Monday, September 28, 2015

TAK TAHU YANG DI UCAP, TAK TAHU APA YANG DI LAKUKAN



TAK TAHU YANG DI UCAP, TAK TAHU APA YANG DI LAKUKAN

)*Ali Ahsan Al-Haris


Sumber Gambar : Dandelionotes
Sesungguhnya manusia itu tidak tahu apa yang ia ucap dan apa yang ia kerjakan. Mungkin kalimat sederhana di atas dapat menjadi renungan kita bersama bahwasanya hidup tanpa arah dan tujuan sempat dan bahkan masih kita jalani sampai saat ini. Pembaca dapat menarik kalimat di atas dalam konteks kehidupan apapun. Bisa saja dalam hal pendidikan, pekerjaan, berkeluarga bahkan beribadah.

Lantas kemana fokus tulisan saya kali ini. Insyaallah saya usahakan untuk berfokus dalam hal beribadah. Saya muslim, kalaupun anda belum muslim mungkin hal ini akkan menjadi pelajaran kita bersama. Apakah jalan yang kita ambil ini sudah benar! Itu adalah percayaan sepele bukan, kalian akan dapat dengan mudah untuk menjawab (sudah yakin dengan jalan yang aku ambil). Namun coba kalian telisik lebih dalam lagi, terlebih untuk kawan-kawan saya yang muslim. Apakah do’a tiap hari yang kalian panjatkan itu sudah kalian fahami apa makna dan tujuan dari do’a tersebut ? kalaupun belum lantas do’a yang kalian ucapkan selama ini berfungsi apa. Apakah kalian hanya beriman secara buta, apakah kalian tidak tahu apa yang kalian ucap dan kerjakan. Mengapa kalian tetap belum sadar. Atau jangan-jangan pertanyaan dan tulisanku ini mengandung kesesatan (bahkan dapat dibilang kafir). Mari kita tanyakan kepada diri kita masing-masing apakah memang benar selama ini kita terjebak dalam sebuah dunia yang membuat kita buta akan kuasa Tuhan pencipta alam semesta ini.

Mengutip dari loper Koran yang pernah saya temi  – “Masyarat Indonesia, kurikulum semasa Orde Baru sengaja di konstruk untuk menghindarkan generasi-generasi bangsa ini terhindar dari Budaya Membaca, melainkan menjadi budaya konsumtif yakni menonton dan mendengar” (ed).

Lantas, apa hubungan kutipan yang saya ambil dari loper Koran tersebut kepada tema tulisan ini. Tentu saja dampak tidak mau membaca dan meng-kaji suatu tulisan maupun permasalahan membuat kita menjadi malas untuk mengetahui maksut dari sebuah tulisan, tafsiran, ayat dan berbagai macam hal lagi.

Saya sering mengalami yang namanya gagal faham ataupun kecelakaan berfikir. Do’a-do’a yang saya lakukan memang sering tak tidak cocok dengan apa arti dan makna (saya harap pembaca sudah memahami terlebih dahulu perbedaan arti dan makna) -dari do’a yang saya baca. Tujuan saya meminta ke Allah adalah “B”, namun do’a yang saya baca adalah “X”. wajar saja kan jikalau tidak pernah dapat pencerahan.

Itu adalah salah satu contoh yang dapat aku berikan ke pembaca, untuk yang lain pembaca pasti dapat mengerti sendiri contoh apa yang aku maksut denga bercerin pada diri kalian sendiri. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua. Dan tentunya, diri kita diberikan pencerahan oleh Tuhan kalian masing-masing.

Tuhan memberkati kalian, jadikanla Tuhan sebagai tujuan dan jadikanlah Tuhan sebgai sosok yang paling kalian ingin temui DENGAN SEGERA.

Karena sesuatu yang karena Illah (Allah) itulah yang abadi (Imam Anas ra) (ed).
Behind the gun : @aliahsanID

No comments:

Post a Comment