Tuesday, June 24, 2014

DARI ATAS TANDU PAK DIRMAN MEMIMPIN PERANG RAKYAT SEMESTA

“DARI ATAS TANDU PAK DIRMAN MEMIMPIN PERANG RAKYAT SEMESTA”
)*Ali Ahsan

RESENSI BUKU
PENULIS           : N.S.S TARJO
PENERBIT        : Yayasan Wiratama 45 Yogyakarta
CETAKAN         : Pertama

Dari buku yang bercover tua ini aku belajar banyak dan tahu tentang perjuangan Panglima Besar Jenderal Sudirman. Dalam keadaan sakit TBC akut, Jenderal Sudirman tetap memimpin pasukan untuk mengusir Belanda dari bumi Indonesia. Dengan kondisi hanya memiliki satu paru-paru disertai dengan cuaca ekstrem, beliau dengan gesit tetap melakukan stratak gerilya di rawa-rawa maupun gunung demi menghindari kepungan Belanda dan mengkordinir tentara-tentara yang berada di kota lain.

Dalam keadaan seperti itu, beliau mengatur seluruh gerakan tentara yang dikomandoinya dengan bantuan para ajudannya. Surat-surat serta bantuan radio membuat beliau tetap faham dengan keadaan di daerah lain meski posisi beliau berada di tengah hutan bergerilya menghindari kepungan Belanda.

Semangat kemerdekaan yang didasari UUD’45 dan proklamasi di dukung perjuangan suci beliau untuk Indonesia yang merdeka seutuhnya membuatnya kuat melawan sakit untuk tetap berjuang melawan Belanda. Ya, semangat itulah yang perlu kita contoh dan ejawantahkan di kehidupan berbangsa daan bernegara sekarang ini.

Para dokter pribadi beliau yang mengkhawatirkan kondisi kesehatanya saat bergerilya telah memprediksikan kesehatan beliau takan bertahan lama, maksimal tiga bulan. Namun yang terjadi malah sebaliknya, yang ada tubuh putera pertiwi bertahan selama delapan belas bulan sebelum sang saka merah putih membalut tubuh beliau untuk di antarkan ke liang kubur pada 29 Januari 1950 di usia yang sangat muda untuk seukuran Panglima Jenderal.

Saat rangkaian pemkaman beliau, para tokoh-tokoh militer, Pemerintah, Sipil dan rakyat yang berduka atas meninggalnnya beliau dengan sangat ramai dan khidmat mengantar putera pertiwi menuju tempat istirahatnya yang terakhir.

Sultan Hamengkubuwono IX sebagai Menteri Pertahanan dan mewakili pemerintah dalam pidato di pemakaman menaikan pangkat Jenderal Sudirman menjadi bintang empat sebagai bukti dan penghargaan jasa-jasa beliau untuk tanah air tercintanya.

Dalam usia 38 tahun, sang Jenderal besar telah menyumbangkan banyak prestasi untuk negerinya. Tenaga, fikiran dan nyawanya telah ia abdikan demi kemerdekaan Indonesia yang sesungguhnya.

Kami akan teruskan perjuanganmu Jenderal.


No comments:

Post a Comment