Proses Proses Proses
*Ali Ahsan
Al Haris
Dulu saya sering dan bahkan
menyukai, atau bisa dikatakan mencari orang untuk berdebat dengan saya. Tentu
dengan kapasitas yg saya ketahui, hal tersebut muncul karena lingkungan saya yg
sering menekankan rutinitas membaca, menulis dan membedah buku, artikel, jurnal
atau peristiwa kekinian.
Proses tersebut berlangsung cukup
lama, hampir 3 tahun berjalan. Dalam ziarah saya dan kawan-kawan warkop ke
warkop, sisi tembok ukm ke ukm bahkan emperan trotoar sering saya dan
kawan-kawan singgahi. Berbagai tipikal manusia saya temui, perbendaharaan
istilah dan wacana saya serap dan cecap dengan gampang dan sulitnya.
Proses
tersebut sedikit banyak membentuk diri saya menjadi manusia angkuh dalam
mempertahankan argumen, tapi banyak sisi kehidupan juga yg saya banyak melehek.
Hehe
Menjelang kesini saya semakin
sadar, tentu kesadaran saya ini bukan berarti pembenaran atas kesalahan proses
saya yang dulu. Oke, anggap saja ini hipotesa.
Perihal berdebat, berforum, berdiskusi dan musyawarah.
Kebenaran pendapat yang setiap manusia bawa hanya berkutat pada kebenaran
1. Kebenaranmu sendiri (Personal)
2. Kebenaran anda (non personal), dan
3. Kebenaran itu sendiri
Tapi, nah ini yg menarik. Semakin kesini jadi bergeser kepada
1. Kebenaranmu sendiri
2. Kebenaran anda, dan
3. Pembenaran itu sendiri
1. Kebenaranmu sendiri
2. Kebenaran anda, dan
3. Pembenaran itu sendiri
Jadi kita kudu gimana?
Ngopi seg ae ya, mumpung belum imsyak.
No comments:
Post a Comment