyaris sekali.
Diskusi ini takan membahas masalah komoditi pangan apa saja yang
bermaslah, kita hanya menitikberatkan bahwasanya pangan adalah salah satu
pertahanan nasional yang memang perlu di prioritaskan kesetabilanya.
PENDIDIKAN,
hal ini yang dititikberatkan oleh negara-negara maju untuk mencerdaskan para
warganya. Kita ketahui bersama bahwa APBN sekitar 20% lebih di anggarkan untuk
pendidikan, dana sebesar itu di gunakan pemerintah dengan tujuan agar para
warga negara dapat mengenyam pendidikan seoptimal mungkin dibuktikan dengan
adanya program wajib belajar sembilan tahun. Dalam kisah kuno islam, seorang
nabi diberikan beberapa pilihan oleh tuhanya diantaranya Wanita, Tahta, Harta
dan Ilmu. Nabi tersebut memilih ilmu, dari ilmu itulah nabi tersebut dapat
memiliki harta, tahta dan wanita. Tentunya hal ini berkorelasi dengan
pertahanan nasional di bidang pendidikan, negara yang rakyatnya mempunyai latar
belakang minimal standart akan mampu bersaing dikancah domestik maupun
internasional. Akan tetapi hal tersebut dapat kita cermati bersama, indonesia
adalah negara berkembang yang sedang gencar-gencarnya meningkatkan program
pendidikan di buktikan dengan alokasi dana 20% lebih dari pemerintah. Faktanya,
yang di perbaiki bukanlah sistem pendidikanya, melainkan fisik dari pendidikan
berupa gedung-gedung bertingakat dan sejenisnya. Peserta diskusi sadar betul
bahwa sarana dan prasarana pendidikan memang penting, akan tetapi dalam
realisasi pemerintah fisik pendidikan yang dilaksanakan tak ayal dapat mengubah
dari sistem pendidikan itu sendiri. Sistem kurikulum yang semakin maju dan
berkompeten yang ada hanya membuat generasi muda indonesia malah semakin bodoh.
Mata pelajaran untuk kelas tiga SMP sekarang diajarkan untuk anak kelas tiga
SD. Kualitas pendidik yang kurang mempuni dan cenderung asal-asalan dalam
mendidik membuat para generasi muda negeri ini menjadi korban kebijakan.
Sewaktu kami dikusi, bab ini adalah yang paling lama kita
perdebatkan karena banyak sekali sistem pendidikan kita yang kurang benar. Di
dalam forum kita sepakati bahwasanya anak kelas satu SD yang langsung di ajari
baca-membaca dan berhitung sebenarnya kurang tepat, hal ini cenderung membuat
para generasi muda sudah di tuntut menjadi generasi pekerja. Para pendidik dan
pembuat kebijakan telah melupakan aspek psikologi perkembangan anak dan
emosional anak. Coba renungkan, ketika kita di suruh menggambar pemandangan apa
kira-kira yang akan kita gambar? Saya yakin anda semua akan menggambar dua
sawah di kanan kiri serta di tengahnya ada jalan dan backgound gunung dan
matahari. Sadar tidak sadar hal ini adalah bentuk dari penjajahan karakter
kita, mengapa sewaktu SD kita tidak di ajari menggambar besas sesuai keinginan
kita? Mengapa anak TK-SMA setiap masuk sekolah harus memakai seragam? Hal ini
adalah pembentukan karakter pekerja, pemikiran dan karakter kita sedang di
jajah.
Pakaian
seragam yang wajib kita kenakan secara sadar tak sadar telah membentuk mindset
kita bahwasanya pendidikan itu memaksa, bukan memerdekakan. Mengapa sekolah
Ikatan Dinas, Akademi Kebidanan, Akademi Polisi atau Akademi Tentara sewaktu
sekolah di wajibkan memakai seragam yang telah ditentukan? Jelas, karena
karakter mereka sengaja di bentuk bahwa hidup mereka di abdikan untuk hal-hal
tersebut. Karakter mereka di didik agar pemahaman meraka sewaktu belajar
berkolerasi dengan apa yang mereka kenakan.
Mengapa
hanya mahasiswa saja yang diperbolehkan memakai pakaian bebas? Kalian tahu,
mahasiswa yang di gadang-gadang kaum intelektual ber-idealis dan mempunyai
karakter kuat ternyata pembentukan karakternya hanya sewaktu menjadi mahasiswa
semata. Kita telat membentuk karakter kita kawan. Seharusnya karakter di bentuk
sejak dini, sejak dalam keluarga, bukan sewaktu menjadi mahasiswa. Masa kuliah
harusnya hanya menjadi pemantapan karakter dan idiologi kita, bukan malah kita
sibuk untuk menata karakter dan idiologi kita. Tak heran jika para pemimpin
negeri ini selalu berkepribadian ganda dan bermuka dua tiga empat lima bahkan
sampai seribu, hal tersebut dikarenakan pembentukan karakter yang telat.
Kalian
tahu, doktrin di SD tentang sandang pangan papan telah mendarah daging ke diri
kita bukan? Hal sepele tersebut telah membuat kita hanya berorientasi memenuhi
ego diri kita. Kalian sadar, Indonesia sering di serang oleh negara-negara
persemakmuran Inggris di bidang pangan dan ekonomi. Apakah kalian tak sadar?
Karena mereka tahu bahwa kita lemah di kedua bidang tersebut. Apakah kita hanya
akan diam? Kami harap tidak.
Pendidikan dan Pangan adalah Pertahan Nasional paling vital,
jikalau dua pertahan tersebut kuat kami yakin Indonesia akan lebih bermartabat.
Pendidikan dan pangan adalah bentuk dari kualitatif dan kuantitatif sehingga
menghasilkan yang namanya kualitas sumberdaya manusia.
Apakah
kita terlambat untuk merubah negeri yang kita cintai ini? TIDAK. Kami di forum
sangat sadar sangat sulit untuk merubah sistem pendidikan di indonesia. Tapi
kami punya cara, pendidikan terbaik adalah keluarga. Jadi, jikalau kita punya
adik atau anak silahkan terapkan pendidikan karakter ke saudara atau anak kita
kelak. Karena kami yakin, pendidikan bisa dikata sukses jika insan tersebut
mempunyai karakter yang kuat. Kita juga perlu berbangga hati bahwa banyaknya
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Indonesia mulai menjamur, sistem pendidikan
yang diterapkanya adalah mendorong karakter anak-anak yang sedang berkembang
(dalam usia emas). Kita harap dan mari kawal bersama semoga PAUD menjadi
mercusuar generasi-generasi emas Indonesia.
WE LOVE INDONESIA
GO AHEAD INDONESIA
Sekian hasil diskusi dari kami semoga bermanfaat, jangan lupa
untuk mempraktekanya agar pemahaman yang sudah ada makin lama makin padat dan
bulat, agar tercapailah suatu gambaran diri yang konsisten. Simak terus hasil
diskusi kami yang kami upload setiap hari Selasa.
Jika
ada yang kurang tepat mari kita diskusikan, bukan hanya mencari kesalahan hanya
untuk eksistensi diri semata. Salam hangat dari kami, Budayakan Membaca
dan Menulis.
#Go AHead Indonesia
#Cintai Indonesia Dengan
Kreatif
#Yang Penting Bagiku
Adalah Dialoq
Behind The Gun:
@aliahsanID
No comments:
Post a Comment