Monday, December 28, 2020

Aksi Occupy Wall Street dan Paham Neoliberalisme Global



Occupy Wall Street (OWS) adalah sebuah gerakan protes yang dimulai pada tanggal 17 September 2011 di Zuccotti Park, di distrik keuangan Wall Street New York City, yang dicetuskan oleh kelompok aktivis asal Kanada, Adbusters. Para aktivis memrotes ketidaksetaraan ekonomi dan sosial, pengangguran tinggi, kerakusan, serta korupsi, dan pengaruh perusahaan—terutama dadri sektor jasa keuangan—terhadap pemerintah. Slogan We are the 99% yang disuarakan para demonstran merujuk pada ketidaksetaraan pendapatan dan kekayaan di AS antara orang-orang kaya (1%) dan seluruh penduduk Amerika Serikat. Protes di New York City telah mendorong munculnya protes dan gerakan Occupy serupa di seluruh dunia.


Kronologi

Empat minggu pertama (17 September – 14 Oktober)

Pada tanggal 17 September, 1.000 orang bergerak melintasi jalanan, dengan perkiraan 100 hingga 200 orang bermalam di rumah kardus. Pada 19 September, tujuh orang ditahan. Sedikitnya 80 orang ditahan pada 24 September, setelah para demonstran mulai bergerak ke utara dan memaksa penutupan sejumlah jalan. Sebagian besar penahanan tersebut akibat pemblokiran lalu lintas, meski sejumlah lainnya juga dituduh melakukan tindakan tidak pantas dan melawan polisi. Petugas polisi menggunakan teknik bernama kettling yang melibatkan pemakaian jaring oranye untuk memecah para demonstran menjadi kelompok-kelompok kecil. Video yang memperlihatkan demonstran wanita disemprot menggunakan semprotan merica oleh seorang petugas polisi dikecam besar-besaran dan memunculkan kontroversi. Petugas polisi tersebut diidentifikasi sebagai Deputi Inspektur Anthony Bologna, dan video lain yang muncul memperlihatkan ia menyemprot seorang fotografer.

Aktivis Anonymous kemudian menerbitkan nama, nomor telepon dan rincian keluarga para petugas polisi Awalnya Komisaris Polisi Raymond W. Kelly dan perwakilan Bologna mempertahankan tindakannya dan mengutuk pembocoran informasi pribadinyaSetelah kemarahan publik semakin besar, Kelly mengumumkan bahwa Internal Affairs dan Civilian Complaint Review Board membuka investigasi, serta mengkritik Anonymous karena "[mencoba] mengintimidasi, memaparkan nama anak-anak, dan sekolah mereka," dan menambahkan bahwa taktik ini "sangat tidak pantas dan menyedihkan." Sementara itu, Jaksa Distrik Manhattan Cyrus Vance, Jr. memulai penyelidikannya sendiri

Perhatian masyarakat terhadap penyemprotan merica mengakibatkan peningkatan liputan media berita, sebuah pola yang terus diulang pada minggu-minggu selanjutnya setelah konfrontasi demonstran dengan polisiClyde Haberman, menulis di The New York Times, mengatakan bahwa "Jika demonstran Occupy Wall Street mau menyebutkan orang yang memberi mereka dorongan terbesar, mereka mungkin mau menyebutkan Anthony Bologna," sambil menyebut peristiwa ini "penting" untuk gerakan yang masih muda ini "Setelah Ron Kuby, seorang jaksa untuk salah seorang demonstran, menuntut penahanan Tn. Bologna, [Bologna] malah diberi cuti 10 hari dan diberikan [...] pemindahan ke Staten Island, tempat tinggalnya," menurut pernyataan narablog Daniel Edward Rosen

Pada 1 Oktober 2011, demonstran bergerak melintasi Jembatan Brooklyn. The New York Times melaporkan bahwa lebih dari 700 orang ditahan. Polisi menggunakan sepuluh bus untuk mengangkut demonstran keluar dari jembatan. Sejumlah orang mengatakan bahwa polisi menipu mereka dengan membiarkan mereka masuk jembatan dan mengawal mereka setengah jalan. Jesse A. Myerson, seorang koordinator media untuk Occupy Wall Street berkata, "Polisi menonton dan tidak melakukan apa-apa, sepertinya hendak memandu kami ke jalan raya.” Namun, sejumlah pernyataan oleh para demonstran mendukung penjelasan yang diberikan polisi: contohnya, seorang demonstran berkicau bahwa "Polisi tidak mengumpan kami ke jembatan. Mereka mendukung kami." Seorang juru bicara New York Police Department, Paul Browne, mengatakan bahwa para demonstran diberikan beberapa peringatan untuk tetap di trotoar dan tidak memblokir jalanan, dan ditahan jika mereka melanggar Pada 2 Oktober, semua kecuali 20 orang dilepaskan dengan catatan tindakan tidak pantas dan sumpah di pengadilan kriminal Pada 4 Oktober, sekelompok demonstran yang ditahan di jembatan mengajukan tuntutan hukum melawan pemerintah kota, dengan menuduh bahwa para petugas melanggar hak konstitusional mereka dengan mengumpan mereka ke dalam perangkap dan menahan mereka; Wali kota Bloomberg, yang sebelumnya berkomentar mengenai insiden ini, berkata bahwa "[p]etugas polisi melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan”

Pada 5 Oktober, ribuan pekerja serikat bergabung dengan demonstran menuju Financial District. Pergerakan ini awalnya bersifat damai sampai pada malam hari ketika kekacauan terjadi. Sekitar 200 demonstran mencoba menyerang barikade yang memblokir mereka dari Wall Street dan Stock Exchange. Polisi menanggapinya dengan semprotan merica dan mengurung demonstran dengan jaring oranye.

 

Minggu 5–8 (15 Oktober – 11 November)


Pada 15 Oktober, puluhan ribu demonstran mengadakan protes di 900 kota di seluruh dunia, termasuk Auckland, Sydney, Hong Kong, Taipei, Tokyo, São Paulo, Paris, Madrid, Berlin, Hamburg, Leipzig, dan kota lainnya. Di Frankfurt, 5.000 orang berdemo di Bank Sentral Eropa dan di Zurich, hub keuangan Swiss, para demonstran membawa spanduk bertuliskan "We won't bail you out yet again" dan "We are the 99 percent." Sebagian besar demonstran tidak anarkis, namun sebuah protes di Roma yang mendorong ribuan orang melakukan tindak kekerasan ketika "beberapa ribu preman dari seluruh Italia, dan kemungkinan dari seluruh Eropa" membuat kerusakan dalam skala luas Ribuan demonstran Occupy Wall Street berkumpul di Times Square di New York City dan bergerak selama beberapa jam. Beberapa ratus demonstran ditahan di seluruh AS, terutama karena menolak mematuhi perintah polisi untuk meninggalkan kawasan umum. Di Chicago, 175 orang ditahan, 100 orang di Arizona (53 di Tucson, 46 di Phoenix), dan lebih dari 70 orang di New York City, termasuk 40 di Times Square. Sejumlah orang ditahan di Chicago, dan sekitar 150 orang mendirikan kamp di luar balai kota Minneapolis.

Pada pagi 25 Oktober, polisi membersihkan dan menutup kamp Occupy Oakland di Frank Ogawa Plaza di Oakland, California. Serbuan ke kamp tersebut "kejam dan kacau", dan mengakibatkan 102 orang ditahan dan beberapa demonstran terluka. Kota Oakland mengontrak 12 departemen polisi regional lainnya untuk membantu pembersihan area kamp tersebut. Seorang veteran perang Irak, Scott Olsen, diduga dipukul di kepala menggunakan kaleng gas air mata dan mengalami keretakan pada tengkorak. Kondisinya kemudian tidak kritis lagi. Pada malam selanjutnya, sekitar 1.000 demonstran berkumpul kembali di plaza dan mengadakan pergerakan sampai malam hari.

Pada tanggal 2 November, demonstran di Oakland, California menghentikan operasi Port of Oakland, pelabuhan tersibuk kelima di Amerika Serikat. Polisi memperkirakan bahwa sekitar 3.000 demonstran berkumpul di pelabuhan dan 4.500 lainnya bergerak melintasi kota; seorang juru bicara gerakan protes tersebut, yang hanya memberitahu nama depannya, berkata kepada BBC bahwa ia mendengar sejumlah orang menduga sekitar 20.000 sampai 30.000 demonstran turut berpartisipasi, namun "sulit untuk disebutkan."

 

Minggu 9, 10 & seterusnya (12 November – Desember)

Setelah tengah malam 15 November, polisi menyebarkan pemberitahuan bahwa para demonstran untuk sementara harus mengosongkan taman agar petugas kebersihan/sanitasi bisa masuk. Sesuai pemberitahuan polisi, para demonstran diperbolehkan kembali setelah pembersihan tersebut, namun tanpa tenda, terpal, atau kantung tidur. Polisi bergerak masuk sekitar pukul 01.00 pada 15 November dan menahan sekitar 200 orang, beberapa di antaranya berusaha menghentikan masuknya petugas kebersihan. Termasuk di antara yang ditahan adalah jurnalis Agence France-Presse, Associated Press, Daily News, DNAInfo, Television New Zealand, The New York Times, dan Vanity Fair, juga anggota Dewan Kota New York Ydanis Rodríguez. Kartu pers seorang reporter NBC disita.

Ketika polisi sedang mengosongkan taman, awak khusus media ditahan satu blok dari taman, sehingga mereka tidak bisa mendokumentasikan pengosongan tersebut. Helikopter polisi mencegah helikopter berita NBC dan CBS memberitakan pengosongan taman. Banyak jurnalis yang mengeluh ditangani secara kasar atau kejam oleh polisi. Society of Professional Journalists, Committee to Protect Journalists, Reporters Without Borders dan New York Civil Liberties Union mengkhawatirkan dan mengkritik situasi tersebut. OAS Special Rapporteur for Freedom of Expression mengeluarkan sebuah pernyataan bahwa "pembatasan akses yang tidak proporsional menuju tempat kejadian, penahanan, serta tuduhan kriminal akibat pelaksanaan tugas profesi oleh para reporter melanggar hak kebebasan berekspresi."

Pada tanggal 21 November, New York Daily News, New York Post, Associated Press, Dow Jones, NBC Universal dan WNBC-TV bergabung dalam sebuah surat yang ditulis oleh Dewan Umum New York Times George Freeman yang mengkritik penanganan media oleh Departemen Polisi New York selama serbuan tersebut.

Setengah jam setelah pengosongan oleh polisi, Occupy Wall Street Media Team mengeluarkan pernyataan resmi di bawah judul, "Anda tidak bisa mengusir ide yang sudah saatnya untuk dikeluarkan." Pernyataan tersebut berisi, "Sejumlah politisi mungkin secara fisik bisa mengusir kami dari ruang publik — ruang kami — dan, secara fisik, mereka mungkin berhasil. Tetapi kami terlibat dalam pertempuran mempertahankan ide tersebut."

Tenda dan dampak personal terhadap demonstran, dan lima ribu buku di The People's Library diletakkan di truk sampah oleh petugas polisi dan disita. Di acara The Rachel Maddow Show tanggal 15 November, rekaman serbuan tersebut diperlihatkan dengan komentar berikut:

"Pejabat polisi New York City berseragam lengkap untuk menghadapi kerusuhan, menyebarkan pemberitahuan tertulis kepada demonstran yang memberitahu mereka tempat pengembalian barang-barang pribadi mereka, yang terdengar indah sampai Anda melihat apa yang mereka lakukan terhadap barang-barang pribadi milik demonstran. Ada beberapa laporan bahwa polisi menggunakan pisau untuk memotong tenda militer yang merupakan harapan terbaik untuk bertahan hidup dari musim dingin di sana. Anda bisa melihat polisi sedang memotong tonggak tenda demonstran dengan gergaji tangan dan gergaji paku."

Komputer yang disita setelah serbuan tersebut dihancurkan.

Setelah pengosongan tersebut, pejabat New York City memerintahkan polisi untuk menutup seluruh taman dan mencegah kembalinya demonstran, sambil menunggu hasil dengar pendapat di pengadilan mengenai apakah dan atas alasan apa para demonstran kembali; seorang hakim mengeluarkan putusan pengendalian sementara agar demonstran boleh kembali ke taman dengan tenda mereka, yang menurut penulis opini Washington Post James Downie diabaikan oleh Wali kota Bloomberg. Seorang hakim pada sore hari memutuskan bahwa perintah sementara tersebut tidak diperpanjang, karena Amendemen Pertama tidak memberikan demonstran hak untuk mengisi taman dengan "tenda, struktur, generator, dan instalasi lain selain dari hak dan tugas pemilik untuk mengelola Zuccotti Park."

Pada tanggal 17 Desember, jurnalis yang mewakili Indypendent Reader, IMC dan In These Times ditahan. Dua wartawan Daily Caller dan seorang wartawan RT dilaporkan dipukul dengan tongkat polisi.

Pada tanggal 6 Desember, Occupy Our Homes, protes sampingan Occupy Wall Street, bergabung dengan "hari aksi nasional" untuk memprotes penyalahtanganan pemilik rumah oleh bank-bank besar, yang menghasilkan miliaran dolar dari gelembung perumahan dengan memberikan pinjaman predator dan terlibat dalam praktik yang merugikan konsumen. Di lebih dari 24 kota di seluruh AS, gerakan ini mengambil tema krisis perumahan dengan menduduki kembali rumah yang ditutup awal, mengganggu lelang bank dan mencegah pengusiran.

Pada tanggal 14 Desember, protes sampingan OWS lainnya, yaitu Occupy DOE (Department of Education), berganung dengan para guru dan orang tua untuk memrotes pertemuan dewan sekolah di distrik Queens, New York City. Kelompok ini mengklaim bahwa Panel on Educational Policy (PEP), sebagian besar ditunjuk oleh Mayor Bloomberg, tidak sah, tidak demokratis, dan merupakan "parodi dewan sekolah". PEP dijadwalkan melakukan pengambilan suara atas rencana pembukaan dua sekolah sewa baru di Brooklyn yang dijalankan jaringan Success, sebuah organisasi yang dioperasikan oleh mantan anggota dewan yang dekat dengan wali kota dan administrasinya. Hampir semua orang di dewan Success terlibat dengan industri pengelola investasi global atau ekuitas pribadi. Persepsi bahwa "satu persen" mampu membuka sekolah di daerah Brooklyn, meski ada tentangan dari publik dan para pejabat terpilih, telah menuai kecaman besar.

 

No comments:

Post a Comment