Thursday, May 31, 2018

Memahami Konflik Dalam Membaca Buku


Memahami Konflik Dalam Membaca Buku

*Ali Ahsan Al Haris

Saat kita membaca buku, wabillkhusus novel atau roman, tentu kita akan sering menemukan bagian cerita yang berkutat tentang konflik. Meski ini lazim kita temui, bagiku ini menjadi penting karena dari banyaknya kita membaca buku yang menawarkan adegan konfrontasi, semakin banyak pula kita menyerap strategi dalam menghadapi konflik itu sendiri.

Konflik dalam narasi dibuat ketika karakter utama menginginkan sesuatu. Ketika sesuatu yang lain masuk dengan cara protagonis, sebuah konflik muncul. Semua cerita mengandung konflik, dan beberapa orang tidak setuju tentang berapa banyak jenis konflik yang ada. Perbedaan ini bergantung pada keadaan narasi itu sendiri, tetapi ada beberapa kasus di mana kita harus mengenali jenis konflik narasi yang berbeda.


Individu Dan Diri Sendiri
Salah satu contoh konflik yang dapat kita temui saat membaca buku maupun menonton film. Konflik ini terjadi di dalam fikiran karakter tokoh utama, dan sering melibatkan karakter dari tokoh utama itu sendiri dalam mengambil keputusan  antara benar dan salah, atau emosi yang datang dari banyak faktor lainya.

Individu Dan Individu
Hal yang lazim kita temukan adalah konflik yang terjadi antara manusia satu dengan yang lain, hal ini termasuk konflik eksternal yang paling umum, dan biasa dikenal juga dengan konflik interpersonal. Konflik ini pasti ada di dalam sebuah buku maupun film yang kita tonton dengan menempatkan perjuangan tokoh yang berkarakter protagonis dan antagonis, orang baik dan jahat.  Dalam konflik antar individu ini, kita sering di pertontonkan sosok protagonis yang menginginkan sesuatu, dan antagonis menghalangi si protagonis untuk mendapatkan apa yang diinginkanya. Bagaimana, mudah bukan untuk mengetahuinya.

Manusia Dan Alam
Dapat kita temui dengan alur cerita tentang tokoh utama melwan kekuatan alam, bisa seperti bencana alam atau situasi yang sama berbahanya namun masih dalam konteks alam. Kalau kalian pembaca sastra, tentu konflik semacam ini sering kita temui pada novel-novel realis, bergantung pada gagasan bahwa alam bersifat acuh tak acuh terhadap manusia. Mungkin contoh yang cocok untuk kasus konflik ini adalah saat kalian membaca buku “The Old man on The Sea” karangan penulis kenamaan Ernest Hemingway

Manusia Dan Masyarakat
Model konflik ini terjadi ketika sosok dalam cerita (Protagonis) ditempatkan bertentangan dengan pemerintah atau tradisi budaya di masyarakat. Jenis konflik ini berlaku untuk norma kemasyarakatan juga. Sebagai contoh, sebagai orang berbudaya timur, menghormati orangtua dan guru adalah sebuah norma. Akan tetapi jika dalam sebuah plot cerita ada seorang anak yang senang berkelahi dengan guru atau orangtuanya maka si anak atau tokoh tersebut dapat dikatakan melanggar norma atau budaya di masyarakat itu sendiri.

Manusia Dan Mesin
Maaf, saya rada bingung mendeskripsikan jenis konflik ini. Namun perlu kita ketahui bersama bahwa jenis konflik ini sering kita temui, seperti halnya pertarungan atau persaingam antara manusia dengan robot (Konteksnya fiksi ilmiah), atau bisa jadi dengan adanya teknologi yang perlahan menggeser peran manusia dan hal tersebut manusia berkeinginan untuk melawan.

Kawan pembaca sudah mulai faham, jikalau ada yang ingin menambahi tentu akan sangat saya apresiasi. Sekian terimakasih.

No comments:

Post a Comment