Thursday, September 24, 2015

JUDUL . . . . . . . . . .



JUDUL . . . . . . . . . .



“Ali Ahsan Al-Haris”



Tulisan ini sengaja tidak aku beri judul, sengaja aku lakukan hal ini karena memang saat aku menulisnya sedang memikirkan banyak hal yang kuusahakan untuk dipilah namun hal tersebut terlalu sulit bagiku. Aku akan mulai dengan membicarakan hidup, banyak aku temui hal yang memang dapat di cari benang merah permasalahnya. (sekarang aku mulai bingung), permasalahan yang sering kita alami terlepas bersifat privasi ataupun kelompok terkadang dan sebagian besar memang menyita waktu dan fikiran kita. Aku mengalami hal ini, bahkan bisa dikata itu setiap hari saya alami. Nakh mulai dari sini terkadang aku berfikir apakah tenaga, waktu, fikiran ataupun modal yang aku keluarkan untuk memikirkan hal tersebut bisa dikatakan bermanfaat bagi pribadiku. Kalau pembaca adalah tipe-tipe orang yang humanis, bisa saya pastikan anda akan menjawab hal tersebut memang bermanfaat buat pribadi kita. Tapi sebentar, saya bukanlah tipe orang yang mudah acuh terhadap permasalahan di sekililingku, apalagi hal tersebut menyangkut pribadi dan orang-orang terdekatku; kecuali memang dalam tanda kutip aku sengaja “ngelakon” untuk benar-benar acuh terhadap masalah yang sedang aku alami.

Aku akan sangat rela membantu untuk memecahkan permasalahan yang sedang lingkunganku alami. Kalau pembaca bingung, sekup ini akan aku perkecil menjadi masalah kelompok atau organisasi. Bagi para pembaca yang hidupnya sering bergelut di bidang organisasi atau perkumpulan entah apapun macamnya saya yakin anda faham dengan apa yang aku maksutkan meski tulisan yang anda baca ini sangat kacau. Perlu saya utarakan pada pembaca bahwa saya bukanlah orang yang ahli dalam bidang manajemen konflik atau sejenisnya. Namun  saya rasa, masalah yang sering di alami dalam organisasi adalah perselisihan dibarengi dengan permusuhan, mengapa saya bilang kita; dikarenakan saya mengkerucut ke organisasi yang sedang  saya ikuti. Banyak dari anggota organisasiku yang sering berselisih akan tetapi selalu bermusuhan. Saya tahu hal ini memang sangat sulit untuk di jadikan pedoman pada setiap anggota. Namun mau bagaimana lagi ? ini adalah bentuk ikhtiar kita bersama demi menjadi anggota yang berkaliber dinamis tanpa menjual atau menggadaikan idealis kita masing-masing. Saya rasa inti tulisan ini adalah benang merah permsalahan yang harus di usut sampai ketemu. Proses mencari benang merah yang kusut tersebut harus di barengi dengan pedoman persaingan tanpa adanya permusuhan.

No comments:

Post a Comment