KECELAKAAN
BERFIKIR ITU BERNAMA: BANTUAN DARI PEMERINTAH
Saya, kamu, kalian dan banyak
orang lainnya yang membayar pajak. Uang pajak itu kita titipkan ke Pemerintah. Pemerintah
kita jadikan kasir dan bendahara, kita berikan fasilitas kendaraan dan kantor
untuk mereka, kita berikan gaji dan tunjangan yang sangat cukup untuk mereka.
Mereka kita suruh untuk mengurusi
agar sembako tidak naik, kita suruh mereka mengurus agar jalan-jalan bagus dan
tidak berlobang. Kita suruh mereka mengurusi agar biaya pendidikan dan
kesehatan murah. Kita suruh mereka agar semua rumah di bumi Nusantara teraliri
listrik dan air dengan biaya murah. Kita ingin uang-uang yang kami titipkan ke mereka
dipergunakan untuk kemudahan masyarakat.
Saat saudara kita di lereng Gunung Merapi menjadi korban bencana, saat saudara-saudara kita terkena banjir bandang di Bondowoso, saat saudara-saudara kita di pelbagai daerah sumber penghasilannya hilang karena Pandemi Covid-19. Sesuatu yang aneh terjadi.
Saat saudara kita di lereng Gunung Merapi menjadi korban bencana, saat saudara-saudara kita terkena banjir bandang di Bondowoso, saat saudara-saudara kita di pelbagai daerah sumber penghasilannya hilang karena Pandemi Covid-19. Sesuatu yang aneh terjadi.
Mereka menyebut bantuan
pemerintah. Mereka berkata kalau Pemerintah sedang membantu rakyatnya. Mereka
berkata pada semua orang, semua tumbuhan tak terkecuali pada Iblis jika ia
(Pemerintah) sedang membantu rakyat Indonesia.
Padahal, itu adalah uang rakyat. Uang
rakyat yang di titipkan ke Pemerintah agar di kelola dengan bijak. Padahal,
mereka tahu kalau dirinya (Pemerintah) tidak memiliki uang.
Tapi mengapa ia sangat kejam
berkata bahwa itu adalah bantuan Pemerintah!
No comments:
Post a Comment