Saturday, July 12, 2014

KARAKTERISTIK SEDIMEN LITORAL DI PANTAI SINDULANG SATU


KARAKTERISTIK SEDIMEN LITORAL DI PANTAI
SINDULANG SATU

Daerah pantai didefinisikan sebagai daerah pertemuan antara darat dan laut, dimana ke  arah darat sejauh masih mendapat pengaruh laut (angin laut, pasang surut, perembesan air  laut) dan wilayah laut sejauh masih mendapat pengaruh proses alami yang terjadi di darat.  Pemanfaatan ruang pantai perlu mendapat perhatian khusus. Lahan pantai khususnya di  kawasan litoral mengalami proses dinamika disebabkan karena peran faktor oseanografi dan  juga intervensi manusia. Kondisi seperti ini juga berlaku pada lahan litoral yang ada di kawasan  pantai Sindulang Satu. Perubahan yang terjadi pada lahan ini secara fisik antara lain terkait  dengan kondisi sedimen. Seperti apa karakteristik sedimen dan faktor hidro-oseanografi pada lahan ini khususnya di kawasan litoral sangat penting untuk dideskripsikan dan dianalisis.
Berdasarkan hasil observasi komposisi material sedimen yang terklasifikasi pada pantai  Sindulang Satu yaitu: pasir halus, pasir sedang, pasir sangat halus, pasir kasar dan kerikil,  selain itu didapati juga debu dan batu. Rataan empirik dari distribusi granulometri sedimen yang terbanyak diperoleh yaitu: pasir halus dengan penyortiran tersortir buruk, nilai kemencengan  asimetris ke ukuran kecil dan simetris granulometri yang peruncingannya mesokurtik. Faktor  hidrodinamika yang berperan dalam transport sedimen pada daerah pantai Sindulang Satu adalah arus pasut.
Penelitian ini dilaksanakan dengan  menerapkan metode deskriptif terhadap  data contoh. Kegiatan observasi dan  pengukuran diarahkan untuk  mengungkap aspek morfologi gisik  (granulometri sedimen) dan hidro oceanografi khususnya arus yang berlaku pada lahan ltoral pantai lindulang satu.
Contoh sedimen permukaan sebanyak 100 – 150 gr mewakili 3 stasiun dicuplik tepat pada titik dimana air terhempas menggunakan pinggan sodokan. Masing – masing contoh sedimen dikemas dalam wadah plastik yang sudah dinomori, selanjutnya dibawa ke laboratorium. Penanganan contoh sedimen di laboratorium mengikuti prosedur sebagai berikut :
    1.      Pengeringan contoh sedimen di bawah sinar matahari dan penimbangan secara berulang untuk mengetahui apakah sedimen tersebut sudah benar benar kering setelah itu di catat hasilnya sebagai berat kotor
    2.      Pemisahan dedauan dan garam dari sedimen menggunakan air tawar
   3.      Pengeringan dan penimbangan seperti butir 1 untuk memperoleh berat bersih contoh sedimen. Bila berat bersih berkurang lebih besar 5% dari berat awal, contoh sedimen dianggap gagal dan tidak digunakan dalam pengolahan data selanjutnya. Kehilangan bobot sedimen dengan persentasi sebesar ini dapat menyebabkan bias dalam analisis granulometri
   4.      Penyaringan sedimen dengan ayakan (sieve) dan penimbangan sedimen menurut kelompok ukuran butiran
  5.      Pencatatan berat kumulatif seluruh kelompok butiran sedimen sebagai koreksi terhadap distribusi hasil penimbangan pada masing-masing kelompok.

Berdasarkan metode yang digunakan, hasil pengolahan data granulometri sedimen disajikan dalam  betuk klasifikasi dan peubah granulometri  sedimen. Hasil pencuplikan sampel  sedimen yang telah dilakukan di sekitar  perairan pantai Sindulang Satu diperoleh 18 sampel sedimen untuk 3 stasiun pengambilan. Setelah sedimen dianalisis, hasilnya di sajikan dalam histogram komposisi sedimen. Granulometri sedimen ditetapkan menurut persentase kumulatifnya dengan  berat total contoh sampel sedimen adalah  sebanyak 1785.27 gram. Persentase sedimen yang terdistribusi di kawasan  litoral pantai Sindulang Satu didominasi oleh pasir halus sebesar 68%, diikuti  pasir sedang 19%, pasir sangat halus 19%, pasir kasar 5% dan kerikil 5%. Selain itu didapati juga debu dan batu sebesar 1%. Analisis granulometri sedimen dikerjakan  untuk menentukan perubahan perubahan granulometri sedimen, seperti rataan empiric, penyortiran , kemencengan kurva dan peruncingan , nilai perubah distribusi granulometri sedimen digunakan untuk mentafsirkan sebarannya.
Beberapa hal penting yang diperoleh
lewat penelitian ini adalah:
   1.      Secara granulometri, sedimen yang  tersebar pada kawasan litoral pantai Sindulang Satu didominasi oleh butiran pasir berukuran sedang (0.28 mm – 0.45 mm), tersortir sedang, simetris ke ukuran kecil dan asimeteris granulometri, serta mesokurtik. Kawasan litoral ini cenderungmengalamideposisi dan mendapat pengaruh arus dan gelombang yang bekerja fluktuatif dan lemah.
   2.      Kawasan littoral Sindulang Satu dipengaruhi oleh arus pasang surut dengan kecepatan saat surut berkisar 0,70 – 0,80 knot dengan arah dominan ke Barat Laut, saat pasang kecepatan bervariasi antara 0,68 – 0,72 knot dengan arah dominan ke Tenggara. Sekitar muara Sungai Tondano arah arus mengalami pembelokan ke arah Tenggara baik saat surut maupun pasang. Kecepatan arus saat pasang umumnya lebih lemah dibandingkan saat surut.


Refrensi:
      Rignolda Djamaluddin. 2013. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis
Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam PRatulangi, Manado


No comments:

Post a Comment