Monday, April 20, 2020

Apa Yang Membuat Sebuah Tulisan Bagus?


Apa Yang Membuat Sebuah Tulisan Bagus?



Menuis tidaklah sulit, hanya rumit.


Tenang, tulisan ini hanya guyonan. Saya banyak belajar menulis dari banyak sumber, meski kenyataannya sampai sekarang saya masih merasa tulisan saya begini-begini saja dari dulu. Di facebook, saya banyak membaca tulisan yang bagus-bagus, mulai dari cerita tentang kehidupan sehari-hari, sebuah narasi tutorial, cerpen dan gosip. Terlepas tema apa yang teman-teman saya tulis pada beranda facebooknya, saya mencoba membuat point-point (Yang mungkin penting) dan dapat kalian jadikan contoh untuk mulai menulis. Jika teman-teman ingin menambahkan, tentu saya akan sangat senang hati.


Menjawab Pertanyaan
Yaps, saya menyukai tulisan -tulisan yang berseliweran di facebook pun pada media yang lain di mana tulisan tersebut dapat menjawab pertanyaan bagi kebanyakan orang. Tidak peduli seberapa menarik tulisan tersebut, ini bisa terjadi karena seorang user tidak memiliki pengalaman yang cukup dalam menulis sehingga tulisanya tidak banyak mendapatkan kredit atas usahanya dalam menulis dan menyampaikan ke khayalak umum. Padahal jelas-jelas apa yang ia tulis memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang lama kita tidak ketahui.


Tapi, sebagai penulis yang baik tentu kita harus berusaha seoptimal mungkin menyediakan argumen dan bukti yang relevan dengan apa yang kita sampaikan. Tidak serta merta kita ingin menjawab sebuah topik lantas dengan serampangan menulis hanya berpatokan pada sudut pandang yang subjektif. Tulisan kita harus menunjukkan bahwa kita (Setidaknya) telah memahami apa yang kita tulis. Tidak Sop Buntut agar pembaca juga dapat mengambil manfaatnya.


Struktur Yang Jelas
Tulisan ibarat sebuah bangunan, dibangun di atas fondasi yang kokoh disertai rencana yang dibuat dengan cermat. Poin-poin argumen apa yang kita tulis harus diatur dalam beberapa struktur yang logis dan persuasif. Jika kita berurusan dengan sejumlah masalah, hubungan di antara mereka harus dijelaskan dengan jelas. Koneksi antara setiap tahap argumen yang kita bangun dengan pertanyaan awal harus jelas selama esai.


Gaya Bahasa yang sesuai
Untuk tulisan akademik, penyebutan orang ketiga (Dia, Ia, atau Itu) daripada orang pertama (Saya) adalah gaya yang lebih disukai. Penggunaan saya sesekali mungkin dapat diterima jika pendapat pribadi telah diminta secara khusus. Kita harus mengingat audiens kita. Cobalah untuk membayangkan bahwa kita sedang berbicara dengan seseorang yang cerdas dan masuk akal, tetapi belum tentu memiliki informasi yang baik dalam subjek tersebut. Ingat bahwa tulisan kita harus akurat secara tata bahasa. Tanda baca yang buruk dan konstruksi kalimat yang lemah akan membuat kesan buruk. Bentuk kalimat dan metafora campuran harus dihindari. Kesalahan ejaan harus diperbaiki. Tapi tenang, saya jarang memakai metode ini karena selain tidak terlalu menguasai, saya menganggap hal ini sebagai rayuan untuk malas menulis karena takut salah dan diejek oleh ahli tata bahasa. Menulis dulu, jujur dalam tuisan dulu. Tata bahasa belakangan. Hehe


Pendapat Harus Di Dukung Dengan Bukti
Sebuah tulisan tidak boleh terdiri hanya serangkaian pernyataan yang tidak didukung dengan sebuah bukti. Kita perlu memberikan beberapa bukti untuk mendukung tulisan baik dalam bentuk rincian faktual, alasan kita sendiri, atau argumen orang lain. Dalam kasus yang terakhir ini, kita harus selalu mengungkapkan fakta bahwa kita menggunakan ide orang lain. Berikan atribusi dengan menggunakan sistem catatan kaki atau catatan akhir dan referensi yang akurat. Bagusnya jangan pernah mencoba mendaku kata-kata tertulis orang lain sebagai milik kita. Ini disebut plagiarisme - suatu bentuk ketidakjujuran intelektual yang sangat tidak disukai di kalangan akademis.


Jujur Dan Orisinal Adalah Tulisan Berkarakter
Salah satu keunggulan dari tuisan yang baik adalah tulisan tersebut menunjukkan karakter dari si penulis. Saya biasa menemui tulisan seperti ini, setiap orang yang membaca pasti akan terkagum-kagum dan memberikan kredit lebih. Sayangnya, tulisan yang lihai, lugas dan berkarakter seperti ini kemunculannya sangat jarang. Butuh kemampuan untuk mengidentifikasi berbagai masalah dan mendiskusikannya sebelum seseorang menuliskannya.


Ini bisa berarti dengan mengatur bahan-bahan ke dalam struktur yang koheren untuk sebuah tulisan. Hal ini akan menunjukan bahwa kita mampu membuat perbedaan dan wawasan yang penting bagi pembaca. Dalam membuat tulisan seperti ini pada awalnya memang tidak mudah, tetapi dengan latihan terus menerus, disiplin dan memiliki konsep yang bagus bukan tidak mungkin kita akan memiliki tulisan yang berkualitas. Tabik


Menjadi Pribadi Pembelajar Dan Perbanyak Membaca
Sadar atau tidak, sebuah tulisan diatur untuk mendorong dan mengarahkan setiap pembacanya untuk menilai, mengkritik dan menjustifikasi sebuah subjek. Jika kita banyak membaca buku, artikel, jurnal atau mengetahui sebuah fenomena secara mendetail dan memahami sebuah subjek yang akan kita tulis. Semua itu akan tampak secara gamblang lewat tulisan yang kita buat.


Menurut sepengetahuan saya, banyak tulisan yang berkualitas lahir dari penulis-penulis yang menghabiskan waktunya dengan buku, penelitian, pengalaman hidup termasuk perasaan bahagia pun tertindas oleh zaman. Para penulis hebat sering menunjukkan bukti keingintahuan mereka dengan melampaui batas-batas manusia kebanyakan.


Orisinalitas
Kembali lagi, sebuah tulisan banyak mendapatkan penghargaan atau apresiasi jika penulisnya kompeten dalam mengkritik, meng-elaborasi, meninjau argumen-argumen dari penulis terkenal sehingga melahirkan karya yang luar biasa dan terbilang anti mainstream, di luar pakem.


Namun, nilai tertinggi pada tulisan terletak pada kejujuran sang penulis. Terlepas ia hanya menulis cerita kerja bakti di kampungnya.


Akan tetapi, kegiatan menulis belakangan ini cenderung mendorong kita untuk menulis apa yang masyarakat resahkan dan apa yang pemerintah salah perbuat. Gobloknya, saya termasuk di antara manusia seperti itu, menulis tidak karena kesegaran rohani dan orisinalitas diri.


Tenang, tulisan ini hanya guyonan. Tidak ilmiah dan tidak patut kalian contoh.


Sekian Terimakasih
Ali Ahsan Al Haris
Malang, 20 April 2020

No comments:

Post a Comment