Resensi Novel Para Bajingan Yang
Menyenangkan
Buku
ini bukan buku panduan menjadi bajingan. Tapi buku ini menceritakan kisah
sekelompok anak muda mahasiswa yang biasa nongkrong di kantin “Bonbin” UGM yang
merasa hampir tidak punya masa depan karena nyaris gagal dalam study tiba-tiba
seperti menemukan sesuatu yang dianggap bisa menyelamatkan kehidupan mereka:
bermain judi.
Selama
membaca buku ini Anda akan disuguhkan kisah-kisah yang menyenangkan dan konyol.
Bagaimana lika-liku kehidupan para anggota jackpot society dalam mengarungi
dunia perjudian. Mereka memiliki cita-cita yang mulia: apalagi kalau bukan
menjadi penjudi besar. Cita-cita merekapun kandas seturut kebangkrutan mereka
semua. Tapi pada akhirnya mereka menjalani hidup normal selayaknya orang-orang.
Meskipun masih saja “kenthir”.
Para
Bajingan yang Menyenangkan pada hakikatnya adalah sebuah buku tentang
persahabatan, entah merupakan kisah nyata atau fiksi (dan saya menebak kisah
nyata), ketika membaca buku ini saya membayangkan kisah masa muda penulis
dengan para sahabatnya, karena penulis sendiri yang menjadi narator. Dia membuat
buku ini untuk mengenang para sabahatnya ketika di bangku kuliah dulu,
khususnya salah satu sahabatnya yang sudah meninggal. Seakan-akan, dia membuat
buku ini untuk memberikan penghargaan akan masa muda yang tidak akan pernah dia
lupakan sampai mati. Kelompok pemuda yang mengaku tanpa masa depan tersebut
memiliki sebutan Jackpot Society, pelesetan dari judul film Dead Poets Society,
dan mereka disatukan oleh judi.
Anggota
Jackpot Society antara lain; penulis, kuliah di jurusan filsafat UGM; almarhum
(tidak dituliskan namanya, tapi di bagian persembahan tertulis almarhum Jadek);
Bagor, tidak pernah lolos masuk ke jurusan impiannya, Ekonomi Manajemen, harus
berpuas dengan jurusan D-3 Ekonomi UGM, pernah diburu aparat dan berasal dari
keluarga yang religius; Kunthet, satu-satunya di kelompok yang otaknya lumayan
cemerlang, kuliah di jurusan Geofisika UGM; Proton, sesuai julukannya, dia
kuliah di jurusan Teknik Kimia UGM, memiliki hobi yang unik, antara lain,
mengoleksi keris, mengumpulan virus komputer, dan bergonta ganti agama;
menyusul paling akhir, Babe, anak seorang mayor jenderal, kuliah di Fakultas
Ekonomi UGM.
Pendonor
utama tim judi adalah almarhum dan Babe, karena mereka anak orang kaya. Selain
masih muda, mereka terkenal berani pasang, humoris dan cenderung totol. Ada
beberapa adegan yang menyempurnakan predikat tersebut, mereka seperti memiliki
ritual sendiri-sendiri agar menang judi. Misalkan saja, almarhum percaya akan
ramalan dukun, Kunthet sering kali mengeluarkan teori judi, tapi tidak ada yang
pernah membuat mereka menang, hahaha. Selain berisi pengalaman konyol mereka
mengarungi dunia perjudian, di buku ini juga berisi keseharian mereka dengan
teman-teman yang lain dan aktivitas di kantin kampus yang tak kalah amburadul,
bahkan menyerempet peristiwa bersejarah di Indonesia.
Asal
kamu tahu saja, buku ini dilabeli sebagai NOVEL DEWASA. Jangan kira novel
dewasa itu novel yang banyak adegan esek-eseknya. Saya rasa buku ini dilabeli
demikian karena butuh kedewasaan untuk dapat menikmati kontennya, karena banyak
sekali kata-kata kasar, sindiran, dan adegan-adegan yang bagi sebagian orang
mungkin dianggap mempermainkan norma.
https(:)//tmtimes(dot)id/mohadid9/resensi-buku-para-bajingan-yang-menyenangkan/
https(:)//www(dot)goodreads(dot)com/book/show/33003399-para-bajingan-yang-menyenangkan
https(:)//www(dot)kubikelromance(dot)com/2017/09/ParaBajinganyangMenyenangkan(dot)html
https(:)//medium(dot)com/@superherru/para-bajingan-yang-menyenangkan-94724f634cfd
No comments:
Post a Comment