Membaca buku “Kronik Pedalaman: Perdikan, Islam dan Akhir Majapahit” karya Misbahur Surur seolah mengajak kita melorongi masa lampau yang sangat mengasyikan. Kita seolah disuguhi cerita-cerita masa lalu yang detail, renik dan pelik, terlebih tetantang bagaimana gambaran peradaban pada zaman Majapahit dahulu. Membaca buku ini membuat saya tahu lebih dalam bagaimana gambaran desa dan para petaninya, bagaimana sistim upeti yang diterapkan pada zaman kerajaan dahulu. Yang menarik, sebelum saya membaca buku ini, juga membaca buku “Agama Jawa, karangan Clifford Geertz”. Buku Agama Jawa, yang kontroversial itu juga menjadi rujukan Kang Misbahur Surur menulis kompilasi artikelnya yang selama ini telah tayang di lama ngalek.co.
Jika boleh dikata,
buku ini dibagi menjadi dua bab besar. Pertama membahas tentang Sejarah dan
Geopolitk Desa. Kedua, membahas tentang Sejarah Lokal. Jika runtut membacanya,
pembaca akan dibawa oleh Kang Misbahus Surur untuk berwisata bagaimana gambaran
sejarah peradaban kuno kita. Ibarat kata, ada latar belakang masalah terlebih
dahulu sebelum kita dihadapkan dengan tulisan-tulisan lokalitas Kabupaten
Trenggalek.
Sekali lagi,
membaca buku ini membuat saya bertanya-tanya “Berapa babad/kronik Kabupaten
yang belum saya baca?”. Selain itu dan ini menjadi sangat penting, Kang
Misbahus Surur dalam tulisanya hampir tidak pernah saya temui menyimpulkan
tulisannya. Seolah ia membiarkan para pembacanya untuk menyimpulkannya sendiri.
Tulisannya seperti hal nya kompas, keputusan mau ke utara atau selatan itu
terserah pembaca.
lanjut...
ReplyDelete