Thursday, May 30, 2019

Anti Kemapanan ?

- Anti Kemapanan? –
*Ali Ahsan Al Haris

Hahaha.

Dulu, dulu sekali. 

Pak Harto pada suatu kesempatan pernah mengatakan jika korupsi itu persoalan ekonomi. Artinya tingkat penghasilan seseorang menjadi faktor pemicu apakah dia berpotensi korupsi atau tidak. Semakin rendah tingkat penghasilan, semakin tinggi potensi seseorang untuk korupsi. Pernyataan Pak Harto itu muncul saat mengomentari kasus megakorupsi Pertamina yg menyeret keterlibatan direkturnya, Ibnu Sutowo.

Memang uang bukan segalanya, tapi segala juga membutuhkan uang. Itulah hukum besi kehidupan di dunia ini. Kejam sekali bukan, makanya jangan kaget ada yg rela berdarah-berdarah mencari uang.

Lokasi foto di Pelabuhan Pendaratan Ikan Loh Gung Tuban

Memang sih perkara uang selalu bikin runyam. Enggak zaman dulu pun sekarang. Tapi, jika tingkat kemapanan seseorang di nilai dari banyaknya uang yg di kumpulkan dan seseorang tersebut dilabeli dengan tukang korupsi, lantas streotype tersebut melahirkan geng-geng yg menamakan dirinya dengan gerakan "Anti Kemapanan", masa iya sih kita harus sekejam itu memberi label tersebut ke mereka-mereka.

Ini kan masalah mentalitas semata, seperti halnya kisah-kisah para sahabat Nabi yg mashur di kisahkan dalam buku Sirah Nabawiyah. Masa iya kita menuduh Sahabat mulia Abu Bakar, Umar dkk sebagai tukang korupsi karena beliau-beliau kaya raya, tentu bukan dan tidak mungkin sekali.

Jadi ente gimana?
Masuk mentalitas Anti Kemapanan, atau
Mentalitasnya para Sahabat Nabi? Rek.

Kalau saya sih, boro-boro Anti Kemapanan.
Lha wong rasanya Mapan saja saya belum tahu kok.
Hehehe.

Hoalaahhh, hidup kok sebercanda ini.

No comments:

Post a Comment