Occupy Wall Street (OWS) adalah sebuah gerakan protes yang dimulai pada tanggal 17 September 2011 di Zuccotti Park, di distrik keuangan Wall Street New York City, yang dicetuskan oleh kelompok aktivis asal Kanada, Adbusters. Para aktivis memrotes ketidaksetaraan ekonomi dan sosial, pengangguran tinggi, kerakusan, serta korupsi, dan pengaruh perusahaan—terutama dadri sektor jasa keuangan—terhadap pemerintah. Slogan We are the 99% yang disuarakan para demonstran merujuk pada ketidaksetaraan pendapatan dan kekayaan di AS antara orang-orang kaya (1%) dan seluruh penduduk Amerika Serikat. Protes di New York City telah mendorong munculnya protes dan gerakan Occupy serupa di seluruh dunia.
Kronologi
Empat minggu
pertama (17 September – 14 Oktober)
Pada tanggal 17 September, 1.000 orang bergerak melintasi
jalanan, dengan perkiraan 100 hingga 200 orang bermalam di rumah kardus. Pada
19 September, tujuh orang ditahan. Sedikitnya 80 orang ditahan pada 24
September, setelah para demonstran mulai bergerak ke utara dan memaksa
penutupan sejumlah jalan. Sebagian besar penahanan tersebut akibat
pemblokiran lalu lintas, meski sejumlah lainnya juga dituduh melakukan tindakan
tidak pantas dan melawan polisi. Petugas polisi menggunakan teknik bernama
kettling yang melibatkan pemakaian jaring oranye untuk memecah para demonstran
menjadi kelompok-kelompok kecil. Video yang memperlihatkan demonstran
wanita disemprot menggunakan semprotan merica oleh seorang petugas polisi
dikecam besar-besaran dan memunculkan kontroversi. Petugas polisi tersebut
diidentifikasi sebagai Deputi Inspektur Anthony Bologna, dan video lain yang
muncul memperlihatkan ia menyemprot seorang fotografer.
Aktivis Anonymous kemudian menerbitkan nama, nomor
telepon dan rincian keluarga para petugas polisi Awalnya Komisaris Polisi
Raymond W. Kelly dan perwakilan Bologna mempertahankan tindakannya dan mengutuk
pembocoran informasi pribadinyaSetelah kemarahan publik semakin besar, Kelly
mengumumkan bahwa Internal Affairs dan Civilian Complaint Review Board membuka
investigasi, serta mengkritik Anonymous karena "[mencoba] mengintimidasi,
memaparkan nama anak-anak, dan sekolah mereka," dan menambahkan bahwa
taktik ini "sangat tidak pantas dan menyedihkan." Sementara itu,
Jaksa Distrik Manhattan Cyrus Vance, Jr. memulai penyelidikannya sendiri
Perhatian masyarakat terhadap penyemprotan merica
mengakibatkan peningkatan liputan media berita, sebuah pola yang terus diulang
pada minggu-minggu selanjutnya setelah konfrontasi demonstran dengan polisiClyde
Haberman, menulis di The New York Times, mengatakan bahwa "Jika
demonstran Occupy Wall Street mau menyebutkan orang yang memberi mereka
dorongan terbesar, mereka mungkin mau menyebutkan Anthony Bologna," sambil
menyebut peristiwa ini "penting" untuk gerakan yang masih muda ini "Setelah
Ron Kuby, seorang jaksa untuk salah seorang demonstran, menuntut penahanan Tn.
Bologna, [Bologna] malah diberi cuti 10 hari dan diberikan [...] pemindahan ke
Staten Island, tempat tinggalnya," menurut pernyataan narablog Daniel
Edward Rosen
Pada 1 Oktober 2011, demonstran bergerak melintasi Jembatan
Brooklyn. The New York Times melaporkan bahwa lebih dari 700 orang
ditahan. Polisi menggunakan sepuluh bus untuk mengangkut demonstran keluar dari
jembatan. Sejumlah orang mengatakan bahwa polisi menipu mereka dengan
membiarkan mereka masuk jembatan dan mengawal mereka setengah jalan. Jesse A.
Myerson, seorang koordinator media untuk Occupy Wall Street berkata,
"Polisi menonton dan tidak melakukan apa-apa, sepertinya hendak memandu
kami ke jalan raya.” Namun, sejumlah pernyataan oleh para demonstran mendukung
penjelasan yang diberikan polisi: contohnya, seorang demonstran berkicau bahwa
"Polisi tidak mengumpan kami ke jembatan. Mereka mendukung kami." Seorang
juru bicara New York Police Department, Paul Browne, mengatakan bahwa para
demonstran diberikan beberapa peringatan untuk tetap di trotoar dan tidak
memblokir jalanan, dan ditahan jika mereka melanggar Pada 2 Oktober, semua
kecuali 20 orang dilepaskan dengan catatan tindakan tidak pantas dan sumpah di
pengadilan kriminal Pada 4 Oktober, sekelompok demonstran yang ditahan di
jembatan mengajukan tuntutan hukum melawan pemerintah kota, dengan menuduh
bahwa para petugas melanggar hak konstitusional mereka dengan mengumpan mereka
ke dalam perangkap dan menahan mereka; Wali kota Bloomberg, yang sebelumnya
berkomentar mengenai insiden ini, berkata bahwa "[p]etugas polisi
melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan”
Pada 5 Oktober, ribuan pekerja serikat bergabung dengan
demonstran menuju Financial District. Pergerakan ini awalnya bersifat damai
sampai pada malam hari ketika kekacauan terjadi. Sekitar 200 demonstran mencoba
menyerang barikade yang memblokir mereka dari Wall Street dan Stock Exchange.
Polisi menanggapinya dengan semprotan merica dan mengurung demonstran dengan
jaring oranye.
Minggu 5–8 (15 Oktober – 11 November)
Pada 15 Oktober, puluhan ribu demonstran mengadakan protes di 900 kota di seluruh dunia, termasuk Auckland, Sydney, Hong Kong, Taipei, Tokyo, São Paulo, Paris, Madrid, Berlin, Hamburg, Leipzig, dan kota lainnya. Di Frankfurt, 5.000 orang berdemo di Bank Sentral Eropa dan di Zurich, hub keuangan Swiss, para demonstran membawa spanduk bertuliskan "We won't bail you out yet again" dan "We are the 99 percent." Sebagian besar demonstran tidak anarkis, namun sebuah protes di Roma yang mendorong ribuan orang melakukan tindak kekerasan ketika "beberapa ribu preman dari seluruh Italia, dan kemungkinan dari seluruh Eropa" membuat kerusakan dalam skala luas Ribuan demonstran Occupy Wall Street berkumpul di Times Square di New York City dan bergerak selama beberapa jam. Beberapa ratus demonstran ditahan di seluruh AS, terutama karena menolak mematuhi perintah polisi untuk meninggalkan kawasan umum. Di Chicago, 175 orang ditahan, 100 orang di Arizona (53 di Tucson, 46 di Phoenix), dan lebih dari 70 orang di New York City, termasuk 40 di Times Square. Sejumlah orang ditahan di Chicago, dan sekitar 150 orang mendirikan kamp di luar balai kota Minneapolis.
Pada pagi 25 Oktober, polisi membersihkan dan menutup kamp
Occupy Oakland di Frank Ogawa Plaza di Oakland, California. Serbuan ke
kamp tersebut "kejam dan kacau", dan mengakibatkan 102 orang ditahan
dan beberapa demonstran terluka. Kota Oakland mengontrak 12 departemen polisi
regional lainnya untuk membantu pembersihan area kamp tersebut. Seorang veteran
perang Irak, Scott Olsen, diduga dipukul di kepala menggunakan kaleng gas air
mata dan mengalami keretakan pada tengkorak. Kondisinya kemudian tidak kritis
lagi. Pada malam selanjutnya, sekitar 1.000 demonstran berkumpul kembali
di plaza dan mengadakan pergerakan sampai malam hari.
Pada tanggal 2 November, demonstran di Oakland,
California menghentikan operasi Port of Oakland, pelabuhan tersibuk kelima di
Amerika Serikat. Polisi memperkirakan bahwa sekitar 3.000 demonstran berkumpul
di pelabuhan dan 4.500 lainnya bergerak melintasi kota; seorang juru bicara
gerakan protes tersebut, yang hanya memberitahu nama depannya, berkata kepada
BBC bahwa ia mendengar sejumlah orang menduga sekitar 20.000 sampai 30.000
demonstran turut berpartisipasi, namun "sulit untuk disebutkan."
Minggu 9, 10 & seterusnya (12 November – Desember)
Setelah tengah malam 15 November, polisi menyebarkan
pemberitahuan bahwa para demonstran untuk sementara harus mengosongkan taman
agar petugas kebersihan/sanitasi bisa masuk. Sesuai pemberitahuan polisi, para
demonstran diperbolehkan kembali setelah pembersihan tersebut, namun tanpa
tenda, terpal, atau kantung tidur. Polisi bergerak masuk sekitar pukul 01.00
pada 15 November dan menahan sekitar 200 orang, beberapa di antaranya berusaha
menghentikan masuknya petugas kebersihan. Termasuk di antara yang ditahan
adalah jurnalis Agence France-Presse, Associated Press, Daily News, DNAInfo, Television
New Zealand, The New York Times, dan Vanity Fair, juga anggota Dewan
Kota New York Ydanis Rodríguez. Kartu pers seorang reporter NBC disita.
Ketika polisi sedang mengosongkan taman, awak khusus media
ditahan satu blok dari taman, sehingga mereka tidak bisa mendokumentasikan
pengosongan tersebut. Helikopter polisi mencegah helikopter berita NBC dan CBS
memberitakan pengosongan taman. Banyak jurnalis yang mengeluh ditangani secara
kasar atau kejam oleh polisi. Society of Professional Journalists, Committee to
Protect Journalists, Reporters Without Borders dan New York Civil
Liberties Union mengkhawatirkan dan mengkritik situasi tersebut. OAS
Special Rapporteur for Freedom of Expression mengeluarkan sebuah pernyataan
bahwa "pembatasan akses yang tidak proporsional menuju tempat kejadian,
penahanan, serta tuduhan kriminal akibat pelaksanaan tugas profesi oleh para
reporter melanggar hak kebebasan berekspresi."
Pada tanggal 21 November, New York Daily News, New
York Post, Associated Press, Dow Jones, NBC Universal dan WNBC-TV bergabung
dalam sebuah surat yang ditulis oleh Dewan Umum New York Times George
Freeman yang mengkritik penanganan media oleh Departemen Polisi New York selama
serbuan tersebut.
Setengah jam setelah pengosongan oleh polisi, Occupy Wall
Street Media Team mengeluarkan pernyataan resmi di bawah judul, "Anda
tidak bisa mengusir ide yang sudah saatnya untuk dikeluarkan." Pernyataan
tersebut berisi, "Sejumlah politisi mungkin secara fisik bisa mengusir
kami dari ruang publik — ruang kami — dan, secara fisik, mereka
mungkin berhasil. Tetapi kami terlibat dalam pertempuran mempertahankan ide
tersebut."
Tenda dan dampak personal terhadap demonstran, dan lima ribu
buku di The People's Library diletakkan di truk sampah oleh petugas polisi dan
disita. Di acara The Rachel Maddow Show tanggal 15 November, rekaman serbuan
tersebut diperlihatkan dengan komentar berikut:
"Pejabat polisi New York City berseragam lengkap untuk
menghadapi kerusuhan, menyebarkan pemberitahuan tertulis kepada demonstran yang
memberitahu mereka tempat pengembalian barang-barang pribadi mereka, yang
terdengar indah sampai Anda melihat apa yang mereka lakukan terhadap
barang-barang pribadi milik demonstran. Ada beberapa laporan bahwa polisi
menggunakan pisau untuk memotong tenda militer yang merupakan harapan terbaik
untuk bertahan hidup dari musim dingin di sana. Anda bisa melihat polisi sedang
memotong tonggak tenda demonstran dengan gergaji tangan dan gergaji paku."
Komputer yang disita setelah serbuan tersebut dihancurkan.
Setelah pengosongan tersebut, pejabat New York City
memerintahkan polisi untuk menutup seluruh taman dan mencegah kembalinya
demonstran, sambil menunggu hasil dengar pendapat di pengadilan mengenai apakah
dan atas alasan apa para demonstran kembali; seorang hakim mengeluarkan putusan
pengendalian sementara agar demonstran boleh kembali ke taman dengan tenda
mereka, yang menurut penulis opini Washington Post James Downie
diabaikan oleh Wali kota Bloomberg. Seorang hakim pada sore hari memutuskan
bahwa perintah sementara tersebut tidak diperpanjang, karena Amendemen Pertama
tidak memberikan demonstran hak untuk mengisi taman dengan "tenda,
struktur, generator, dan instalasi lain selain dari hak dan tugas pemilik untuk
mengelola Zuccotti Park."
Pada tanggal 17 Desember, jurnalis yang mewakili Indypendent
Reader, IMC dan In These Times ditahan. Dua wartawan Daily Caller dan
seorang wartawan RT dilaporkan dipukul dengan tongkat polisi.
Pada tanggal 6 Desember, Occupy Our Homes, protes sampingan
Occupy Wall Street, bergabung dengan "hari aksi nasional" untuk
memprotes penyalahtanganan pemilik rumah oleh bank-bank besar, yang
menghasilkan miliaran dolar dari gelembung perumahan dengan memberikan pinjaman
predator dan terlibat dalam praktik yang merugikan konsumen. Di lebih dari 24
kota di seluruh AS, gerakan ini mengambil tema krisis perumahan dengan
menduduki kembali rumah yang ditutup awal, mengganggu lelang bank dan mencegah
pengusiran.
Pada tanggal 14 Desember, protes sampingan OWS lainnya, yaitu
Occupy DOE (Department of Education), berganung dengan para guru dan orang tua
untuk memrotes pertemuan dewan sekolah di distrik Queens, New York City.
Kelompok ini mengklaim bahwa Panel on Educational Policy (PEP), sebagian besar
ditunjuk oleh Mayor Bloomberg, tidak sah, tidak demokratis, dan merupakan
"parodi dewan sekolah". PEP dijadwalkan melakukan pengambilan suara
atas rencana pembukaan dua sekolah sewa baru di Brooklyn yang dijalankan
jaringan Success, sebuah organisasi yang dioperasikan oleh mantan anggota dewan
yang dekat dengan wali kota dan administrasinya. Hampir semua orang di dewan
Success terlibat dengan industri pengelola investasi global atau ekuitas
pribadi. Persepsi bahwa "satu persen" mampu membuka sekolah di daerah
Brooklyn, meski ada tentangan dari publik dan para pejabat terpilih, telah
menuai kecaman besar.
No comments:
Post a Comment