Thursday, May 30, 2019

Proses Proses Proses


Proses Proses Proses
*Ali Ahsan Al Haris

Dulu saya sering dan bahkan menyukai, atau bisa dikatakan mencari orang untuk berdebat dengan saya. Tentu dengan kapasitas yg saya ketahui, hal tersebut muncul karena lingkungan saya yg sering menekankan rutinitas membaca, menulis dan membedah buku, artikel, jurnal atau peristiwa kekinian.


Proses tersebut berlangsung cukup lama, hampir 3 tahun berjalan. Dalam ziarah saya dan kawan-kawan warkop ke warkop, sisi tembok ukm ke ukm bahkan emperan trotoar sering saya dan kawan-kawan singgahi. Berbagai tipikal manusia saya temui, perbendaharaan istilah dan wacana saya serap dan cecap dengan gampang dan sulitnya. 

Proses tersebut sedikit banyak membentuk diri saya menjadi manusia angkuh dalam mempertahankan argumen, tapi banyak sisi kehidupan juga yg saya banyak melehek. Hehe

Menjelang kesini saya semakin sadar, tentu kesadaran saya ini bukan berarti pembenaran atas kesalahan proses saya yang dulu. Oke, anggap saja ini hipotesa.
Perihal berdebat, berforum, berdiskusi dan musyawarah. Kebenaran pendapat yang setiap manusia bawa hanya berkutat pada kebenaran

1. Kebenaranmu sendiri (Personal)
2. Kebenaran anda (non personal), dan
3. Kebenaran itu sendiri

Tapi, nah ini yg menarik. Semakin kesini jadi bergeser kepada
1. Kebenaranmu sendiri
2. Kebenaran anda, dan
3. Pembenaran itu sendiri

Jadi kita kudu gimana?

Ngopi seg ae ya, mumpung belum imsyak.



No comments:

Post a Comment