Membela Introvert
*Ali Ahsan Al Haris
Bagi
pembaca yang pernah menonton Logan atau serial film terbitan Marvel, X-Men, mungkin
beberapa pembaca akan berfikiran betapa keren sekali memiliki kekuatan super
dan banyak alasan lain. Percaya tidak jika saya mengutarakan pernyataan berbeda
jika kesimpulan kita tentang sebuah film yang telah kita tonton mencirikan
kepribadian kita. Tentu terlalu dalam jika tulisan ini akan membahas tentang
kepribadian seseorang, karena saya bukan ahlinya. Namum demi meluruskan apa yang
mereka katakan tentang kaum ku, hehe. Kaum Introvert
yang di klaim sana-sini jika kami adalah kaum pendiam dan banyak para pakar
psikologi yang mengutuk bahwa orang seperti saya dan kaum saya di luar sana
tidak akan pernah mendapatkan pekerjaan yang layak, alis sulit menjadi kaya.
Membela Introvert/ali ahsan al haris |
Nah
sekarang, silah di baca secermat mungkin agar para pembaca mengetahui betul
siapa kawan kalian, termasuk memahami pasangan kalian lewat secercah informasi
dari saya yang kebetulan dominan introvert.
Tulisan ini harapanya dapat menjawab sangkaan yang selama ini di identikan
kepada saya dan kawan-kawan introvert
saya di luar sana. Yes, kami adalah Mutan, keberadaan kami paling minor di
dunia.
1.
Menjadi Introvert tidak ada
hubungannya dengan rasa malu, juga tidak menyiratkan bahwa kita takut
berinteraksi dengan orang lain. Karena interaksi yang kaum kami maksud adalah interaksi
yag bukan basi-basi, kami akan berinteraksi jika obrolan yang di bicarakan
mendalam alias berbobot bagi kami, cenderung abstrak, butuh analisis kuat dan
mendalam serta berakhir dengan kesimpulan.
2.
Kata siapa kalau Introvert tidak memiliki
banyak kawan. Kami banyak memiliki kawan, bahkan sangat banyak dan senang
berkawan dengan kami. Tapi, kami para Introvert sangat selektif memilih kawan untuk berbicara hal-hal yang sensitif
seperti agama, asmara, masalah keluarga bahkan pasangan. Kami tidak akan berbicara
hal-hal yang kami rasa itu rahasia kepada semua orang meski kawan tersebut
sangat dekat dengan kami, alam bawah sadar kami terkonstruk untuk
mengklasifikasi siapa saja kawan yang cocok untuk kita ajak bicara secara
mendalam atau tidak. Bagi pembaca yang memiiki kawan Introvert, coba kalian berfikir, betapa kami sangat menghargai arti sebuah
pertemanan.
3.
Bagi yang suka jengkel
berteman dengan saya atau kawan kalian yang dari kalangan Introvert, sungguh kalian perlu tahu hal ini. Energi kami terpasok alias terisi
dengan cepat saat kaum kami banyak menyendiri. Hal ini bisa kalian fahami
dengan kaum kami akan bersemangat jika berlamaan menyendiri di kamar, membaca
buku, menonton film sendiri atau bahkan kalian akan sering menemui kami ngopi,
makan dan belanja sendiri. Kami sangat menghargai waktu luang dan tenang, kami
merasa segar dan bersemangat setelah melewati momen tersebut. So, kami bukanya
tidak suka kalian ajak maen keluar rumah, hahaha.
4.
Saya perjelas lagi di
point empat, kami yang Introvert
tidak selalu ingin sendirian setiap saat. Namun, kami cenderung
lebih nyaman dengan pikiran kami sendiri daripada berada di ruangan yang ramai
dan bising.
5.
Mungkin ini yang
sering saya dan beberapa kaum kami lakukan. Saat kalian menemui kaum kami
berdiksusi, berforum dan hal-hal yang berbau konfrontasi, kalian akan jelas
melihat kekikukan kaum kami. Kami sebenarnya tidak suka berdebat apalagi
berkonfrontasi dengan hal-hal yang sebenarnya dapat kita musyawarahkan. Kami akan
sangat senang mengalah demi menghindari konflik, oleh karenanya banyak kalangan
menyebutkan jika kami adalah kaum yang suka mencari aman, kaum yang suka banget
dengan zona nyaman. Perlu kalian tahu, kami tidak suka menjadi populer, kami
nyaman dengan hal-hal yang notabenya di belakang layar. Dalam situasi pelik
pun, kami suka berfikir sendiri untuk kemudian kami share apa yang telah kami fikirkan. So, jika kalian bertemu dengan
si mutan Introvert dan berencana
mengajak diskusi atau memutuskan sebuah masalah, saran saya beri tahu kami
terlebih dahulu dan berikan kami kesempatan berfikir.
6.
Bro, jangan paksakan
kami untuk menjadi ekstrovert. Begitupun kami tidak akan memaksa kalian untuk
menjadi sepeti kami. Kita memiliki perbedaan dalam menyelesaikan masalah,
bersosial dll. Kunci utamanya adalah kita kudu saling memahami. Makanya tulisan
ini penting jika kalian memiliki saudara, kawan atau pasangan yang berbeda
dominan kepribadian.
7.
Hehehe, untuk yang ini
kalian perlu hati-hati jika bertemu dengan kaum kami. Kami bukanya kaum bisu
yang gak suka ngomong, Bro. Kami juga suka ngomong bahkan kalau ngomong suka gedabrus. Kaum kami sangat dikenal
sebagai pengamat sangat baik, ingat lho, kami kaum yang sangat baik dalam mengamati,
menganalisis hal-hal kecil dan mendetail yang mungkin kalian tidak sadari. Kalau
kalian gak percaya ya silahkan baca jurnal-jurna penelitian dalam maupum luar
negeri yang membahas tentang kita, lak
hasile podo seng aku tulis seh.
8.
Katanya Introvert hidupnya
banyak berkembang di dunia online. Bukan begitu, Bro. Aku lak mari ngomong seh nek kaum kita suka menyendiri (aktifitas
apapun pokok menyendiri), mungkin kalian menganggap ini hal aneh, tapi karena
cara berkomunikasi ini memungkinkan kami lebih banyak kesempatan untuk memikirkan
semua hal yang telah kami lalui dan mengisi energi kembali. Please jangan tanya
energi apa yang kita isi, sudah saya jelaskan di atas, Mbut.
9.
Tidak semua Introvert mudah dikenali. Sebagian besar kaum kami memang lebih tenang dan pendiam, tapi
itu bukanlah satu-satunya cara kalian untuk mengetahui apakah kami mutan atau
tidak, karena ada juga tingkat dominan Introvertnya hampir
berbanding dengan ekstro. jelasnya, ekstrovert
mendapatkan energi dari dunia luar, Introvert
mendapatkan energi dengan mencari di dalam diri mereka
sendiri.
10. Introvert, meski ditakdirkan menjadi pendengar yang baik, kami juga butuh seseorang
untuk diajak bicara. Tidak semua hal kami fikirkan dan lakukan sendiri. Jika kalian
memiliki kawan Introvert
dan kebetulan sedang mengajak anda curcol, pastikan
layani dia dan jangan bosan untuk beranjak mendengarkanya. Karena saat kalian butuh dengan kami,
totalitas lah yang kan kami kedepankan
Bro, tulisan di atas tentu tidak semuanya
benar. Kita perlu percaya jika kebenaran yang hqq bersumber dari Illah. Namun bukan
berarti kita acuh begitu saja, setidaknya memberi kebermanfaatan untuk sekeliling
akan menjadikan kita pribadi yang baik. Satu pesan lagi, Bro. Carilah pasangan
yang berbeda kepribadian dengan kita, maksut saya ya kalau ente ekstro, cario
yang intro. Jangan nyari yang Reff.
No comments:
Post a Comment