WATCHDOC, TEROBOSAN BARU
TONTONAN YANG MENDIDIK
)* Ali Ahsan Al- Haris
Sumber Gambar : Madeinkampus |
Apakah pembaca pernah mendengar film documenter dari
watchdoc tentang Semen VS Samin, Kala Benoa ataupun Belakang Hotel. Film-film
documenter tersebut menyampaikan pesan moral yang teramat dalam bagi kita
semua. Akan tetapi, bagi penonton yang kurang faham terkait dengan title judul
yang Watchdoc angkat, pembaca dapat search terlebih dahulu refensi-refensi
terkait agar dalam menonton filmnya dapat merasakan betul apa yang watchdog sampaikan
kepada kita semua.
Meski dalam perjalanya ada pro dan kontra,
setidaknya film-film yang watchdog angkat dapat memberi pelajaran kepada kita
semua, bahwasanya masih banyak saudara kita di luar sana yang perlu memerlukan
perhatian dan aksi nyata dari kita smeua.
Film dari Ekspedisi Indonesia Biru [Watchdoc] selain
video pendeknya yang telah saya tonton antara lain; Semen VS Samin, Kala Benoa,
Baduy, Lewa Di Lembata. Dari judul film di atas yang paling saya sukai alur
ceritanya adalah Semen VS Samin, meski hanya mengambil satu sudut pandang,
yakni para Suku Samin. Saya akui sangat bagus, suku yang pantang menjual tanahnya
[Sawah], Pantang berdagang maupun berbahasa Indonesia, pelajaran penting yang
saya dapat dari film tersebut khususnya Suku Samin adalah manajemen keuangan
serta pengelolaan sumberdaya alamnya yang benar-benar di manfaatkan secara
optimal oleh kelompok mereka, hal ini dapat di bilang BERDIKARI [Berdiri Di
Atas Kaki Sendiri]. Meski hal tersebut sebenarnya sudah tercermin dalam prinsip
koperasi, yakni dari anggota untuk anggota, kalau Suku Samin, dari alam untuk
mereka dan kembali ke alam (Meski bahasanya agak memaksa juga sich).
Namun kekurangan dari film Samin VS Samin adalah
kurang menyorot secara tajam siapa otak intelektual maupun parlemen dan atau
parpol serta ormas di balik ekspansi PT. Semen Indonesia ke Pati, Jawa Tengah.
Kalaupun dari Ekspedisi Indonesia Biru maupun
Watchdoc dapat memfilmkan hal
tersebut saya akui posisi mereka akan sama kontroversialnya dengan Joshua Oppenheimer pembuat film The Act of Killing [Jagal] dan Senyap yang sontak kehadiranya membuat
beberapa LSM, Politisi, Ormas maupun pihak parlemen kalang kabut.
Namun saya menyadari juga bahwasanya telah
disampaikan di muka jikalau film Semen VS Samin hanya mengambil satu sudut
pandang, Suku Samin.
Kalau alur cerita film produksi Watchdoc yang saya
sukai adalah Semen VS Samin, dalam hal angle
atau pengambilan gambar jujur saya menyukai film Lewa Di Lembata, kalau anda sudah menyaksikanya; drone yang selalu
menjadi andalan Watchdoc lagi-lagi menyuguhkan pemandangan yang luar biassa
hebat, selain alur cerita yang lebih lengkap daripada Semen VS Samin, Lewa di
Lembata menyampaikan sejarah penangkapan ikan paus, hiu mapun pari yang
tertangkap lalu di bagikan kepada janda, orang tidak mampu dan anak yatim piatu
di Lamarera, aspek sosial budaya yang Watchdoc sampaikan di setiap film
garapanya membuat bulu kuduk saya selalu merinding saat menontonya.
Dalam hati saya sering beranggapan, berbicara angle
pengambilan gambar, sampai saat ini saya masih mengacungi jempol pada cameramen
National Geographic. Gambar serta video yang mereka tampilkan selalu membuat
penonton terkagumm-kagum. NET.TV, stasiun baru
di jagad tanah air ini sadar tak sadar menawarkan konten hiburan lain
daripada yang lain, saat menonton acara-acara yang ditampilkanya, pernah saya
beranggapan kalau cameramen NET.TV tidurnya selalu memeluk kamera sehingga
gambar-gambar yang di ambilnya selalu berbeda dengan cameramen stasiun televisi
yang lain. Nakh untuk cameramen watchdoc, saya selalu berfikir mungkin abang
Dandhy Laksono dan Suparta Arz adalah alumni cameramen dari National Geographic
dan NET.TV; alasan saya ini beragkat dari hasil gambar yang mereka dapatkan.
Sementara itu saja dahulu, kebetulan saat saya menuliskan
naskah sederhana ini sedang dalam keadaan flu. Sehingga kondisi badan belum fit
betul. Terimakasih banyak pada Watchdoc yang telah memberi tontonan yang
mendidik bagi saya dan bagi warga negara Indonesia. Go a Head.
No comments:
Post a Comment