Lagi-lagi Ijazah palsu menjadi trending topic di
negeri +628, dan yang paling menjadi focus pembahasan hari ini adalah pelawak
kenamaan negeri ini, Bang Qomar. Saat pertama kali mendengar Bang Qomar menjadi
terduga kasus pemalsuan Ijazah, pertama kali yang saya fikirkan adalah,
ternyata Bang Qomar selain jago ngelawak di atas panggung, dia juga jago
ngelawak di dunia nyata, lha buktinya dia membuktikan bahwa pendidikan negeri
ini memang lawakan.
Pentolan group lawak Empat Sekawan itu di tangkap
personel kepolisian Resor Brebes di Cirebon. Mantan politisi dari Partai Nasdem
itu kini mendekam di Mapolres Brebes untuk menjalani pemeriksaan untuk dimintai
keterangan, bukan untuk melawak di depan para penyidik. Hehe
Qomar, Pentolan Group Lawak Empat Sekawan |
Qomar diduga melakukan pemalsuan Surat Keterangan Lulus (SKL) untuk kepentingan pencalonan Rektor Universitas Muhadi Setiabudi (UNMUS) Brebes. Semua perbuatan pemalsuan SKL tersebut Bang Qomar lakukan sendiri, dari mulai desain sampai print tanpa jasa orang lain. Kalau tahu seperti itu, Bang Qomar saya jadikan asisten pribadi saya saja, jaga-jaga jikalau ada tugas dadakan dari Pak Bos tempat saya memburuh.
Lucunya, berkat editing SKL sendiri Bang Qomar
berhasil menjadi Rektor Umus, Brebes oleh Yayasan pada 1 februari 2017. Dari
sini kita bisa belajar, usaha tidak akan menghianati hasil. Tapi, namanya juga
culas dan Tuhan maha adil. November 2017 saat Bapak Rektor Qomar memimpin
wisuda, pihak Yayasan mulai curiga karena Qomar tak kunjung dapat menunjukan soal
Ijazah Master dan Doktoralnya.
Sebagai seorang yang pernah susah payah merasakan
pahitnya mendapatkan Ijazah, mungkin Bang Qomar merasakan apa yang saya rasakan
sebelumya. Terlebih lagi jika memilih untuk menempuh pendidikan Master dan
Doktoral di tengah-tengah aktifitas menjadi Politisi dan berkeluarga. Bang
Qomar tentu malas mikir kalau nanti kuliah beneran, akan susah membagi waktu
dimana harus mengerjakan tugas kuliah, kuis dadakan dari dosen, nunggu dosen
bimbingan tesis dan seabrek tugas lainya. Kuliah itu berat, Cok. Tidak seindah
FTV.
Jadi, pertama kali saya mendengar Bang Qomar memalsukan
SKL untuk keperluan mencalonkan Rektor. Tentu saya ngakak dan gemas
merasakanya, orang ini memang nekat dan menjadi pelawak sesungguhnya,
sampai-sampai di era yang serba canggih seperti ini berani melakukan pemalsuan.
Lha wong tesis plagiasasi saja ketahuan, kok ini dengan santainya memalsukan
ijazah. Nekat apa begok, Bang?
No comments:
Post a Comment