DAMPAK TURUNYA PENDAPATAN PENGUSAHA RENTAL JEEP AKIBAT NAIKNYA TIKET MASUK DI TAMAN
NASIONAL BROMO TENGGER SEMERU
RESIKO USAHA
UNTUK MEMENUHI NILAI TUGAS TERSTRUKTUR
KAPITA SELEKTA KEWIRAUSAHAAN
Yang diajar oleh Bapak Dr. Ir. ANTHON EFANI, MP
Oleh:
NAMA : ALI
AHSAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN
APRIL
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
terstruktur ini.
Tujuan dari pembuatan tugas ini adalah sebagai salah satu syarat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Kapita Selekta Kewirausahaan (KSKWU). Tugas ini
tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak,
diantaranya:
1.
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya.
2.
Orang tua yang telah memberikan dorongan baik moral maupun materiil
3.
Keluarga besar KOMPI UB.
4.
Keluarga besar HIMASEKA FPIK UB
5.
Keluarga besar KOMPAK UB
6.
Keluarga besar Nawak Adventure
7.
Keluarga besar Malang Selatan
Rescue
8.
Keluarga besar PMI Kota Malang
9.
Keluarga besar WALHI JATIM
10.
Teman-teman semua yang telah membantu
11.
Bang Ucok dkk
12.
Pukat.
Penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu penulis mohon saran dan kritikan yang membangun, semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi Pengusaha Rental Jepp Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
(TNBTS) dan Universitas Brawijaya umunya dan Fakultas Perikanan Khususnya.
Penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dan kekurangan, terimakasih.
Malang, 01 April 2014
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru adalah taman nasional di Jawa Timur, Indonesia, yang terletak di wilayah administratif Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Probolinggo. Taman ini
ditetapkan sejak tahun 1982 dengan luas wilayahnya sekitar 50.276,3 ha.
Taman nasional ini adalah salah satu tujuan wisata utama di Jawa Timur.
Dengan adanya penerbangan langsung Malang-Jakarta dan Malang-Denpasar
diharapkan jumlah kunjungan wisatawan asing maupun domestik akan semakin
meningkat. Selain Gunung Bromo yang merupakan daya tarik utama, Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa menjadi daya tarik tersendiri bagi para pendaki.
Meski demikian untuk sampai ke puncak Semeru tidaklah semudah mendaki Gunung
Bromo dan para pendaki diharuskan mendapat izin dari kantor pengelola taman
nasional yang berada di Malang.
Penggemar hiking disarankan untuk mengambil rute dari Malang karena bisa
menikmati keindahan lautan pasir lebih panjang. Start point dapat dimulai dari
Ngadas yang merupakan desa terakhir yang berada di dalam kawasan taman nasional
serta tempat untuk melengkapi perbekalan terutama persediaan air karena setelah
ini tidak akan dijumpai sumber air.
Seiring
dengan berjalanya waktu, TNBTS menjadi ikon wisata yang paling sering dikunjungi di Indonesia
maupun mancanegara. Hal ini banyak didasarkan karena keeksotisan pemandangan
alamnya yang sangat memukau dan menjadi tempa liburan favorit oleh pengunjung.
Kawasan pariwisata tentunya akan
memperhatikan sarana dan prasarana terutama transportasi. Di kawasan TNBTS
transportasi yang cocok digunakan salah satunya adalag Jepp, kendaran yang
identik dengan style adventure ini sering digunakan para pengunjung untuk menuju
ke Bromo maupun ke ranupani untuk para calon pendaki mengingat jalan yang
dilalui kebanyakan bermedan terjal dan menanjak.
Usaha rental Jepp ini makin lama menjadi daya tarik sendiri untuk para pengusaha karena profit yang didapatkan cukup besar banyaknya para wisatawan yang berkunjung ke TNBTS. Akan tetapi hal ini menjadi pro dan kontra dikalangan para pengusaha rental Jepp maupun calon pengunjung TNBTS karena naiknya tiket masuk yang mencapi 300%. Tentunya hal ini berpengaruh terhadap pendapatan para pengusaha rental Jepp yang mengantungkan hidupnya kepada para wisatawan yang menggunakan jasa mereka.
BAB II
METODE
A. Lokasi / Populasi
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) adalah taman nasional di Jawa
Timur, Indonesia, yang terletak di wilayah administratif Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Probolinggo. Taman ini
ditetapkan sejak tahun 1982 dengan luas wilayahnya sekitar 50.276,3 ha.
Sedangkan untuk kantor pusat Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) terletak di Jalan Raden Intan, Kota Malang arah ke Terminal Arjosari Kota Malang.
B. Metode Pengumpulan Data
1. Referensi
koran lokal/nasional dan media masa
2. Catatan
lapangan
3. Wawancara
BAB III
LAPORAN
Dalam wirausaha, banyak resiko yang akan di hadapi oleh pengusaha baik
internal maupun eksternal. Untuk studi kasus ini, para pengusaha rental Jeep di
kawasan TNBTS mengalami resiko eksternal di karenakan naiknya tiket masuk ke
kawasan TNBTS sehingga mengakibatkan pendapatan para pengusaha Jepp menurun
drastis.
Resiko usaha yang dialami oleh para pengusaha ini adalah buah dari
kebijakan pemerintah untuk mendapatkan profit yang tinggi tanpa memperduikan
aspek sosial ekonomi. Lantas tidak perlu heran jikalau banyak para penyedia
jasa, aktivis pariwisata dan lembaga swadaya masyrakat banyak yang
berdemonstrasi karena mosi tidak percaya terhadap pemerintah.
Di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2014 tentang Kenaikan Tarif
Masuk Menuju Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru membuat Para penyedia jasa pariwisata yang ada di Malang,
Probolinggo, Pasuruan dan Bali, menggelar demo tolak kenaikan harga tiket masuk
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di depan DPRD Kota Malang dan Kantor Balai
Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), Senin (10/3/2014). Dalam
aksi tersebut, para pengunjuk rasa mengecam pemerintah, terutama Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menandatangani Peraturan Pemerintah (PP)
Nomor 12 tahun 2014 tentang kenaikan harga tiket masuk TNBTS.
Hal ini didasarkan karena para penyedia jasa parawisata pendapatanya berkurang seiring ditetapkanya peraturan tersebut terlebih lagi para pengusaha rental Jepp. Kenaikan tarif masuk bromo yang naik mencapai 300% membuat para wisatawan enggan untuk berkunjung ke TNBTS terlebih lagi untuk wisatawan lokal. Biaya masuk yang cenderung mahal membuat pengunjung enggan untuk berkunjung sehingga membuat pendapatan para pengusaha Jepp turun drastis. Berikut adalah tarif masuk Bromo dan Semeru:
NO.
|
SEBELUM
|
SESUDAH
|
1.
|
LOKAL @Rp. 10.000 (All Day)
|
@Rp. 37.500 (Weekday)
|
@Rp. 67.500 (Weekend)
|
||
2.
|
MANCANEGARA @Rp. 72.500 (All Day)
|
@Rp. 267.500 (Weekday)
|
@Rp. 640.000 (Weekend)
|
Tabel.1
Tarif Masuk Bromo
NO.
|
SEBELUM
|
SESUDAH
|
1.
|
LOKAL @Rp. 10.000 (All Day)
|
@Rp. 40.000 (All Day)
|
@Rp. 67.500 (3 Day)
|
||
2.
|
MANCANEGARA @Rp. 72.500 (All Day)
|
@Rp. 267.500 (All Day)
|
@Rp. 850.000 (3 Day)
|
No comments:
Post a Comment