Menahan
*Ali Ahsan
Al Haris
Masih dalam suasana Ramadhan,
ritual wajib tahunan bagi umat islam di seluruh dunia. Puasa menjadi laku
filosofis tersendiri, dimana Allah mewajibkan para hambanya untuk berpuasa,
lantas apa manfaat dari puasa itu sendiri? Apakah hanya perihal kesehatan?
Apakah hanya terkait tahan menahan makan, nafsu atau minum?
Sampai-sampai Allah
mewajibkan kita semua untuk berpuasa.
Jika saya ambil sedikit saja makna
dari puasa, maka saya akan ambil makna sederhana yg bagi saya menjadi center of
point itu sendiri. Yes, dia adalah "Menahan".
Menahan jika saya ejawantahkan ke
dalam konteks sekarang, lebih tepatnya mode, fesyen, gaya berbusana, tentu
perilaku menahan akan sangat bermakna.
Lokasi di Bukit Kapur Jaddih Bangkalan |
Ambil contoh seperti ini, di
berbagai platform sosial media banyak kita temukan penjual baju, celana, tas,
sepatu, alat komunikasi dll. Para platform dan penjual bekerjasama dengan
influencer untuk menjajakan dagangan mereka, dengan harapan para penggemarnya
akan membeli. Itu hanya salah satu metode pemasaran saja.
Pertanyaanya, kita sebagai konsumen
apakah sudah sadar mana yang sekiranya itu "KEBUTUHAN" &
"KEINGINAN".
Kalau pembaca sudah ada yg pernah
Ngaji Ihya' karangan Al Imam Ghazali, tentu kita akan mengenal quotes yg sangat
terkenal, "Kenali hatimu, maka kau akan kenal dirimu. Kenali dirimu maka
kau akan kenal Tuhanmu"
Petuah tersebut saya elaborasi
dengan perilaku menahan, dengan cara membedakan mana kebutuhan dan keinginan.
Kalau kelasmu makan di angkringan,
ya nikmati. Jangan karena gengsi lantas makan di coffee. Kalau bajumu masih
layak pakai, kenapa harus beli baru demi menghindari gunjingan temanmu.
Urip kok bok gae sudah dewe toh,
Bro.
Nabi Muhammad mengajarkan kita
untuk makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang. Kita kudu bisa menahan
mengadopsi hal di luar kebutuhan kita.
Mungkin dengan cara itu, kita bisa mengenali hati kita dan diri kita untuk kemudian lebih dekat dengan Allah.
Mungkin dengan cara itu, kita bisa mengenali hati kita dan diri kita untuk kemudian lebih dekat dengan Allah.
Jadi, berapa harga outfid lo, Cok?
Hehe.
Urip kok sebercanda ini ya.
Solo cak
ReplyDelete