Friday, December 20, 2019

Mikrobiologi Perairan “Pemanfaatan Bakteri (Morganella morganii) Dalam Mereduksi Limbah Merkuri Melalui Metode Bioremediasi”

Mikrobiologi Perairan
“Pemanfaatan Bakteri (Morganella morganii) Dalam Mereduksi Limbah Merkuri Melalui Metode Bioremediasi”
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Mikrobiologi Perairan
Dosen : Andi Kurniawan, S.Pi., M.Eng., D.Sc.

Kelas M03
Disusun oleh:
Annesya Anggun Kinanti                               185080107111011

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga tugas Mikrobiologi Perairan tentang Ide aplikasi pemanfaatan mikroba dalam memonitor kualitas lingkungan perairan ini dapat disusun dengan baik. Harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca,
 Tidak lupa saya mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari berbagai pihak yang telah berkontibusi dan memberikan bantuan sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi materi, susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Malang, 5 Desember 2019


Penyusun





PENDAHULUAN
Latar Belakang
Limbah merkuri merupakan suatu limbah berbahaya yang sering digunakan sebagai proses amalgamasi dalam penambangan emas. Dampak dari merkuri akan semakin meningkat terlebih para penambang tidak pernah mengolah limbah merkuri tersebut sebelum dibuang ke lingkungan, sehingga diperlukan suatu metode untuk menjadikan limbah merkuri tersebut tidak beracun atau bahkan hilang. Salah satu metode yang dapat dilakukan yaitu melakukan proses bioremediasi.
Bagaimana deskripsi dari pemanfaatan teknologi bioremediasi?
Apa keunggulan dan kelemahan dari teknologi bioremediasi ?
Bagaimana arah pengembangan dari teknologi pemanfaatannya?
Untuk mengetahui deskripsi dari pemanfaatan bioremediasi.
Untuk mengetahui keunggulan dan kekurangan dari bioremediasi.
Untuk mengetahui arah pengembangan dari teknologi pemanfaatan bioremediasi.


2.1 Deskripsi Teknologi
                Bioremediasi merupakan metode ramah lingkungan karena memanfaatkan bakteri. Bakteri dapat hidup di lingkungan dengan konsentrasi logam berat yang tinggi dan dapat mendegradasi limbah beracun dalam lingkungan. Namun untuk mendapatkan bakteri tersebut perlu dilakukan tahapan awal yaitu proses isolasi, seleksi, dan dilanjutkan dengan proses karakterisasi dan identifikasi. Bioremediasi juga dapat didefinisikan sebagai proses pemulihan secara biologi terhadap komponen lingkungan yang tercemar. Salah satu teknik bioremediasi adalah biodegradasi yaitu proses penguraian oleh aktivitas mikroba yang mengakibatkan transformasi struktur suatu senyawa sehingga terjadi perubahan integritas molekuler dan toksisitas senyawa tersebut berkurang atau menjadi tidak toksik sama sekali.
                Salah satu jenis bakteri yang mampu mereduksi adanya merkuri yaitu Morganella morganii. Morganella morganii merupakan bakteri berbentuk batang dan termasuk dalam Gram negatif yang pertama kali diisolasi oleh Morgan tahun 1907 dari kultur pediatric fecal. Bakteri ini diklasifikasikan sebagai Proteus morganii dan merupakan Genus Morganella. Bakteri ini biasanya banyak ditemukan tersebar di lingkungan. Ciri dari bakteri Morganella morganii adalah diameter koloni 1-2 mm, berwarna putih keabu-abuan, opaque (tidak tembus cahaya), bentuk lingkaran, convex (cembung), dan lembut, dengan tepian yang rata. Masa inkubasi dari bakteri ini adalah 24 jam dengan suhu optimal 22-35 °C. Bakteri ini bersifat motil (dapat bergerak) dengan alat gerak berupa flagella, namun beberapa strain tidak dapat membentuk flagella pada suhu di atas 30 °C
2.2 Keunggulan dan Kelemahan
Bioremediasi dapat didefinisikan sebagai proses pemulihan secara biologi. Pendekatan secara bioteknologi dengan menggunakan mikroorganisme merupakan alternatif yang dapat dilakukan untuk mengolah polutan. Proses biologi merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengolah polutan berat yang terdapat di lingkungan perairan. Keuntungan dari penanganan polutan secara biologi, antara lain biaya proses serta pemeliharaan yang rendah. Adapun kekurangannya yaitu seringkali beban pencemaran di lingkungan lebih besar dibandingkan dengan kecepatan proses degradasi zat pencemar tersebut secara alami. Akibatnya, zat pencemar akan lebih cepat terakumulasi di lingkungan.
2.3 Arah Pengembangan
Dari istilah bioremediasi tentunya kita dapat memahami bahwa bioremediasi berasal dari dua asal kata, yaitu bio (organisma hidup) dan remediasi (menyehatkan kembali), sehingga secara bersama diartikan bioremediasi menjadi suatu cara penggunaan organisme dalam upaya penyehatan kembali lingkungan yang sudah rusak atau tercemar. Dalam teknologi ini organisme hidup yang paling banyak digunakan selain tumbuhan adalah mikroorganisme, yang digunakan untuk pemecahan atau degradasi bahan pencemar lingkungan menjadi bentuk yang lebih sederhana dan aman bagi lingkungan. Saat bioremediasi terjadi, enzim-enzim yang diproduksi oleh mikroorganisme memodifikasi polutan beracun dengan mengubah struktur kimia polutan tersebut, sebuah peristiwa yang disebut biotransformasi. Pada banyak kasus, biotransformasi berujung pada biodegradasi, dimana polutan beracun terdegradasi, strukturnya menjadi tidak kompleks, dan akhirnya menjadi metabolit yang tidak berbahaya dan tidak beracun. Bioremediasi merupakan pengembangan dari bidang bioteknologi lingkungan dengan memanfaatkan proses biologi dalam mengendalikan pencemaran atau polutan. Yang termasuk dalam polutan antara lain logam-logam berat, petroleum hidrokarbon, dan senyawa-senyawa organik terhalogenasi seperti pestisida, herbisida, dan lain-lain. Bioremediasi mempunyai potensi menjadi salah satu teknologi lingkungan yang bersih, alami, dan paling murah untuk mengantisipasi masalah-masalah lingkungan.

 Kesimpulan
Banyak aplikasi-aplikasi baru menggunakan mikroorganisme untuk mengurangi polutan yang sedang diujicobakan. Bidang bioremediasi saat ini telah didukung oleh pengetahuan yang lebih baik mengenai bagaimana polutan dapat didegradasi oleh mikroorganisme, identifikasi jenis-jenis mikroba yang baru dan bermanfaat, dan kemampuan untuk meningkatkan bioremediasi melalui berbagai teknologi. Teknologi bioremediasi dalam pengendalian badan air tercemar dapat dilakukan melalui proses: isolasi, pengujian bakteri dalam mengdegradasi zat pencemar, dan identifikasi bakteri.

DAFTAR PUSTAKA
Imanniar, D., I.W.B. Suyasa, I.W. Sudiarta. 2016. Bioakumulasi logam Pb dan Cr dalam sistem biofiltrasi vertikal dengan inokulum bakteri yang diisolasi dari beberapa perairan kawasan Denpasar Selatan. ECOTROPHIC. 10(2): 123-129.
Lutfi, S.R., Wignyanto, E. Kurniati. 2018. Bioremediasi merkuri menggunakan bakteri Indigenous dari limbah penambangan emas di Tumpang Pitu, Banyuwangi. Jurnal Teknologi Pertanian. 19(1): 15-24.
Nasikhin, R. dan M. Shovitri. 2013. Isolasi dan karakterisasi bakteri pendegradasi solar dan besin dari Perairan Pelabuhan Gresik. Jurnal Sains dan Seni Pomits. 2(2): 2337-3520.


No comments:

Post a Comment