Studio Podcast di Rumah Maiyah Al-Manhal Malang |
Nemu tulisan ini saat bongkar arsip tahun 2022. Jika tak salah ingat, tulisan ini berangkat dari hasil menonton video Mas Sabrang dan Mas Patub di youtube Letto, saya lupa judulnya.
Apakah sekolah masih penting di era media sosial? Pertanyaan ini sering kali muncul di benak saya, terutama saat teknologi semakin canggih dan media sosial semakin marak digunakan. Meski kita sadari internet cukup banyak dengan sampah informasi. Setidaknya dengan adanya internet menjadi shortcut dalam media belajar. Dalam video itu, Mas Sabrang dengan tegas menyatakan bahwa sekolah masih sangat penting di era media sosial.
Orang tua kita dan mungkin sebagian dari generasi saya masih beranggapan masa depan anak-anak kita bergantung pada pendidikan yang mereka terima di sekolah. Saya sendiri beranggapan pendidikan adalah pondasi bagi kesuksesan seseorang dalam hidupnya. Sekolah memberikan kesempatan bagi adik-adik dan anak-anak kita untuk belajar tentang berbagai hal, termasuk nilai-nilai moral, etika, dan tanggung jawab sosial. Dengan bersekolah, mereka memiliki pengalaman berharga dalam membangun hubungan sosial, mengembangkan kemampuan interpersonal, dan menumbuhkan keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja. Lha ini! Hehehe.
Sering saya bertanya ke diri sendiri. Untuk menumbuhkan jiwa sosial, rasa tanggung jawab, memiliki etika hidup bermasyarakat dan mampu mengembangkan interpersonal apakah harus dengan bersekolah?
Tentu saya tidak akan membahas pernyataan "Kurikulum sekolah diciptakan untuk mencetak generasi pekerja atau memenuhi kriteria dunia kerja". Oke cukup, saya tidak akan membahas itu. Hehe.
Di era media sosial peran sekolah semakin penting karena tantangan dan risiko yang baru muncul. Kita sadari, hadirnya media sosial telah mengubah cara kita berkomunikasi, berinteraksi, dan belajar. Adik-adik dan anak-anak kita tumbuh di era digital, di mana informasi dapat dengan mudah diakses melalui internet dan media sosial. Namun, sementara media sosial menawarkan banyak manfaat, juga menghadirkan resiko besar bagi anak-anak kita.
Pengamatan saya, ada tiga poin besar hadirnya media sosial yang wajib menjadi perhatian serius bagi kita dan institusi sekolah.
Pertama, media sosial dapat mengakibatkan isolasi sosial dan ketergantungan pada teknologi. Anak-anak kita dapat dengan mudah terjebak dalam perangkat dan aplikasi digital, yang dapat mengganggu kemampuan mereka untuk berinteraksi secara fisik dan sosial. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan dalam membangun hubungan interpersonal yang kuat dan berkelanjutan, yang dapat membawa dampak negatif pada kesehatan mental mereka.
Kedua, media sosial dapat menjadi sumber informasi yang tidak akurat atau tidak dapat dipercaya. Anak-anak kita dapat dengan mudah terpapar konten yang tidak sesuai dengan nilai-nilai moral, atau terlibat dalam percakapan online yang berpotensi merugikan. Sekolah memiliki peran penting dalam membantu anak-anak kita mengembangkan kemampuan kritis dan pemahaman yang lebih baik tentang sumber informasi yang akurat dan dapat dipercaya.
Ketiga, media sosial dapat membawa dampak pada kesehatan mental dan emosional. Adik dan anak kita dapat merasa tertekan dan cemas karena tekanan untuk terus-menerus terhubung dengan media sosial dan untuk mempertahankan citra diri mereka di media sosial. Hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi, yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk belajar dan tumbuh.
Berangkat dari hal ini, penting bagi sekolah untuk menyusun kurikulum yang tetap relevan di era media sosial. Keduanya harus berjalan beriringan agar tidak ada yang mengira bahwa sekolah tidak lagi penting.
Mohon juga dikoreksi, belum ada penelitian yang menyimpulkan bahwa sekolah tidak lagi penting di era media sosial.
Karena hal itu juga, sekolah masih menjadi institusi pendidikan yang memberikan banyak manfaat bagi kehidupan kita. Di sekolah, adik dan anak-anak kita tidak hanya belajar tentang akademik, tetapi juga tentang bagaimana berinteraksi dengan orang lain, memperoleh kepercayaan diri, dan membentuk kepribadian yang baik. Pendidikan juga memberikan dasar bagi seseorang untuk hidup secara layak.
Belakangan kita ketahui, media sosial juga memiliki banyak dampak negatif pada kehidupan kita. Tengok ke sekeliling kita saja, banyak dari adik-adik dan anak-anak yang terlalu sering menggunakan media sosial cenderung mengalami gangguan tidur, temperamental, gangguan kecemasan bahkan depresi. Mereka lebih rentan terhadap kekerasan, pelecehan, dan pengaruh buruk lainnya yang mungkin tidak mereka sadari.
Meskipun media sosial telah mengubah cara hidup kita, pendidikan formal tetap (masih) menjadi hal yang sangat penting bagi masa depan kita. Sekolah memberikan fondasi yang solid bagi masa depan seseorang meskipun banyak juga yang harus dievaluasi di dalamnya. Jadi, mari kita jadikan setiap helaan nafas untuk terus sinau sinau dan Sinau Bareng.
No comments:
Post a Comment