Thursday, May 30, 2019

Menulis


Menulis
*Ali Ahsan Al Haris


Instagram, facebook dan twitter menjadi platform terbesar dalam hal foto dan share tulisan terbesar dekade ini, setidaknya ini menurut saya.

Siapa sangka ketiga sosial media diatas yang secara hakikat menjadi ranah untuk sharing hal bermanfaat, kini bergeser menjadi tempat untuk adu gengsi. Dulunya di lihat sebelah mata, ternyata sekarang menjadi sarana mendulang uang dengan cara berjualan produk maupun jasa.

Dari pergeseran-pergeseran tersebut, satu yang saya tangkap tak lekang di telan zaman. Yes, share tulisan yg bermanfaat dari orang-orang yg getol dan konsisten bersua lewat jejaring sosial media dewasa ini.

Lokasi di Tebing Arosbaya Bangkalan Madura

Bahkan saya memiliki kesimpulan jika ingin mengetahui karakter seseorang secara sekilas saja hanya dengan mencari tahu konten sosial medianya.
Begitu mudah bukan, tinggal saya lihat siapa yg mereka follow di akun instagramnya, saya baca postingan facebook mereka, saya cari tahu twittwar mereka ke siapa saja, tuntas saya dapat menilai karakter kawan-kawan saya.

Begitu juga dengan menulis, terlebih kawan-kawan saya di MAJ yang getol menulis di wall facebook mereka. Ada yg fokus membahas kesehatan seperti Kang Muhammad Islam Rifa'i atau fokus sharing kegiatan sehari-hari macam Kang Kafi Kita Mereka semua dan kawan-kawan MAJ tetap konsisten dengan gaya tulisanya masing-masing.

Tidak perlu mengemis like dari para netizen, tidak perlu menjadi fakir sanjungan untuk tetap aktif menjadi kontributor platform masing-masing. Tetap setia dengan cara masing-masing, karena itulah kunci bahagia.

Kalau saya sendiri sih, menulis dengan santai saja. Tidak harus dengan pembahasan berat, karena bagiku kunci hidup bahagia ya dengan melucu. Kalau tak lucu, berarti hidupmu kaku.

Ketika kritik dibungkam.
Tulisan di judge tanpa di timbang.
Di tuduh subversif dan mengganggu umat.
Satu kata.

LAWAK.


No comments:

Post a Comment