Saturday, June 6, 2020

Resensi Novel Ibu Tercinta (Please Look After Mom)


Resensi Novel Ibu Tercinta (Please Look After Mom)


Judul   : Ibu Tercinta/ Please Look After Mom
Penulis : Kyung-Sook Shin
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama (Cetakan ke-5, Februari 2020)
Jumlah Halaman: 296 hlm
ISBN   : 9786020315409


"Ibu Tercinta" menceritakan tentang kisah sebuah keluarga kecil di Korea Selatan yang kelihangan ibu mereka di Stasiun Seoul. Kisah di awali dengan menghilangnya sang ibu setelah tertinggal kereta yang menuju kota tempat anaknya tinggal. Buku ini menceritakan proses pencarian sang ibu oleh anak-anaknya yang telah dewasa dan memiliki kehidupannya masing-masing. 


Jual Buku Baru & Bekas Cek Instagram Pedagang Kampung
Setiap usaha pencarian sang ibu membawa anak-anaknya kepada pertanyaan-pertanyaan yang tidak mereka sadari sebelumnya, yaitu seperti apa ibu mereka sebenarnya, apa yang ibu dambakan, apa yang ibu rasakan selama ini, dan bagaimana ibu menjalani hidup sampai saat ini. Semua itu muncul setelah ibu mereka hilang dan tidak diketahui keberadaannya.


"Kau tidak lagi bisa berkata bahwa kau mengenal ibumu sepenuhnya." (hal. 34)


Buku ini terbagi menjadi 5 bagian, dimana setiap bagian menggunakan sudut pandang yang berbeda-beda. Pembaca diminta untuk berkonsentrasi penuh saat membaca buku ini karena penulis menggunakan sudut pandang dan alur cerita yang berubah-ubah. Kyung-Sook Shin berusaha untuk menggambarkan sosok sang ibu di mata setiap anaknya. Setiap tokoh di dalam cerita menggambarkan sosok ibu mereka berbeda-beda satu sama lain. 


Ada yang merasa ibu mereka pilih kasih dan lebih menyanyangi anak sulung, ada yang berpikir bahwa tingkah laku ibu mereka kadang-kadang aneh dan tidak masuk akal. Satu bagian di dalam buku ini menceritakan sang suami yang tidak pernah memberikan perhatian dan cintanya kepada sang istri sejak menikah sampai sang istri menghilang di Seoul. Keluarga itu merasa hancur dan kehilangan jantung mereka, karena jantung keluarga mereka adalah sang ibu. 


Sosok ibu yang khawatir apabila salah satu anaknya tidak bisa dihubungi selama beberap jam, sosok ibu yang membawa makanan dan lauk pauk khas Korea Selatan setiap kali mengunjungi anak-anaknya di Seoul, sosok ibu yang tidak pernah memikirkan apa yang diinginkannya, sosok ibu yang mendambakan putranya menjadi jaksa, dan sosok istri yang selalu bersabar saat sang suami pergi dari rumah dengan wanita lain saat musim semi dan baru kembali di musim dingin. Sang ibu di keluarga ini adalah segalanya.


"Kau tidak pernah bertanya-tanya,'Sukakah Ibu berada di dapur?'" (hal. 69)


Melalui "Ibu Tercinta" Kyung-Sook Shin menjelaskan kepada dunia satu sosok yang selama ini sering terlupakan oleh banyak orang. Sosok yang senantiasa berada disamping kita, namun tidak kita sadari keberadaannya. Sebagian besar orang tidak pernah memikirkan, apa yang ibunya inginkan, apa yang ibunya impikan selama ini, apakah semua impiannya sudah terkabul. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu tidak ada yang mengetahuinya selain sang ibu sendiri. 


Buku ini mengajak kita (re:para pembaca) untuk berusaha lebih memahami isi hati sang ibu, yang selalu ada untuk keluarganya, selalu ada untuk anak dan suaminya. Buku sangat saya sarankan untuk dibaca, bahkan bisa dihadiahkan untuk keluarga Anda. Salah satu karya terbaik dari sastrawan Korea Selatan yang telah mendapatkan Manhae Literature Prize, Dong-in Literature Pirze, Yi-Sang Literary Prize serta Prix de l'Inapercu Prize dari Perancis.

Febriesa Tri Nugroho

No comments:

Post a Comment