ANALISIS MANAJEMEN USAHA DAGANG IKAN PINDANG DI PASAR BARU MERJOSARI
LOWOKWARU KOTA MALANG
LAPORAN OBSERVASI
UNTUK MEMENUHI NILAI UJIAN
TENGAH SEMESTER
MANAJEMEN AGRIBISNIS
PERIKANAN
Yang diampu oleh Bapak Dr.
Ir. ANTHON EFANI, MP
Oleh:
NAMA : ALI
AHSAN
KELAS : A1
UNIVERSITAS
BRAWIJAYA MALANG
FAKULTAS
PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
JURUSAN SOSIAL
EKONOMI PERIKANAN
APRIL
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah sebagai salah satu syarat untuk
memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Agribisnis Perikanan (MAP). Laporan ini
tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak,
diantaranya:
- Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya.
- Orang tua yang telah memberikan dorongan baik moral maupun materiil
- Keluarga besar KOMPI UB.
- Keluarga besar HIMASEKA FPIK UB
- Keluarga besar KOMPAK UB
- Keluarga besar Nawak Adventure
- Keluarga besar Malang Selatan Rescue
- Keluarga besar PMI Kota Malang
- Keluarga besar WALHI JATIM
- Teman-teman semua yang telah membantu
- Bapak Turmudi dkk
- Pukat.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu penulis mohon saran dan kritikan yang membangun, semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi Universitas Brawijaya umunya dan Fakultas Perikanan Khususnya.
Penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dan kekurangan, terimakasih.
Malang, 01 April
2014
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia memiliki kekayaan alam
laut yang banyak dan beraneka ragam.
Luas perairan laut Indonesia di perkirakan sebesar 5,8 juta km persegi, panjang
garis pantai 81.000 km, dan gugusan pulau-pulau sebanyak 17.508 tentu saja berpotensi untuk menghasilkan hasil laut yang
jumlahnya cukup besar, yaitu 6,26 juta ton per tahun. Potensi produksi
perikanan Indonesia tersebut tergolong cukup besar. Pada tahun 2003 saja,
produksi ikan Indonesia mencapai 5,948 juta ton yan menempati posisi keenam
setelah Cina, Peru, India, Jepang dan Amerika Serikat.
Seiring dengan pertumbuhan populasi
dunia, konsumsi ikan pun meningkat dari tahun ke tahun. Konsumsi ikan per
kapita secara nasional menunjukan kenaikan sebesar 4,61% pada kurun waktu
2002-2003. Mengonsumsi produk perikanan, baik perikanan budidaya maupun
perikanan tangkap, sangat bermanfaat untuk kesehatan karena kandungan gizi
proteinya tinggi.
Usaha perikanan hendaknya dikelola
secara professional, bukan hanya sebuah usaha sampingan sebatas pemenuhan
kebutuhan hidup atau tidak mengacu pada pencapaian target keuntungan (profit oriented). Untuk mencapai target
keuntungan, usaha perikanan dijalankan seperti halnya sebuah perusahaan dengan
kemampuan manajemen yang baik.
Pasar Baru Merjosari Malang menjual
berbagai jenis ikan, dari yang segar sampai ke olahan. Hal ini menandakan konsumsi
warga malang yang secara topografi berada di lereng gunung banyak mengincar
produk-produk perikanan untuk mencukupi asupan gizinya. Produk perikanan yang di jualdi pasar merjosari malang
beraneka ragam, mulai dari: Baung, Bawal
air tawar, gurami, ikan mas, lele, mujair, nila, patin, udang, ikan asin,
terasi, tempong dll. Dari beberapa jenis produk perikanan yang dijual di
pasar merjosari, ikan pindang menduduki peringakat pertama yang diminati oleh
para konsumen.
BAB II
METODE
A. Lokasi /
Populasi
Pasar Merjosari berada ditengah kota
Malang, tepatnya di kelurahan Merjosari kecamatan Lowokwaru. Pasar baru
merjosari baru di resmikan pada pertengahan ahun 2012, awalnya pasar berlokasi
di jalan MT. HARYONO bersebelahan dengan rumah sakit unisma malang,
akan tetapi dipindahkan karena lokasi pasar yang lama di gubah menjadi Mall.
Sebelah barat pasar baru merjosari
malang adalah lapangan merjosari, sebelah timur kampus UIN MALIKI Malang,
sebelah utara jalan raya dan sebelah utara adalah jalan joyosuko.
Pedagang yang saya observasi adalah
bapak Turmudi, betempat tinggal di sendang biru, kabupaten Malang.
B. Metode Pengumpulan Data
·
Survey
·
Catatan lapangan
·
Wawancara
BAB III
LAPORAN
Observasi yang saya lakukan secara detil
melihat alur usaha dan kegiatan kerja dari bidang usaha dagang ikan pindang ini, mulai dari kegiatan produksi sampai ke proses pemasaranya.
Pada usaha dagang ikan pindang semua lingkup dari
produksi hingga distribusi di kuasai penuh oleh orang yang memang telah ahli di
bidangnya, Pak Turmudi mempunyai fungsi sebagai pemasar sekaligus pendistribusi
dan pengatur keuangan dalam bidang usaha tersebut.
1. Harga
Ikan pindang yang dijual oleh Turmudi terdiri
dari dua jenis ikan, Tongkol dan layur. Jenis harga per jenis ikan berbeda, ikan pindang tidak dijual persatuan, tetapi perpack. Satu pack berisi antara tiga sampai lima ikan pindang, dimana satu pack ikan pindang jenis tongkol dibandrol dengan harha Rp. 6.000; sedankan
untuk pindang jenis layur di jual dengan harha Rp. 4.000-5.000.
2. Jumlah Tenaga Kerja
Bidang usaha yang cukup efisien ini tidak memiliki jumlah pekerja yang
cukup banyak, namun Turmudi memiliki pekerja yang ahli dibidang masing-masing. Dimana
pembagiannya sebagai berikut:
ü Bagian proses produksi dan bahan baku 4 orang
ü Bagian pembuatan badeng dan packing ikan pindang 3 orang
Sehingga total pekerja pada usaha pindang milik Turmudi hanya memerlukan delapan orag termasuk dirinya,
turmudi selain pemilik usaha juga berperan sebagai penjual, sehingga menekan
biaya produksi lebih efisien.
1. Proses produksi ikan pindang
·
Bahan Baku dan Alat
ü
Ikan Layur dan Tongkol
ü
Air
ü
Garam
ü
Pengaduk
ü
Drum
ü
Tali tampar
ü
Kayu bakar
ü
Bahan bakar minyak
·
Proses pembuatan
Secara garis besar, pembuatan
ikan pindang adalah sebagai berikut: Ikan yang telah disusun dalam badeng
dimasukan ke bak perebusan/drum yang berisi garam mendidih dan direbus kurang
lebih dua jam. Setelah itu ikan di angkat dan di tiriskan.
2. Aspek teknis-ekonomis
Berdasarkan hasil observasi, ada aspek
teknis-ekonomis yang tak kalah penting diantaranya:
ü
Biaya transportasi
Biaya ini menyangkut transportasi, baik itu dari
lokasi usaha dengan tempat penyedia bahan baku, tempat produksi dan tempat
pemasaran.
ü
Sarana jalan
Sarana jalan tidak kalah penting. Bila aspek ini tidak
diperhatikan, terkadang dapat menaikan biaya pemasaran atau biaya pengangkut-an
sehingga akan terjadi penambahan biaya operasional. Tidak jarang Turmudi harus menanggung
biaya yang buncit di karenakan sarana jalan di sendang biru banyak yang
berlubang.
ü
Sarana listrik dan irigasi
Listrik sangat diperlukan dalam menjalakan usaha
Turmudi. Selain untuk sarana penerangan, listrik diperlukan untuk menjalankan
sarana elektronik lain, seperti pompa dan blower. Semenara sarana irigasi
mutlak di perlukan, mengingat lokasi tipe usaha Turmudi banyak menggunakan air,
terutama pada saat perebusan dan penuncian ikan.
ü
Aspek iklim
Aspek iklim mempengaruhi keberhasilan usaha
perikanan. Umumnya bisnis perikanan tergantung dengan faktor alam, dalam usaha
Turmudi, curah hujan yang tinggi dapat membuat kualitas ikan pindang-nya rusak
pada saat pengangkutan ke pasar.
ü
Aspek agronomis
Cakupan aspek agronomis antara lain topografi,
lokasi, jenis tanah, dan kondisi tanah, serta jenis perairan yang berada di
lokasi usaha.
3. Pengendalian produksi perikanan
Pengusaha yang terjun kedalam dunia perikanan
wajib untuk mengetahui sifat komoditas ikan. Hal ini sangat bermanfaat bagi
pengusaha agar nantinya tidak banyak menemui kesulitan dan tidak menderita
kerugian. Sifat-sifat komoditas perikanan pindang yang digeluti Turmudi antara
lain.
ü
Musim
Bahan baku ikan pindang yang biasa digunakan
Turmudi adalah Tongkol dan layur, jika kedua bahan baku ini sulit di dapat
karena cuaca buruk, Turmudi biasa membeli bahan baku di pedagang besar yang
mempunyai Coll Storage, hal ini juga
berpengaruh pada biaya produksi.
ü
Jarak lkasi usaha ke konsumen
Jara lokasi usaha dari konsumen sangat
mempengaruhi harga, turmudi memilih pasar baru merjosari karena jarak yang di
tempuh cukup efisien. Setelah subuh Turmudi harus sudah pergi ke pasar agar
tidak telat.
ü
Tekstur tubuh ikan pindang
Ikan pindang adalah produk olahan perikanan,
hasil rebusan membuat tekstur tubuhnya menjadi kuat. Proses packing juga
mempengaruhi kondisi ikan pindang milik Turmudi ini.
ü
Perputaran modal cepat
Turmudi jarang yang namanya mengalami kerugian
besar, hal ini karena ketekunanya yang datang di pasar sebelum jam enam
pagi, selain itu di pasar merjosari Turmudi memang memonopoli pasar.
4. Pengangkutan
Pengangkutan merupakan fungsi
pertama yang harus diperhatikan. Biasanya, Turmudi menggunakan mobil kap
terbuka miliknya untuk di gunakan mengangkut ikan-ikan daganganya ke pasar baru
merjosari malang.
5. Penyimpanan
Ada kalanya ikan tidak dapat
langsung dipasarkan oleh Turmudi, entah karena menunggu tirisnya ikan pindang
atau tak laku habis. Turmudi biasa menyimpan di almari tempat proses
produksinya, sebelum di jual kembali dia akan merebusnya kembali agar Nampak
segar untuk menjaga harganya supaya tidak jatuh, akan tetapi konsumen di pasar
baru merjosari kebanyakan pintar memilih pindang yang kualitasya masih bagus
sehingga memaksa Turmudi harus menurunkan harganya.
1. Alur distribusi
istribusi ikan pindang milik Turmudi memakai
model penyaluran langsung. Produsen ke Konsumen.
1. Sasaran pemasaran
Konsumen yang dituju Turmudi tentunya adalah
masyarakat sekitar kelurahan Merjosari Malang. Stock pindang yang dibawa
Turmudi per-harinya sekitar 100 - 250 badeng mengingat banyaknya permintaan.
1. Persaingan
Persaingan merupakan suatu hal yang wajar dalam
bidang usaha. Turmudi adalah satu-satunya pedagang ikan pindang di pasar baru
merjosari malang, hal ini membuat Turmudi tidak mempunyai saingan.
1. Strategi pemasaran
Maksud dari strategi pemasaran adalah suatu
tindakan penyesuaian sebagai reaksi terhdap situasi pasar dengan berdasarkan
pertimbangan yang wajar. Tinakan-tindakan yang di ambil tersebut merupakan
pendekatan terhadap berbagai factor, baik dari luar maupun dalam. Factor luar
berdasarkan konsumen yang dituju. Sementara factor dalam berdasarkan produksi
yang dihasilkan.
Turmudi menanggapi faktor dalam dengan
mengupayakan bahan baku dan proses produksi tetap berjalan secara optimal.
Sedangkan untuk faktor luar, Turmudi berusaha untuk dating melebihi jam pasar
(kisaran jam 6-10 pagi) dan menyediakan stock khusus untuk para langgananya
yang rata-rata berprofesi ibu runah tangga dan pedagang warung.
112. Analisis usaha
·
Biaya investasi (Modal Awal)
a.
|
Lahan
|
Rp. .10.000.000.
|
b.
|
Ikan
|
Rp. 5.000.000
|
c.
|
Peralatan
|
|
-Timbangan
|
Rp. 90.000
|
|
-Drum
|
Rp. 1. 500.000
|
|
-Bambu
|
Rp. 200.000
|
|
-Kayu Bakar
|
Rp. 1.000.000
|
|
-Minyak Gas
|
Rp. 1.500.000
|
|
-Tali Tampar
|
Rp. 50.000
|
|
d.
|
Bahan
|
|
Garam
|
Rp. 500.000
|
|
Air
|
Rp. 100.000
|
|
e.
|
Kendaraan
|
|
-Mobil 1 Buah
|
Rp. 110. 000.000
|
|
-Motor 1 Buah
|
Rp. 12. 500.000
|
|
f.
|
Handphone
|
Rp. 150.000
|
Total investasi
|
Rp. 142.590.000
|
13. Biaya Tetap
a.
|
Biaya pemeliharaan per tahun
|
Rp. 2.000.000
|
b.
|
Gaji pegawai (7 orang) per bulan
|
Rp. 3.150.000
|
c.
|
Peralatan lain-lain
|
Rp. 200.000
|
d.
|
Pulsa handphone/bulan
|
Rp. 250.000
|
e.
|
Listrik
|
Rp. 80.000
|
f.
|
Transpotasi (Bensin dan Servis)
|
|
-Mobil (kisaran Rp. 1.500.000/Bulan)
|
||
-Motor (Kisaran Rp. 200.000/Bulan )
|
||
Total Biaya Tetap
|
Rp. 5.380.000
|
314. Biaya variable
a.
|
Stock ikan/bulan rata-rata 500 Kg
|
Rp. 3.000.000
|
b.
|
Garam/bulan ratarata
|
Rp. 150.000
|
c.
|
Minyak gas/Bulan Rata-rata
|
Rp. 250.000
|
d.
|
Kayu bakar
|
Rp. 200.000
|
Total Biaya Variabel
|
Rp. 3.600.000
|
115 .Total Biaya Produksi (Modal Usaha)
(Biaya Tetap + Biaya Variabel)= Rp. 5.380.000 + Rp.
3.600.000
Rp. 8.980.000
216. Penerimaan
Per Pack IKan Pindang Rp. 7.000
Stock ikan 500 Kg menjadi 1.700 Badeng
(Rp. 7.000 x 1.700 Badeng = 119.000.000)
17. Keuntungan
Keuntungan = Penerimaan – Total Biaya Produksi
= Rp. 119.000.000
- Rp. 8.980.000
= Rp.
110.020.000
218. Kelayakan Investasi
2.1
Break Event Point
Merupakan perbandingan antara
nilai hasil penjualan produksi dengan biaya produksi. Nilai yang diperoleh
merupakan titik impas sebuah usaha dan menggambarkan kondisi usaha tidak
mengalami keuntungan maupun kerugian.
BEP produksi = Total Biaya = Rp. 8.980.000 = 1283 Pack
Harga Jual = Rp. 7.000/Pack
BEP Harga = Total Biaya = Rp. 8.980.000
= Rp. 17.960
Total Produksi = 500 Kg
Dari perhitungan tersebut menunjukan bahwa titik
impas usaha budidaya ikan pindang dicapai pada jumlah produksi sebanyak 1.283
Pack atau harga jual Rp. 17.960
2.2
Return of Investment (ROI)
Return of investment merupakan nilai keuntungan yang diperole pengusaha
dari setiap jumlah uang yang diinvestasikan dalam periode waktu tertentu.
Pengusaha perlu membuat perhitungan ROI karena sangat bermanfaat, yait
pengusaha dapat mengukur tingkat kemampuan usaha dalam mengembalikan modal yang
telah ditanamnya. Dengan demikian, analisis ROI dapat digunakan untuk mengukur
efisiensi penggunaaan modal dalam perusahaan tersebut.
ROI = Rp. 110.020.000 (Laba Usaha) x
100 % = 12,2%
Rp. 8.980.000 (Modal Usaha)
ROI sebesar 12,2% menunjukan
bahwa setiap Rp. 100 modal yang ditanam pedagang akan menghasilkan keuntungan
sebesar 12,2%.
2.3
Return cost ratio (R/C)
Perhitungan ini lebih ditekankan pada kriteria-kriteria investasi yang
pengukuraya diarahkan pada usaha untuk memperbandingkan, mengukur, serta
menghitung tingkat penerimaan usaha perikanan. Dengan R/C ini bisa dilihat
kelayakan usaha perikanan. Bila nilainya lebih dari 1 berarti usaha tersebut
layak untuk dilaksanakan. Semakin kecil rasionya, semakin besar kemungkinan
perusahaan menderita kerugian.
R/C = Total Penerimaan = Rp. 119.000.000 = 13, 25
Total Biaya
Rp. 8.980.000
Nilai R/C rasio sebesar 13,25 menunjukan bahwa
setiap penambahan biaya sebesar Rp. 1.000 maka akan memperoleh tambahan
penerimaan sebesar Rp. 13.250. dengan demikian, pada usaha dagang ikan pindang
ini layak di usahakan.
KESIMPULAN
Meskipun Industri Pengolahan Pindang
Masih Bersifat Tradisional, Namun Prospek Pengembanganya cukup menjanjikan.
Dapat dilihat dari usaha Turmudi ini, dengan modal yang tak cukup besar dapat kembali
secara cepat hanya pada satu bulan, tentunya hal ini disertai dengan aspek
manajemen dan pemasaran yang optimal pula.
Semoga bermanfaat, Budayakan Membaca dan Menulis.
#Go AHead Indonesia
#Yang Penting Bagiku Adalah Dialoq
Behind The Gun: @aliahsanID
No comments:
Post a Comment