Friday, June 26, 2015

PENDIDIKAN KARAKTER (SALAHKAH)



PENDIDIKAN KARAKTER (SALAHKAH)

-Ali Ahsan Al-Haris-

Apakah kalian berasal dari keluarga yang lengkap, dalam arti orangtua kalian lengkap. Ya, saya rasa hal ini akan berpengaruh kepada pendidikan dini seorang anak. Kalau kalian tahu, banyak dari teman saya yang semasa kecil sudah kehilangan salah satu dari orangtuanya. Lantas apakah hal ini berpengaruh terhadap pendidikan non formalnya, dalam arti keluarga ? sedikit banyak iya.

Tulisan ini bukan bermaksud untuk menghakimi atau  membenarkan suatu teori. Sedikit saya singgung. Biasa kita temui dalam kepenulisan ilmiah latar belakang akan berlanjut pada suatu studi kasus, namun tulisan ini akan membedakan itu semua. Studi kasus yang saya alami dan amati akan menjadi latar belakang mengapa tulisan ini layak untuk kalian baca. Terlebih lagi jika di diskusikan.

Kembali ke topik. Saya tak membenarkan kalau seorang anak lahir dari keluarga yang lengkap akan menentukan pendidikan karakter seorang anak. Banyak kita temui sifat orang tua yang cenderung egois atau rendah hati pasti tertiru oleh anaknya, sesuai peribahasa  buah tak jatuh dari pohonya. Entah salah siapa atau memang tak faham dari awal, orangtua mana yang tak ingin anaknya menjadi baik, berkarakter dan bersifat baik. Ini semua ujungnya hanya menjadi angan semata. Padahal bisa kan kalau orangtua menyadari terlebih dahulu kalau dia memiliki sifat yang cenderung kurang baik untuk di tiru oleh anaknya. Harapanya hal ini tidak di ajarkan ke anaknya, sungguh.

Apakah ini masalah gen !! bisa jadi benar, dan saya mengamini hal itu. Toh hal ini sudah terbukti secara ilmiah pula. Namun apakah kita menyerah dengan hal ini. Saya rasa tidak.  Kalau kalian menjadi anak pertama, mungkin aku takan menyalahkan hal ini. Karena kalian belum memiliki sosok kakak untuk membimbing kalian. Yang ada pendidikan itu langsug bersumber dari orangtua, tampa kita menyaring terlebih dahulu apakah itu baik untuk kita interpretasikan atau tidak.

Aku rasa kalian bingung dengan apa yang saya tulis, tapi jadilah pembaca yang mencoba menghargai saran orang lain. Kalau kalaian tidak bias, maka jadilah penulis yang baik; jangan seperti diriku yang gaya penulisanya tak baik ini.

No comments:

Post a Comment