Memahami Konflik Dalam Membaca Buku
*Ali Ahsan Al Haris
Saat kita
membaca buku, wabillkhusus novel atau roman, tentu kita akan sering menemukan bagian cerita yang
berkutat tentang konflik. Meski ini lazim kita temui, bagiku ini menjadi
penting karena dari banyaknya kita membaca buku yang menawarkan adegan konfrontasi, semakin banyak pula kita
menyerap strategi dalam menghadapi konflik itu sendiri.
Konflik
dalam narasi dibuat ketika karakter utama menginginkan sesuatu. Ketika
sesuatu yang lain masuk dengan cara protagonis, sebuah konflik muncul. Semua
cerita mengandung konflik, dan beberapa orang tidak setuju tentang berapa
banyak jenis konflik yang ada. Perbedaan ini bergantung pada keadaan
narasi itu sendiri, tetapi
ada beberapa kasus di mana kita harus mengenali jenis konflik narasi yang
berbeda.
Individu Dan Diri Sendiri
Salah satu contoh konflik yang
dapat kita temui saat membaca buku maupun menonton film. Konflik ini terjadi di
dalam fikiran karakter tokoh utama, dan sering melibatkan karakter dari tokoh
utama itu sendiri dalam mengambil keputusan
antara benar dan salah, atau emosi yang datang dari banyak faktor
lainya.
Individu Dan Individu
Hal yang lazim kita temukan adalah
konflik yang terjadi antara manusia satu dengan yang lain, hal ini termasuk
konflik eksternal yang paling umum, dan biasa dikenal juga dengan konflik
interpersonal. Konflik ini pasti ada di dalam sebuah buku maupun film yang kita
tonton dengan menempatkan perjuangan tokoh yang berkarakter protagonis dan
antagonis, orang baik dan jahat. Dalam konflik
antar individu ini, kita sering di pertontonkan sosok protagonis yang
menginginkan sesuatu, dan antagonis menghalangi si protagonis untuk mendapatkan
apa yang diinginkanya. Bagaimana, mudah bukan untuk mengetahuinya.
Manusia Dan Alam
Dapat kita temui dengan alur cerita
tentang tokoh utama melwan kekuatan alam, bisa seperti bencana alam atau
situasi yang sama berbahanya namun masih dalam konteks alam. Kalau kalian
pembaca sastra, tentu konflik semacam ini sering kita temui pada novel-novel
realis, bergantung pada gagasan bahwa alam bersifat acuh tak acuh terhadap
manusia. Mungkin contoh yang cocok untuk kasus konflik ini adalah saat kalian
membaca buku “The Old man on The Sea”
karangan penulis kenamaan Ernest Hemingway
Manusia Dan
Masyarakat
Model konflik ini terjadi ketika
sosok dalam cerita (Protagonis) ditempatkan bertentangan dengan pemerintah atau
tradisi budaya di masyarakat. Jenis konflik ini berlaku untuk norma
kemasyarakatan juga. Sebagai contoh, sebagai orang berbudaya timur, menghormati
orangtua dan guru adalah sebuah norma. Akan tetapi jika dalam sebuah plot
cerita ada seorang anak yang senang berkelahi dengan guru atau orangtuanya maka
si anak atau tokoh tersebut dapat dikatakan melanggar norma atau budaya di
masyarakat itu sendiri.
Manusia Dan Mesin
Maaf, saya rada bingung mendeskripsikan jenis konflik ini. Namun perlu kita
ketahui bersama bahwa jenis konflik ini sering kita temui, seperti halnya
pertarungan atau persaingam antara manusia dengan robot (Konteksnya fiksi
ilmiah), atau bisa jadi dengan adanya teknologi yang perlahan menggeser peran
manusia dan hal tersebut manusia berkeinginan untuk melawan.
Kawan pembaca
sudah mulai faham, jikalau ada yang ingin menambahi tentu akan sangat saya
apresiasi. Sekian terimakasih.
No comments:
Post a Comment