Wednesday, November 18, 2015

Pardi dan Ego Pardi

Pardi dan Ego Pardi


*Ali Ahsan Al-Haris



Dan pada hari itu puncak-puncaknya si Pardi emosi kepada Noto, bagaimana tidak, sebagai sesama penghuni rumah harusnya sedikit banyak harus menghargai penghuni lainya. Namun yang dilakukan Noto bukan, cenderung seenaknya sendiri. Perlu diketahui pembaca, karakter Pardi ini orangnya selalu bersikeras dalam semua hal yang ingin ia capai, tak terkecuali untuk memaksa orang  menghargai orang lain meskipun hal ini menyangkut pribadi.

Terkadang Pardi kalau sedang sendiri berfikir mendalam mengenai tingkah yang sering dilakukan oleh Noto, apakah memang karakter itu sudah tidak dapat dirubah lagi, atau memang Noto itu adalah orang yang tak punya rasa rendah hati maupun terimakasih kepada orang lain. Hal-hal yang paling Pardi tidak suka dari Noto adalah gaya bicaranya yang asal ceplos saja, sok paling benar dan cenderung melebih-lebihkan dengan apa yang sebenarnya menurut Pardi tidak diketahui betul oleh Noto.

Pardi bersama ke lima temanya mengkontrak satu rumah, hal-hal yang dilakukan maupun peraturan tersirat apa saja yang harus dilakukan oleh penghuni di rasa Pardi sudah diketahui, namun kedatangan Noto yang akhir-akhir ini sering numpang atau memang gabung tanpa sepengetahuan Pardi membuat kondisi semua berubah. Tentu perubahan yang tidak disukai oleh Pardi adalah sikapnya yang kurang sopan dihadapan penghuni asli. Cenderung menguasai dan tidak mau tahu atau mengurusi perabotan rumah, apa mungkin hal tersebut ia lakukan karena terlalu akrab dengan teman-teman Pardi sehingga membuatnya nampak tak punya beban mau melakukan apa saja, entahlah.

Pardi yang orangnya cenderung defense dan tak mau membuat konflik ini akhirnya memilih diam dan meunggu saja, Pardi lebih memposisikan dirinya sebagai pembantu rumah tangga di kontrakanya –meskipun kenyataanya Pardi juga bayar. Hal ini dilakukan Pardi demi sesuatu yang Pardi anggap adalah benar.

Semuanya berjalan seperti biasa, Pardi dan kontrakanya; pembantu di antara teman-temanya. Karakter yang memang tidak sepatutnya di tiru oleh orang lain, Pardi yang sombong, angkuh dan pendedam adalah satu dari sekian macam karakter orang di dunia ini. Menghargai seseorang kok dipaksa, itulah kesalahan Pardi. Biarkan Noto tetap seperti itu, biarkan saja dia seperti itu, karena percuma mengerusi Noto dengan karakter yang seperti itu, lebih baik kau urusi saja dirimu Pardi, kehadiranmu lebih di bermakna di luar sana. Pardi  

No comments:

Post a Comment