Ali Ahsan Al Haris/2023 |
Diksi di atas saya dengar dari seorang rekan yang puluhan tahun membaktikan hidupnya menemani orang-orang yang gelisah hatinya, terluka jiwa dan terpinggirkan hidupnya.
Ya sudah seperti pada umumnya lah ya, ajakan ngopi itu bukan sekedar minum kopi saja. Ada semacam muatan atau obrolan yang dibahas seraya menenggak si emas hitam. Meski seringkali tema obrolannya tidak jelas atau cenderung dinamis, ngopi menjadi pilihan yang bagiku sangat arif dimana kita senantiasa mengedepankan budaya musyawarah.
Alhamdulillah momen bodoan kemarin saya sempat bertandang ke rumahnya untuk silaturahmi. Dengan sisa tenaga, obrolan kami di tengah malam yang sunyi itu mendapatkan point-point penting meski lagi-lagi tidak ada kesimpulannya. Haha
Salah satunya cerita dari pengalamannya bertemu dan ngobrol dengan banyak orang yang mayoritas masih berumur dibawah 40 tahun. Ada kisah unik di mana dia tidak pernah bersepakat, ketemu dan mengamini sebuah diskusi dengan orang tersebut. Uniknya, kedua orang ini tidak pernah bertengkar atau personal. Hubungan mereka berdua tetap terjalin baik dan menyimpan rindu untuk bertemu lagi dan lagi.
Lho, ini kan jiwa kesatria sekali, toh. Jarang bersepakat namun masih mau mendengar apa uneg-uneg dari lawan bicara.
Meski tidak ingin menyimpulkan, berikut saya paparkan beberapa alasan alasan mengapa seseorang mungkin tidak pernah sependapat atau sepakat saat mengobrol dan diskusi (ngopi):
- Perbedaan latar belakang dan pengalaman: Orang yang memiliki latar belakang dan pengalaman yang berbeda mungkin memiliki pandangan yang berbeda tentang suatu topik. Ini bisa menyebabkan mereka sulit untuk sepakat karena mereka memiliki sudut pandang yang berbeda.
- Perbedaan nilai dan keyakinan: Perbedaan nilai dan keyakinan dapat mempengaruhi pandangan seseorang tentang suatu topik. Jika mereka memiliki nilai dan keyakinan yang berbeda, maka mereka mungkin tidak sependapat.
- Keterbatasan informasi: Orang yang tidak memiliki informasi yang cukup tentang suatu topik mungkin memiliki kesulitan untuk sepakat. Mereka mungkin memiliki pandangan yang berbeda karena mereka belum memiliki akses ke semua informasi yang diperlukan.
- Ego: Beberapa orang mungkin terlalu mempertahankan pendapat mereka, bahkan jika itu tidak benar. Ini bisa terjadi karena alasan ego atau ingin mempertahankan citra mereka di hadapan orang lain.
- Tujuan diskusi yang berbeda: Jika tujuan diskusi berbeda, misalnya satu orang ingin mencari solusi sementara yang lain hanya ingin berargumen, maka mereka mungkin sulit untuk sepakat. Babakan ini, saya sendiri sering salah prasangka. Maksud saya begini, terkadang saya datang ke seseorang dengan niat ngudo roso. Prasangka ku, rekan bicaraku ini akan mendengar terlebih dahulu apa yang ingin aku bicarakan. Namun yang terjadi sebaliknya, belum selesai cerita malah disalah-salahkan. Kan yo gak mashook.
- Tidak adanya kemampuan untuk mendengarkan dengan baik: Orang yang tidak mampu mendengarkan dengan baik mungkin sulit untuk memahami pandangan orang lain dengan benar. Ini bisa menyebabkan mereka tidak sependapat. Kalau kata anak jaman now, kita gagal menjadi pendengar yang baik ygy.
Meski aktivitas ngopi di beberapa kalangan dianggap sebagai aktivitas membuang waktu dan nirfaedah, saya termasuk di dalam kanal yang kurang sependapat dengan hal itu. Lha kenapa! Aktivitas ngopi mengajarkan nilai kesabaran dan rendah hati. Cobaen talah, ngopio karo wong seng omongane gak gelem dibantah. Gak isok nerimo masukan dan pengen di apresiasi terus. Rasakno dewe. Rasakno. Hahaha.
No comments:
Post a Comment