Monday, May 5, 2014

KORELASI ANTARA GALAU DENGAN MOVE ON



KORELASI ANTARA GALAU DENGAN MOVE ON
)*Ali Ahsan Al-Haris


Tulisan ini berangkat dari request seorang teman seperjuanganku. MOVE ON, ya itulah yang ia sarankan padaku untuk kedepanya yang kutulis adalah tema tersebut. Cukup user ketahui terlebih dahulu bahwasanya aku sendiri tak tahu menahu apa maksud sebenarnya dari MOVE ON, setauku memang move on adalah kata dari bahasa inggris yakni berpindah ataupun pindah. Akan tetapi hal ini sedikit di modifikasi oleh para remaja terutama teman-teman mahasiswa/i ku yang sedang mengalami namanya GALAU. Perbendaharaan kata yang menurutku allay namun memang wajib diketahui ini terkadang membuat jengkel dan ketawa sendiri. Aku saja tak tahu menahu apa itu MOVE ON, dan sekarang kalau remaja seperti kita berbiara move on tak lain dan tak bukan akan menyinggung sedikit banyak tentang GALAU. 

Jujur saja sampai saat ini aku belum terlalu mengerti apa arti sebenarnya dari kedua kata tersebut. Mungkin secara historis hidup kita pernah mengalami hal keduanya, akan tetapi secara teoritis kita belum mengerti dan sekarang mencoba belajar bersama denganku untuk mengetahui apa move on-galau beserta dampak dan hal positif yang di akibatkanya.

Dalam memenuhi request temanku yang sangat spesial sembari aku juga belajar apa itu galau dan move on maka dalam kepenulisan ini aku berkonsultasi ke beberapa temanku yang aku akui memang ahli dalam bidang psikoanalisis, psikologi umum dan per(galau)an wkwkwkw. 

Dari hasil diskusiku dengan beberapa temanku akhirnya memunculkan sebuah naskah sedarhana yang sedang user baca ini. semoga bermanfaat. Go Ahead.

Sebelum panjang lebar membahas lebih jauh, mungkin lebih tepatnya aku awali tulisan ini untuk membahas GALAU, karena memang hal ini akan berlanjut ke apa itu Move On. Ya kurang lebih menurutku memang begitu!!

            GALAU = God Always Listening Always Understanding (Tuhan Selalu Mendengarkan Selalu Memahami). Sepengertianku arti dari galau adalah seperti diatas. Tapi hal ini berbeda arti dikalangan para remaja seperti kita. Pengertian galau di kalangan remaja seperti kita adalah seorang yang sedang resah, gelisah, kacau dan terombang-ambing. Sesorang yang mengalami kegalauan, biasannya karena suatu permasalahan yang membuat suasana hatinya tidak nyaman, seperti putus cinta, jatuh cinta, dan masalah-masalah lain yang menyerang sisi (Perasaan).

            Kalau diatas kita sudah mengetahui apa itu galau, maka tidak salah jika saya juga mengumbar bagaimana ciri – ciri orang yang sedang terjangkit galau :

    ·         Resah , merasa tidak tenang dimana seseorang tidak tahu apa yang menyebabkan dirinya merasa demikian
    ·         Suka mengeluh , khususnya di jejaring sosial seperti facebook , twitter , atau personal message di BBM     Jika ditelusuri sebenarnya social media lebih mempengaruhi seseorang untuk merasa galau
    ·         Membiarkan masalah diumbar di publik
    ·         Lebih suka menyendiri dan melamun

Oke, sekarang apa saja efek dari galau itu sendiri yang mungkin secara sadar tidak sadar kita telah mengalami hal tersebut.
   ·         Lebih suka menyendiri dan cenderung pendiam
   ·         Hilangnya nafsu makan
   ·         Malas untuk beraktifitas
   ·         Sensitif
   ·         Sering curcol atau curhat colongan
   ·         Suka melakukan hal yang absurd , misalnya : tiba – tiba bernyanyi dengan suara keras
   ·         Suka mendengarkan lagu-lagu yang melankolis alias lagu patah hati
   ·         Suka nonton film yang banyak kejadian percintaan (Patah Hati)

            Galau adalah ungkapan dari perasaan secara umum, nakh menurutku galau itu dapat di bedakan menjadi beberapa kategori yakni:
    ·         Galau Cinta  , galau ini disebut – sebut sebagai awal munculnya istilah galau (Menurutku). Penyebabnya jelas karena percintaan , misalnya putus dengan pacar , dan berantem dengan pacar maupun permasalahan yang sedang dialami kedua pasangan terkait hubungan asmara mereka. Atau bisa juga karena harapan cintanya berseberangan dengan kenyataan.
   ·         Galau Akademis , galau ini biasanya menyerang pada kita yang sedang mengalami masalah pada pendidikan , misalnya : jadwal kuliah yang padat , galau karena akan menghadapi ujian, galau karena banyak laporan praktikum, galau karena terkena presensi dan galau karena mendapatkan nilai jelek.
    ·         Galau Finansial , galau ini disebabkan oleh keadaan dimana kondisi keuangan kita sedang menipis atau kangker (kantong kering).
     ·         Galau Produktif , keadaan dimana seseorang lebih merespon galau dengan melakukan hal positif dan lebih bisa mengambil hikmah dari galau yang dialaminya.
Hal inilah yang akan saya bahas lebih mendalam, tentunya sifat korelasi antara move on dan galau begitupun sebaliknya.
Paragraf-paragraf diatas adalah pendapat pribadiku, jadi mohon ma’af jika ada yang salah maupun kurang tepat. Berikutnya saya akan mengutarakan hasil diskusiku tentang korelasi antara galau-move on dalam konteks Psikologi Umum, Psikoanalisis dan Agama. 

Kalau kita berbicara galau, sudah bisa dipastikan bahwa hal tersebut akan membahas tentang perasaan. Hal ini secara sadar maupun tidak dapat kita cermati sendiri di sekeliling kita. Perasaan yang gundah atau merasa tidak nyaman dengan apa yang dialaminya adalah salah satu hal yang membuat si korban dari galau itu sendiri dapat terjangkit depresi atau gila. Hal ini diutarakan oleh temanku sendiri bahwa efek dari galau bersinggungan dengan masalah kepribadian. Freud mengatakan kecemasan berkembang dari konflik antara sistem id, ego dan superego tentang sistem kontrol atas energi psikis yang ada. 

Sebelum beranjak jauh, kiranya dapat saya jelaskan pula apa definisi dari (id,ego da superego) itu sendiri, yakni:
   ·         Id
Id (istilah Freud: das Es) adalah sistem kepribadian yang paling dasar, sistem yang didalamnya terdapat naluri-naluri bawaan. Untuk dua sistem yang lainnya, id adalah sistem yang bertindak sebagai penyedia atau atau penyalur energi yang dibutuhkan oleh sistem-sistem tersebut untuk operasi-operasi atau kegiatan-kegiatan yang dilakukannya.
   ·         Ego
Ego adalah sistem kepribadian yang bertindak sebagai pengarah individu kepada  dunia objek dari kenyataan, dan menjalankan fungsinya berdasarkan prinsip kenyataan. Apabila dikaitkan dengan contoh orang yang sedang lapar, maka bisa diterapkan bahwa ego bertindak sebagai penunjuk atau pengarah kepada orang yang sedang lapar ini kepada makanan.
   ·         Superego
Superego (istilah Freud: das Ueberich) adalah sistem kepribadian yang berisikan nilai-nilai dan aturan-aturan yang sifatnya evaluatif (menyangkut baik-buruk). Menurut Freud, superego terbentuk melalui internalisasi nilai-nilai atau aturan-aturan oleh individu dari sejumlah figur yang berperan, berpengaruh, atau berarti bagi individu tersebut seperti orang tua dan guru (Supratiknya, 1993: 35).

Adapun fungsi utama dari superego adalah sebagai berikut :
1)      Sebagai pengendali dorongan-dorongan atau impuls-impuls naluri id agar impuls-impuls tersebut disalurkan dalam cara atau bentuk yang dapat diterima oleh masyarakat.
2)      Mengarahkan ego pada tujuan-tujuan yang sesuai dengan moral ketimbang dengan kenyataan.
3)      Mendorong individu kepada kesempurnaan.

Kecemasan realita rasa takut akan bahaya yang datang dari dunia luar dan derajat kecemasan semacam itu sangat tergantung kepada besarnya ancaman. Kecemasan neurotik adalah rasa takut bila instink atau keinginan pribadi akan keluar jalur dan menyebabkan sesorang berbuat sesuatu yang tidak diinginkan. Kecemasan moral adalah rasa takut terhadap hati nuraninya sendiri. Orang yang hati nuraninya cukup berkembang cenderung merasa bersalah apabila berbuat sesuatu yang bertentangan dengan norma moral. Nakh kalau galau adalah bentuk dari kecemasan, sedangkan bentuk PERILAKU dari kecemasan yang di alami oleh orang-orang yang galau seperti suka menyendiri, twett putus asa, update status yang mengumbar masalah kepribadian dll seperti contoh yang saya utarakan diatas. 

Sekarang pertanyaanya apakah galau itu tidak bermanfaat? Sesungguhnya semua hal yang kita lakukan di dunia ini jikalau tak berlebihan adalah baik. Galau adalah perejawantahan dari perasaan yang sedang terganggu, hal ini seharusnya dapat dimanfaatkan secara optimal oleh orang yang sedang mengalaminya dengan instropeksi dirinya secara mendalam atau menyibukan diri sendiri di kegiatan yang positif.

Kecenderungan orang yang sedang mengalami galau itu sulit untuk berpindah fokus memikirkan hal yang lebih bermanfaat. Bayangan-bayangan tak jelas dan sama sekali tak bermanfaat yang ia fikirkan malah menjadikan dirinya semakin terpuruk tertindas keadaan. Padahal kesehatan badan, keamanan negara, udara bersih yang tersedia untuknya tak pernah ia sadari dengan rasa syukur. Entah apa yang membuat orang galau nyaman dengan kondisi tersebut. Apakah orang galau pernah berfikir bahwa berjalan dengan kedua kaki itu sesuatu yang sepele, sedang kaki acap menjadi bengkak bila digunakan jalan terus-menerus tiada henti? Apakah dia mengira bahwa berdiri tegak di atas kedua betis itu sesuatu yang mudah, sedang keduanya bisa saja tidak kuat dan suatu ketika dapat patah.  Andai saja orang-orang galau memikirkan hal sepele yang sistemis dan kompleks seperti diatas, saya yakin takan mungkin dia akan berlama-lama dalam perasaan galau. Rasa syukurlah yang harus di tekankan, seperti: Maka nikmat Rabb kamu manakah yang kamu dustakan? (QS.Ar-Rahman:13)

Saya tidak menjelekan orang-orang yang sibuk menjalani ke(galau)anya, tapi saya hanya berharap bahwa tulisan yang mendiskriminasi para kaum galau ini akan segera menggugah hati para galauers agar segera move on.

Menyibukan diri dengan mengingat masa lalu, dan meratapi kembali kegetiran-kegetiran hidup yang pernah terjadi dan telah berlalu, adalah sebuah ketololan dan kegilaan.
Pepatah cina menyebutkan: ”Jangan Dulu Menyeberangi Jembatan Sebelum Anda Sampai Di Jembatan Itu”.

Artinya, jangan bersikap apriori terhadap kejadian-kejadian yang belum tentu terjadi, sampai kalian benar-benar mengalami dan merasakanya sendiri. 

Bagaimana orang yang masih menanggung beban berat kesedihan masa lalu dan kecemasan terhadap masa depan dapat hidup tenang hari ini? bagaimana orang yang selalu mengingat-ingat sesuatu yang telah lewat dan telah berlalu akan tenang dalam hidupnya hari ini? pasalnya, pastilah waktunya akan habis untuk meratapi semua kesedihan yang telah berlalu itu. Dan pada akhirnya, semua itu sama-sama tidak ada gunanya.

Bagaimana user? Sementara ini apakah kalian faham dengan apa yang saya tulis!! Saya harap kalian faham. Saya sudah mengutarakan apa definisi galau, sebab terjadinya, efek yang di sebabkanya, pandangan secara psikologi umum, secara psikoanalisis dan agama. Tinggal satu saja saja yang belum saya ungkap –MOVE ON.

MOVE ON adalah hasil pelarian dari GALAU, atau secara sederhananya jika sukses lari dari galau hasilnya adalah move on. Ini hanya pendapat pribadi kawan, semoga tidak ada yang tersinggung :p

Tulisan ini akan terasa seperti sampah tak bermanfaat jika kalian yang sedang mengalami galau tak mempunyai NIAT yang kuat untuk bangkit. Alasan yang ku utarakan dari beberapa disiplin ilmu akan terasa bullshit belaka kalau dalam nurani kalian memang benar adanya tak mempunyai NIAT TULUS untuk melawan ke(galau)an. Itulah kesimpulan dari MOVE ON, kalian harus segera bangkit dari hal yang tak bermanfaat. Cukup itu.

Jangan biarkan orang lain mendeskripsikan siapa diri kita kecuali hanya kita. Karena jika kalian mudah terbawa opini, yang ada kalian hanya akan terbawa arus ketidakbermanfaatan yang membuat diri kalian hancur lahir dan batin.

Mencoba, sampai kapan akan mencoba tapi nyatanya yang ada kalian hanya meratapi nasib semata bahwa adanya galau malah membuat kalian nyaman. Jangan pernah berdiplomasi dengan sesuatu yang sebenarnya membuat kalian merugi. Lawan, lawan masalah tersebut dengan gayamu sendiri –tentunya dengan gaya yang mengarah ke keberhasilan. Kalau galau karena seseorang, jadikan orang yang telah membuat kalian galau menjadi motivasi untuk bangkit dari hal tak penting ini. kalau galau karena akademik, kejarlah akademik kalian sehingga bagus. Galau karena jenuh organisasi, maka berhenti sejenak lantas sibukan diri kalian di organisasi yang lain. Kesimpulanya jelas, jangan terlalu lama di titik nyaman anda –segera move on (Mario Teguh).

”Janganlah Kamu Bersedih Sesungguhnya Allah Bersama Kita” (QS. At-Taubah:40)

Sebelum saya tutup, saya ucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada Gilang Triyono yang telah mengajariku ilmu psikologi, Sika dewi yang tak pernah malas mengajariku apa itu psikoanalisa dan masih banyak lagi.
Saya rekomendasikan untuk para kaum galau agar membaca buku-buku berikut agar tidak terlalu lama dalam menderita galau:
La Tahzan

The Swordless Samurai
 
Dunia Sophie
Laskar Pelangi
















Serta menonton beberapa film yang menurutku menginspirasi yakni:
Special Forces
Front Of Thce Class
The North Face
The Guardian

V For Vendeta
Sekian beberapa pendapat dari saya semoga bermanfaat, jangan lupa untuk mempraktekanya agar pemahaman yang sudah ada makin lama makin padat dan bulat, agar tercapailah suatu gambaran diri yang konsisten.           
 Jika ada yang kurang tepat mari kita diskusikan, bukan hanya mencari kesalahan hanya untuk eksistensi diri semata. Salam hangat dari saya, Budayakan Membaca dan Menulis.
Jangan lupa untuk membaca ini juga
#Go AHead Indonesia
#Cintai Indonesia Dengan Kreatif
#Yang Penting Bagiku Adalah Dialoq
Behind The Gun: @aliahsanID




No comments:

Post a Comment