LAJU DAN KONDISI SEDIMENTASI PADA
EKOSISTEM TERUMBU KARANG DI PULAU BALLANG LOMPO KABUPATEN PANGKEP, PROVINSI
SULAWESI SELATAN
Indonesia
negara kepulauan terbesar di dunia yang membentang dari 950 BT
sampai 1420 BB dan 60
LU sampai 100 LS, mempunyai sekitar 17.508 buah pulau besar dan
kecil dengan garis pantai sepanjang kurang lebih 80.791km. Sumber daya perairan
pantai yang dimiliki Indonesia merupakan terkaya dibandingkan dengan
negara-negara Asia Tenggara lainnya. Luas ekosistem terumbu karang Indonesia
diperkirakan mencapai 12% sampai 17% dari luas terumbu karang dunia. Terdapat
tiga macam tipe struktur terumbu karang di Indonesia, yaitu terumbu karang
tepi(fringing reef), terumbu karang
penghalang(barrier reef) dan terumbu
karang cincin atau atol (atoll).
Namun akhir-akhir ini potensi dan kondisi terumbu karang semakin menurun karena
terjadinya kerusakan secara terus menerus karena ulah tangan manusia. Ada dua
jenis aktivitas manusia yang menimbulkan kerusakan ini. Pertama, pengambilan
ikan secara berlebihan. Kedua, pengambilan ikan dengan cara yang tidak ramah
lingkungan seperti menggunakan bom dan sianida yang sering terjadi di Indonesia
akibatnya terjadi abrasi atau pengikisan garis pantai. Selain itu kerusakan
terumbu karang juga dapat disebabkan oleh tingginya sedimentasi sepertu yang
terjadi di perairan Spermonde (Mossa,1998). Kerusakan terumbu karang dapat
dikurangi jika ada upaya rehabilitasi dari manusianya sendiri. Upaya
rehabilitasi marupakan salah satu bentuk adaptasi manusia terhadap ekosistem
terumbu karang yang rentan (Barry et al,2006)
seperti halnya yang terjadi di Pulau Ballang Lompo.
Pulau Ballang Lompo memiliki
perairan cukup luas yang kaya akan ekosistem pantai dengan berbagai spesies
vegetasi pantai dan lingkungan ekologis, ekonomi, dan sosial budaya
masyarakatnya didominasi oleh kehidupan bahari. Kompleksnya kegiatan
pembangunan dan aktivitas manusia di daerah pesisir sangat mempengaruhi
ekosistem yang sangat rentan terhadap perubahan lingkungan, salah satu diantaranya
adalah penutupan sedimentasi terhadap ekosistem terumbu karang di Pulau Ballang
Lompo.
Tujuan dari penelitian ini adalah
mengukur laju sedimentasi dan mengetahui jenis sedimen yang mengendap pada
ekositem terumbu karang di Pulau Ballang Lompo. Kegunaan dari penelitian ini
diharapkan dapat memberi informasi dasar mengenai pengaruh sedimentasi terhadap
keberlangsungan ekosistem terumbu karang.
Penelitian ini dibatasi pada analisis besarnya jumlah sedimen yang terendap
(Budget sediment) pada ekositem terumbu
karang. Penelitian ini dilakukan selama enam bulan, pada bulan Juli 2009 di
Pulau Ballang Lompo. Laju sedimen yang diperoleh dikelompokkan manurut stasiun
dan zona yang selanjutnya dianalisis perbedaannya dengan analisis varians (two
way Anova). Jenis sedimen ditentukan melalui pengamatan visual secara manual
seperti bongkahan/pecahan karang.
Laju sedimentasi tergantung pada
ukuran partikelnya. Semakin besar partikel endapan maka semakin gampang
mengendap. Asal dan besar butiran sedimen yang mengendap pada perairan Pulau
Ballang Lompo diperkirakan berasal dari laut (sedimen marine) yang terakumulasi
akibat pengaruh hidrodinamika. Ukuran partikel sedimen pada stasiun pengamatan
pada dasarnya merupakan ukuran partikel jenis pasir (pasir kasar-halus)dengan
diameter partikel bervariasi dari 0,125-1,4 mm. Berdasarkan jenis sedimen yang
diamati secara visual di Perairan Pulau Ballang Lompo, diduga termasuk ke dalam
sedimen Biogenous dengan ditemukannya dominan pecahan karang, cangkang moluska
dan gastropoda. Sedimen Biogenous sendiri terbentuk dari sisa-sisa rangka dari
organisme hidup yang akan membentuk andapan partikel-partikel halus(Hutabarat
dan Evans, 1986).
Laju sedimentasi di Pulau Ballang
Lompo pada setiap stasiun dan zona masih tergolong kategori rendah dengan
kisaran antara 0,002-0,363 mg/cm2/hari. Laju sedimentasi tertinggi
didapatkan pada stasiun Barat, Zona Reef Base dengan rata-rata laju sedimentasi
0,363 mg/cm2/hari, sedangkan yang terendah pada stasiun Timur dengan
laju sedimentasi sebesar 0,002 mg/cm2/hari. Jenis sedimen yang
terdapat di Pulau Ballang Lompo masih tergolong jenis klasivikasi pasir dengan
dominan jenis sedimen pasir kasar.
Sumber
Pustaka :
Mutmainnah,
Luky Adrianto dkk, 2011. LAJU DAN KONDISI SEDIMENTASI PADA EKOSISTEM TERUMBU
KARANG DI PULAU BALLANG LOMPO KABUPATEN PANGKEP, PROVINSI SULAWESI SELATAN
dalam Jurnal Sains Agribisnis Vol.12 No.3. Sulawesi Selatan
No comments:
Post a Comment