MEMBACA-MERENUNG-MENGAMATI
Terlalu banyak persentase
waktu untuk membaca itu tidak baik. Kita hanya sekedar akan menjadi reservoir
ilmu. Pemikiran otentik yang kita adakan maksimal hanya dalam kerangka
kemungkinan-kemungkinan yang diberikan dalam suatu buku dan perbandinganya dengan
buku sarjana-sarjana lain. Banyak membaca harus di imbangi dengan merenung dan
observasi langsung. Harus ada keseimbangan antara membaca, merenung dan mengamati.
Dengan demikianlah kita akan mampu membentuk pendapat sendiri dan tidak sekedar
mengikuti pendapat orang atau memilih salah satu diantara pendapat yang
berbeda-beda.
Sekian
beberapa pendapat dari saya semoga bermanfaat, jangan lupa untuk mempraktekanya
agar pemahaman yang sudah ada makin lama makin padat dan bulat, agar
tercapailah suatu gambaran diri yang konsisten.
Jika ada yang kurang tepat mari kita
diskusikan, bukan hanya mencari kesalahan hanya untuk eksistensi diri semata.
Salam hangat dari saya, Budayakan Membaca
dan Menulis.
Jangan lupa untuk membaca ini juga Yang Penting Bagiku Adalah Dialog
Jangan lupa untuk membaca ini juga Yang Penting Bagiku Adalah Dialog
#Go
AHead Indonesia
#Cintai
Indonesia Dengan Kreatif
#Yang
Penting Bagiku Adalah Dialoq
Behind
The Gun: @aliahsanID
No comments:
Post a Comment