Saturday, December 14, 2019

Generasi Kumpul-Kumpul, Tapi Nol

"Generasi Kumpul-Kumpul, Tapi Nol"


Mungkin tidak hanya saya saja yang mengalami, atau bisa jadi memang saya sendiri. Hehe.
Pernah tidak kalian menghadiri suatu majlis, atau kelas perkuliahan, diskusi publik pun bedah buku yang diulas langsung oleh pemantik-pemantik handal. Tapi apa yang kalian dapat? Nol besar, atau bahasa halusnya, bingung dengan apa yang kalian dapat selepas menghadiri acara tersebut.


Apakah kalian mengalami hal tersebut? Apakah kita termasuk dalam orang yang hanya ikut-ikutan saja, gerombol kesana kemari tanpa hasil yang jelas, jika kalian sependapat dengan saya. Berarti kita adalah golongan yang sama. Dan parahnya, saya mengalami hal ini terus menerus, sampai hari ini. Sempak

Pada suatu waktu, ada kolega yang mengingatkan bahwa apa yang saya alami ini adalah hal normal, akan tetapi perlu sekali adanya resensi setiap pertemuan. Dalam artian saya dituntut fokus dan berusaha meresensi apa yang pemateri dan kawan-kawan di majlis sampaikan. Kawan saya memberikan beberapa tips agar saya dapat melatih fokus dan spontanitas dalam meresensi setiap hadir dalam majlis ilmu dll.

Pertama, saya diwajibkan memperbanyak membaca buku. Mengapa harus buku, saya kira dalam beberapa tulisan saya sebelumnya sudah membahas hal ini, jadi tidak perlu saya utarakan kembali.
Kedua, membuat resensi buku. Ini adalah aktifitas rutinku dulu selama sekolah, setiap selesai membaca buku saya sering membuat resensinya, bahkan banyak didapati buku-buku saya penuh dengan catatan kecil. Tapi sekarang cenderung malas, kenapa? Penak turu.

Ketiga, meresensi pembicara yang ada di youtube. Hal ini terbilang mudah karena apa yang pembicara sampaikan dapat kita pause terlebih dahulu untuk kemudian kita tulis benang merahnya.

Keempat, terus menerus belajar menulis dan menulis. Salah satu kunci utama dalam menulis adalah kejujuran. Perihal banyak membaca dll itu hanya teknik semata, akan bahaya sekali jika apa yang kita tuliskan tidak ada kejujuran didalamnya.

Kelima, share hasil tulisanmu kepada kawan-kawan dekat dan meminta tolong padanya untuk menanggapinya. Dari merekalah kalian akan mendapat saran dan kritik. Rendah hatilah jika kritikan kawan-kawan kalian membuat kalian tidak nyaman. Jikalau merasa tulisan kalian sudah layak, coba dishare ke group para majlis atau sesepuh yang sekiranya paham betul dengan konteks yang kita resensi.

Kurang lebih itu tips dan trik yang saya dapatkan dari kawan saya, barangkali pembaca ingin menambahi juga boleh. Sampai detik ini pun saya terus belajar dan berharap bukan menjadi manusia yang hanya kumpul-kumpul tapi tidak paham mengapa harus kumpul dan apa yang didapatkan selepas kumpul.


Kecuali mengumpuli istri, beda konteks kalau itu. Hahaha

No comments:

Post a Comment