BOWRING (BOMBAY RING)
BUSSINES PLAN
UNTUK MEMENUHI NILAI UJIAN TENGAH SEMESTER
KAPITA SELEKTA KEWIRAUSAHAAN
Yang diajar oleh Bapak ZAINAL ABIDIN, S.Pi, MP, MBA
Oleh:
ALI AHSAN
A02
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN
APRIL 2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Selama
ini bawang bombay hanya digunakan
sebagai bahan penyedap bahan makanan saja. Jarang sekali masyarakat yang
menyukai bawang bombay untuk dimakan secara langsung. Maka dengan latar
belakang seperti itu, kami berinisiatif untuk membuat produk dengan mengolah
bawang bombay menjadi camilan yang dapat
dikonsumsi dan digemari oleh
semua kalangan masyarakat dari berbagai tingkat usia. Namun kita tetap
memperhatikan nilai gizi dari bawang bombay itu sendiri. Dengan demikian
camilan kami dapat dinikmati semua orang. Bawang bombay tersebut kami olah menjadi bawang bombay crispy.
Kami
memilih bawang bombay crispy karena kami melihat crispy merupakan camilan ringan
yang telah akrab dan disukai lidah masyarakat Indonesia pada umumnya. Karena bawang
bombay crispy adalah camilan ringan maka kami berasumsi bahwa konsumen tidak
perlu lagi merasa khawatir akan efek buruk seperti kolesterol yang mungkin
ditimbulkan karena mengkonsumsi produk olahan dari bawang bombay. Bawang bombay
crispy juga cocok untuk segala suasana, baik untuk bersantai maupun digunakan
sebagai lauk saat makan. Bawang bombay crispy olahan kami ini sangat lain
daripada yang lain, karena kami mengolahnya dengan sedemikian rupa untuk tetap
menjaga vitamin yang terkandung dalam bawang bombay, sehingga crispy ini memiliki
nilai gizi bagi konsumen. Selain itu, yang menjadi alasan kami mengapa memilih
mengolah bawang bombay menjadi crispy adalah tidak mudah tengik karena kami
menilai crispy relatif lebih awet dan sehingga
harapan kami untuk jangka panjang produk ini menjadi camilan khas di
Universitas Brawijaya.
Semoga
produk kami ini dapat diterima oleh masyarakat sebagai sebuah camilan sehat
yang mengandung semua manfaat dari bawang bombay. Maka dari itu kami memberi
produk tersebut ”BOWRING” atau ”BOMBAY RING” agar mudah diingat sebagai olahan
yang unik.
1.1
Visi
dan Misi
Visi : Mengenalkan
produk baru yang unik kepada konsumen dengan strategi menitipkan produk di fotokopian setiap fakultas Universitas
Brawijaya dan warung-warung kecil.
Misi :
Menjadikan bisnis Mahasiswa yang efisien dan kreatif
BAB II
PEMASARAN
DAN STRATEGI PEMASARAN
2.1 Strategi
Jangka Pendek
Mengenai
strategi pemasaran dari produk kami, sebagai awalnya kami akan memfokuskan
strategi dengan memperkenalkan produk kami kepada konsumen. Kami akan memulai
memasarkan produk kami di area Malang terlebih dahulu. Untuk memperkenalkan
produk kami memang tidak mudah dan tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat.
Strategi yang mungkin realistis dapat kami realisasikan adalah dengan sistem
“menjemput bola” yaitu dengan “menitipkan” pada toko-toko kelontong,
warung-warung makan, kantin-kantin sekolah, dan di tempat-tempat lain yang
masih dalam skala kecil. Mengapa kami memulai dulu dari produksi skala kecil?
Karena dari segi permodalan kami mengakui bahwa modal yang kami miliki masih
belum mencukupi untuk melakukan produksi dalam skala besar. Alasan lainnya adalah
dengan produksi pertama kami ini adalah dalam rangka pengenalan produk kepada
masyarakat, kami sangat berharap masyarakat memberikan respon yang posistif
terhadap produk kami, sehingga selanjutnya kami dapat mengembangkan daerah
pemasaran dan memperbesar skala produksi.
2.2 Strategi
Jangka Panjang
Dalam rencana
jangka panjang kami apabila kami telah mengalami perkembangan, kami berencana
akan menjualnya pada stand-stand di tempat-tempat strategis. Pada saat
menjalankan strategi jangka panjang ini, kami telah memiliki tim manajerial
yang akan mengurusi masalah pemasaran produk, marketing akan berusaha menjamin
ketersediaan stock di dalam stand, sehingga saat konsumen datang dan hendak
membeli maka kami pastikan bahwa apa yang dibutuhkan konsumen telah tersedia.
Dalam strategi jangka panjang ini kami mengedepankan pelayanan cepat dan tepat
untuk memenuhi permintaan pelanggan. Karena pada tahap ini kami telah memiliki
pelanggan tetap, sehingga kami tidak hanya akan menjual produk saja, tetapi
kami juga akan menyediakan pelayan yang baik untuk pelanggan. Kami juga akan
mengikutsertakan produk kami pada bazar atau pameran dalam skala nasional untuk
lebih mengenalkan produk kepada masyarakat luas. Kami juga akan mulai merambah
iklan melalui media cetak maupun elektronik. Dengan kemajuan yang kami alami
tersebut maka kami akan merubah kemasan menjadi lebih menarik lagi, tidak hanya
menggunakan plastik, tapi kini kami akan mengemas produk ini dalam sebuah plastik
yang di pres sehingga akan menjaga kerenyahannya kemudian dimasukkan ke dalam
kardus karton dengan warna dan motif yang khas yang akan kami beri beri gambar
logo dari produk ini, sehingga konsumen dapat dengan mudah mengingat produk
kami produk kami. Selain itu kemasan tersebut harus dapat dibawa dengan mudah
oleh konsumen,sehingga konsumen dapat menikmatinya sambil berjalan-jalan.
Seperti telah
kami jelaskan dalam pendahuluan, bahwa kami akan membuka kemungkinan untuk
produk ini akan menjadi makanan atau oleh-oleh khas Malang, maka marketing kami
akan menjalin kerjasama dengan toko-toko yang menjual jajanan oleh-oleh khas
Malang, sehingga dari segi desain bungkus pun kami telah mengantisipasi supaya
produk ini lebih tahan lama kerenyahannya. Setelah menjadi makanan khas kota
Malang dan memiliki konsumen hingga di luar kota, tidak menutup kemungkinan
kami akan membuka stand-stand di luar kota. Hal ini dikerenakan komitmen kami
diatas bahwa kami mengedepankan pelayanan yang cepat dan tepat untuk memenuhi
permintaan pelanggan. Maka dari itu kami harus mampu memenuhi permintaan
pelanggan akan produk ini di berbagai daerah. Namun untuk menjaga ke khasan
dari produk ini, tentunya bila konsumen membelinya di luar kota Malang harganya
akan lebih mahal bila dibandingkan dengan membelinya langsung di stand yang ada
di kota Malang.
2.3 Pangsa
Pasar dan Daerah Pemasaran
Target pasar
kami pertama-tama adalah mahasiswa, mengingat banyaknya universitas yang ada di
kota Malang, sehingga kami merasa mahasiswa adalah target yang tepat.
Selanjutnya kami juga akan memasukkan produk ini ke sekolah-sekolah sehingga
dapat dinikmati oleh para pelajar. Dan juga kami akan memasuki swalayan, rumah
makan. Sehingga semua orang dari berbagai usia dapat menikmati produk ini. Mungkin
sasaran pasar yang kami bidik adalah kalangan menengah, hal ini dikarenakan
harga dari produk ini yang memang sedikit lebih mahal bila dibandingkan dengan
kripik dari tepung biasa atau ketela pada umumnya. Dan juga menurut kami
kalangan menengah ini telah sadar dan mengerti akan kebutuhan gizi dari bawang
bombay, sehingga mereka bisa menikmati produk ini untuk mendapatkan semua
manfaat dari bawang bombay. Mengenai
daerah pemsaran dari produk ini, kami berencana dalam jangka pendek akan
meliputi kota Malang dan sekitarnya terlebih dahulu. Apabila produk ini dirasa
cukup sukses diterima di masyarakat kota Malang dan sekitarnya kami akan
mengembangkan jangkauan pemasaran produk kami ini ke luar kota, tetapi seperti telah dijelaskan
diatas, bahwa target kami adalah menjadikan produk ini salah produk makanan
khas Malang, maka kami akan tetap tetap menjaga ke khasan tersebut walaupun
produk ini nantinya telah banyak dijumpai di luar kota Malang.
BAB III
STRATEGI PEMASARAN PERUSAHAAN DAN PESAING
3.1
PRODUCT
Produk dikemas dengan ukuran plastic ½ kg.
Lalu diisi 5- 7 ring bawang Bombay tergantung dari besar ring itu sendiri
setiap bungkus. Dengan kemasan yang menarik perhatian konsumen baik dari segi
warna kemasan, model, dan sebagainya.
Untuk keuangan dan modal
awal kami menggunakan tabungan kami untuk memulai merintis usaha ini,
selanjutnya setelah mendapat respon positif dari masyarakat kami akan
mengembangkan produksi dengan mencoba mengajukan pinjaman lunak untuk UKM.
Sekarang ini kami menggunakan keuntungan dari hasil produksi untuk
mengembangkan usaha. Pembagian keuntungan kami lakukan dengan membagi sama
rata, karena disini kami bekerjasama dalam berbagai hal, baik dalam proses
produksi, distribusi maupun marketing. Sehingga seluruh tim terlibat secara
penuh.
3.3
PROMOTION
Strategi mengenai
bagaimana produk kita dapat dikenal oleh konsumen melalui beberapa cara :
·
Advertising
(Iklan)
Beriklan dapat
dilakukan melalui media berikut :
-
Media
Cetak : Brosur, spanduk, poster, iklan majalah/koran .
-
Media
TV dan Radio : Iklan TV, Jingle Iklan Radio dan online melalui facebook,
twitter, atau blog-blog.
·
Sales
Promotion
Promosi melalui acara / pameran yang digelar di tempat
keramaian dimana konsumen produk berada dan juga dilakukan penjualan ditempat.
·
Personal
Selling
Promosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen
berada dengan menawarkan dan mencoba produk langsung.
3.4
PLACEMENT
Dari semua aktivitas mula
dari proses produksi, packing dan pembuatan iklan kami lakukan rumah produksi
kami. namun nantinya kami merencanakan memiliki sebuah tempat produksi khusus,
sehingga bisa lebih leluasa untuk menjalankan bisnis ini dengan skala yang
lebih besar.
Tempat penjualan yang
mungkin realistis dapat kami realisasikan adalah dengan sistem “menjemput bola”
yaitu dengan “menitipkan” pada toko-toko kelontong, warung-warung makan,
kantin-kantin sekolah, dan di tempat-tempat lain yang masih dalam skala kecil.
3.5
PEOPLE
Untuk tenaga kerja
sementara ini kami yang mengerjakan semua ini bersama-sama dengan tim kami.
Kami belum merekrut dari tenaga lain, karena modal yang belum mencukupi dan
kami rasaa kami ber lima masih bisa mengerjakannya sendiri. Namun untuk jangka
panjang, kami juga berencana untuk merekrut tenaga dari para ibu-ibu yang ada
di sekitar tempat proses produksi, sehingga dapat membantu memberikan efek yang
positif bagi lingkungan sekitar.
3.6
PROCESS
Produksi
BOWRING ini bisa diolah dengan cara sederhana yaitu masih produk buatan tangan yaitu dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
1. Campur tepung maizena dengan telur
yang sudah dikocok sebelumnya dalam mangkok kecil. Tepung maizena adalah tepung
yang amat sangat cepat menjadi lengket dan keras, jadi jangan khawatir jika
ngasih kebanyakan air, nanti dia akan mengental dan lengketdengan sendirinya.
Siapkan remah roti dalam satu wadah tersendiri.
2. Potong bawang bombai dari samping
sehingga bentuk tetap bulat. Iris besar-besar dan pisahkan tiap lapisan. satu
lapisan bisa menjadi 1 onion ring sendiri. Pastikan irisan tidak terlalu tipis
karena saat digoreng bawang akan melemah kekuatannya sehingga tidak patah.
3. Celupkan potongan bawang ke adonan
maizena yang dicampur dengan telur dan gulingkan dalam remah roti yang sudah
dicampur dengan maizena yang sudah diberi bumbu seperti garam, merica bubuk,
penyedap rasa, Italian seasoning. Lakukan hingga semua irisan bawang habis.
4. Panaskan 50-100 ml atau lebih minyak
dalam penggorengan (tergantung ukuran penggorengan). Usahakan tinggi minyak
cukup untuk mencelup 1/2 dari ketinggian irisan bawang. Gunakan sumpit kayu
untuk memasak agar onion ring tidak hancur saat dibalik.
Kecilkan api lalu masukkan onion
ring kedalam minyak panas, 1 menit tiap sisinya. Angkat saat warna sudah
kecoklatan. Jangan dimasak terlalu lama. Keringkan minyak, tidak perlu
menggunakan kitchen paper atau koran karena tepung maizena cukup bagus untuk
menolak resapan minyak sehingga onion ring cepat kering. Dalam proses penggorengan ini kami menggunakan minyak
goreng yang higienis, bukan minyak goreng bekas seperti yang kebanyakan
digunakan oleh para pejual gorengan. Dengan suhu yang tidak terlalu panas, kami
berusaha menjaga kandungan protein di dalam produk ini.
5. Untuk finishing selanjutnya kami akan memberi perasa makanan.
Setelah seluruh proses pembuatan selesai selanjutnya adalah packing, kami
akannmengemas produk kami ke dalam plastik yang kemudian di pres menggunakan
alat pres untuk menjamin mutu dan kualitas dari produk tersebut. Demikian
produk telah siap didistribusikan.
Selain itu kita menggunakan system
tester agar konsumen yang ingin membeli produk kita mengetahui rasa dari
produk kita, jika konsumen menyukai maka
mereka tidak perlu kuatir tentang rasa dan Keramahan kita dalam melayani
konsumen.
3.7
PHYSICAL
EVIDENCE
Produk dijual dalam bentuk kemasan
plastic yang kemudian di pres dengan menggunakan alat pres untuk menjamin mutu
kualitas dari produk tersebut selain agar mudah disobek. Selain itu dalam
kemasan kita memberikan logo yang cocok dengan produksi kita untuk menarik
perhatian konsumen.
BAB IV
ASPEK PRODUKSI
Ciri produk adalah dalam bentuk kemasan,
kemasan plastic bening dan logo yang cocok pada kemasan produk. Ukuran relative
yaitu plastic ukuran ½ kg.
Manfaat
inti : untuk bahan baku makanan, untuk makanan ringan, dan sehat.
Manfaat
dasar : harga terjangkau dan mudah didapat.
Manfaat
yang diharapkan : tidak repot-repot lagi dalam membawa produk ke rumah.
Manfaat
di atas harapan : produk akan di antar dan memdapat bonus untuk pembelian dalam
jumlah besar.
Manfaat
potensial : kartu member bagi pelanggan yang dapat digunkan saat membeli produk
dan berisi potongan harga.
Produk
konsumsi : produk yang dibutuhkan sehari-hari dan mudah didapat
Produk
industry : sebagai bahan baku yaitu
produk yang biasa dibeli untuk bahan baku pembuatan produksi.
BAB V
·
·
Biaya Produksi (TC) = Biaya
Tetap (FC) + Biaya tidak tetap (VC)
= Rp. 41.333,- + Rp. 647.000,-
= Rp. 688.333,-
·
Penentuan Harga Pokok (HPP)
Penentuan Harga Pokok
Penjualan
Dalam 1x produksi menghasilkan = 300 kg/bulan
jual = 1 kg Bowring = Rp. 2.500,-
jual = 1 kg Bowring = Rp. 2.500,-
5.2 Analisa Keuntungan
Harga jual Bowring = Rp. 2.500,-/pcs
Jika ada yang kurang tepat mari kita diskusikan, bukan hanya
mencari kesalahan hanya untuk eksistensi diri semata. Salam hangat dari saya, Budayakan Membaca dan Menulis.
#Go AHead Indonesia
#Yang Penting Bagiku Adalah Dialoq
Behind The Gun: @aliahsanID
Izin copas buat tugas yaaa, tahankyouuuu^^
ReplyDelete