MENCARI IDE
)*Ali Ahsan
Ide, sebuah gagasan yang kadangkala datang tiba-tiba dan
menghilang begitu saja. Mahalnya ide yang di bentuk dalam sebuah gagasan
memanglah menjadi harga mahal bagi orang yang dapat memanfaatkanya. Dalam
berbisnis, ide yang kreatif menjadi sebuah keharusan agar usahanya tetap
berjalan dan mendatangkan profit yang besar. Aku sendiri terkadang sangat sulit
untuk menemukan ide yang brilian dalam menulis ataupun memecahkan suatu
permasalahan.
Ada orang yang mencari ide dengan banyak-banyak
refreshing, jalan-jalan, bersantai tanpa beban dan membaca buku. Namun hal ini
menurutku belum tentu menjadi sebuah cara yang saklek untuk menemukan ide yang
kita butuhkan. Aku sering mencari ide dengan menyendiri, melamun atau pergi
menyendiri ke gunung. Memang kusadari caraku mencari ide ini tergolong
membutuhkan waktu yang lama dan belum tentu mendapatkan hasil yang bagus pula.
Berbicara lokasi untuk mendapatkan ide atau gagasan yang
brilian, aku sering memanfaatkan waktu buang air besar di WC sembari melamun,
merenung dan membayangkan permasalahan-permasalahan yang kualami, dengan
berjongkok mengeluarkan kotoran aku sering mendapatkan ide-ide yang fantastis.
Untuk menghindari lupa dengan ide apa yang telah terbesit di fikiranku aku
sering membawa catatan ke dalam WC, jadi di saat ide datang aku langsung dapat mencatatnya agar
tidak lupa.
Hal tersebut memang terkesan jorok, namun hal ini kurasa
telah menjadi rahasia umum bahwa tempat untuk mendapatkan ide terbaik memanglah
WC. Pantas saja jikalau orang-orang barat sering mengatur properti kamar mandi
sedimikian bagus dan mewah melebihi kamar tidur atau ruang pribadinya, hal ini
dimaksudkan untuk rasa nyaman saat membersihkan badan dan tentunya mendapatkan
berkah tuhan lewat ide yang ia sampaikan.
Kalau dapat di simpulkan, bagi para pencari ide hanya
butuh suasana hati yang nyaman dan di dukung imajinasi yang tinggi. Masalah
tempat memang soal lain, lokasi hanya menjadi faktor penentu seberapa peka kita
dapat memahami arti dari ide yang kita dapatkan. Banyak cara yang dilakuan
teman-temanku hanya untuk mencari sebuah ide, dengan membaca buku, menonton
film, diskusi santai bahkan konfrontasi. Namun kembali lagi ide yang di dapat
tersebut bisa kita ejawantahkan atau tidak.
Buku catatan menjadi hal wajib bagiku, teman yang setia
menemaniku ini adalah memori keduaku setelah otak. Manusia takan mampu
menggunakan otaknya untuk menyimpan dan mengingat secara detail informasi yang
telah kita lalui sepuluh tahun kebelakang. Hanya dengan sebuah bukti yang real
seperti catatan harian yang akan membantu kita untuk mereka ulang suatu
kejadian maupun pemikiran.
Akhir-akhir ini aku mendapatkan ide untuk membukukan
semua catatan yang aku upload di blog atau catat di buku catatan harianku. Ide
tersebut muncul di saat aku membaca catatan harian orang-orang yang terkenal
dan memiliki pengaruh besar di jagat hiburan ataupun politik negeri ini.
Padahal dulu, aku tak pernah mau catatan harianku untuk di baca orang lain
selain aku. Karakter manusia yang berbeda-beda dalam menanggapi sebuah
permasalahan adalah alasanku mengapa aku tak mau membukukan catatan harianku.
Aku sadar biarlah penderitaan ini dan pengalaman buruk yang kualami hanya aku
dan tuhanku yang tahu.
Akan tetapi dalam berjalanya waktu dan pengalaman hidup
yang kuperoleh akhirnya aku sadar bahwa aku diciptakan agar bermanfaat untuk
sesama. Jikalau aku egois maka pendapat bahwa perbedaan itu indah tak selamanya
benar. Aku bukanlah orang yang memiliki kepribadian tertutup, aku mencoba untuk
membuka maksud hatiku ke orang lain begitupun sebaliknya. Aku sadar, bahwa ide datang bukan hanya dari
aku duduk di WC atau baca buku, ide datang di saat aku membuka hatiku bagi
orang lain dan mencoba memahami pula apa yang dirasakan oleh orang lain.
Karena
kita diciptakan agar berguna bagi sesama!
Kalau
kalian berminat silahkan baca artikelku terkait tentang ILMU DAN IDE
No comments:
Post a Comment