Saturday, July 12, 2014

LAJU DAN KONDISI SEDIMENTASI PADA EKOSISTEM TERUMBU KARANG DI PULAU BALLANG LOMPO KABUPATEN PANGKEP, PROVINSI SULAWESI SELATAN


LAJU DAN KONDISI SEDIMENTASI PADA EKOSISTEM TERUMBU KARANG DI PULAU BALLANG LOMPO KABUPATEN PANGKEP, PROVINSI SULAWESI SELATAN

            Indonesia negara kepulauan terbesar di dunia yang membentang dari 950 BT sampai 1420  BB dan 60 LU sampai 100 LS, mempunyai sekitar 17.508 buah pulau besar dan kecil dengan garis pantai sepanjang kurang lebih 80.791km. Sumber daya perairan pantai yang dimiliki Indonesia merupakan terkaya dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Luas ekosistem terumbu karang Indonesia diperkirakan mencapai 12% sampai 17% dari luas terumbu karang dunia. Terdapat tiga macam tipe struktur terumbu karang di Indonesia, yaitu terumbu karang tepi(fringing reef), terumbu karang penghalang(barrier reef) dan terumbu karang cincin atau atol (atoll). Namun akhir-akhir ini potensi dan kondisi terumbu karang semakin menurun karena terjadinya kerusakan secara terus menerus karena ulah tangan manusia. Ada dua jenis aktivitas manusia yang menimbulkan kerusakan ini. Pertama, pengambilan ikan secara berlebihan. Kedua, pengambilan ikan dengan cara yang tidak ramah lingkungan seperti menggunakan bom dan sianida yang sering terjadi di Indonesia akibatnya terjadi abrasi atau pengikisan garis pantai. Selain itu kerusakan terumbu karang juga dapat disebabkan oleh tingginya sedimentasi sepertu yang terjadi di perairan Spermonde (Mossa,1998). Kerusakan terumbu karang dapat dikurangi jika ada upaya rehabilitasi dari manusianya sendiri. Upaya rehabilitasi marupakan salah satu bentuk adaptasi manusia terhadap ekosistem terumbu karang yang rentan (Barry et al,2006) seperti halnya yang terjadi di Pulau Ballang Lompo.

            Pulau Ballang Lompo memiliki perairan cukup luas yang kaya akan ekosistem pantai dengan berbagai spesies vegetasi pantai dan lingkungan ekologis, ekonomi, dan sosial budaya masyarakatnya didominasi oleh kehidupan bahari. Kompleksnya kegiatan pembangunan dan aktivitas manusia di daerah pesisir sangat mempengaruhi ekosistem yang sangat rentan terhadap perubahan lingkungan, salah satu diantaranya adalah penutupan sedimentasi terhadap ekosistem terumbu karang di Pulau Ballang Lompo.

            Tujuan dari penelitian ini adalah mengukur laju sedimentasi dan mengetahui jenis sedimen yang mengendap pada ekositem terumbu karang di Pulau Ballang Lompo. Kegunaan dari penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi dasar mengenai pengaruh sedimentasi terhadap keberlangsungan ekosistem terumbu karang.  Penelitian ini dibatasi pada analisis besarnya jumlah sedimen yang terendap (Budget sediment) pada ekositem terumbu karang. Penelitian ini dilakukan selama enam bulan, pada bulan Juli 2009 di Pulau Ballang Lompo. Laju sedimen yang diperoleh dikelompokkan manurut stasiun dan zona yang selanjutnya dianalisis perbedaannya dengan analisis varians (two way Anova). Jenis sedimen ditentukan melalui pengamatan visual secara manual seperti bongkahan/pecahan karang. 

            Laju sedimentasi tergantung pada ukuran partikelnya. Semakin besar partikel endapan maka semakin gampang mengendap. Asal dan besar butiran sedimen yang mengendap pada perairan Pulau Ballang Lompo diperkirakan berasal dari laut (sedimen marine) yang terakumulasi akibat pengaruh hidrodinamika. Ukuran partikel sedimen pada stasiun pengamatan pada dasarnya merupakan ukuran partikel jenis pasir (pasir kasar-halus)dengan diameter partikel bervariasi dari 0,125-1,4 mm. Berdasarkan jenis sedimen yang diamati secara visual di Perairan Pulau Ballang Lompo, diduga termasuk ke dalam sedimen Biogenous dengan ditemukannya dominan pecahan karang, cangkang moluska dan gastropoda. Sedimen Biogenous sendiri terbentuk dari sisa-sisa rangka dari organisme hidup yang akan membentuk andapan partikel-partikel halus(Hutabarat dan Evans, 1986).

            Laju sedimentasi di Pulau Ballang Lompo pada setiap stasiun dan zona masih tergolong kategori rendah dengan kisaran antara 0,002-0,363 mg/cm2/hari. Laju sedimentasi tertinggi didapatkan pada stasiun Barat, Zona Reef Base dengan rata-rata laju sedimentasi 0,363 mg/cm2/hari, sedangkan yang terendah pada stasiun Timur dengan laju sedimentasi sebesar 0,002 mg/cm2/hari. Jenis sedimen yang terdapat di Pulau Ballang Lompo masih tergolong jenis klasivikasi pasir dengan dominan jenis sedimen pasir kasar.

Sumber Pustaka :
Mutmainnah, Luky Adrianto dkk, 2011. LAJU DAN KONDISI SEDIMENTASI PADA EKOSISTEM  TERUMBU KARANG DI PULAU BALLANG LOMPO KABUPATEN PANGKEP, PROVINSI SULAWESI SELATAN dalam Jurnal Sains Agribisnis Vol.12 No.3. Sulawesi Selatan

No comments:

Post a Comment