Thursday, May 31, 2018

Apa yang Salah Dengan Hanya Membaca ringkasan Buku?


Apa yang Salah Dengan Hanya Membaca ringkasan Buku?

*Ali Ahsan Al Haris

Beberapa waktu lalu saya ngobrol dengan kawan saya perihal membaca ringkasan buku, atau biasa kita kenal dengan resensi. Kawan saya bukan tipikal pembaca berat, tapi dia sangat suka membicarakan tema yang bagiku berat dan kudu membaca buku buku yang terbilang berat juga.
Kalau membaca resensi buku memang saya sering melakkan haltersebut, tapi aktifitas membaca cermat (satu buku secara utuh) masih saya lakukan sampai sekarang, bahkan dengan buku yang topiknya sangat spesifik pun. Pertanyaan utamanya adalah, jika tujuan kita membaca adalah untuk menambah pengetahuan,apakah metode membaca hanya berpegang dengan resensi buku tanoa membaca buku tersebut masuk akal?

Mengapa harus membaca?
Ada banyak alasan untuk membaca buku, tetapi bagiku hanya dua alasan yang sangat masuk akal, yakni pengetahuan atau hiburan.  Saya sering membaca buku yang saya rasa itu memang penting dan lekat dengan suasa hati. Jika hiburan menjadi tujuan saya, tentu buku dengan genre fiksi akan sangat cocok. Namun jika saya ingin tujuan pertama, tentu buku yang mayotitas teori dan peristiwa akan menjadi santapan ber jam jam. Namun jika kalian lebih memilih membaca resensi buku tanpa membaca bukunya terlebih dahulu, bagiku ide tersebut tidakterlalu buruk juga.
1.     Buku, seperti halnya manusia, memiliki hal hal yang luar biasa dan berbeda beda.
Sebuah resensi buku memberikan benang merah dari buku tersebut tanpa perlu banyak detail. Hal tersebut tentu berangkat dari siapa yang menjadi peresensi buku, tingkat konsentrasi dalam membaca dan seberapa besar dia memahami sebuah buku.
2.     Sangat jarang orang yang membaca buku secara cermat dan faham dengan buku yang dia baca.
Bagi yang konsentrasinya kurang bagus dalam membaca buku secara cermat, tentu resensi buku menjadi solusi yang sangat jitu, karena memang ini alasan yang paling masuk akal untuk memahami sebuah buku daripada tidakmembaca sama sekali.




No comments:

Post a Comment