Tempat Posyandu Anak Wedok. Ali Ahsan Al Haris/2023 |
"Sebagian orang tua, membawa anak balitanya ke Posyandu setiap bulan menjadi agenda penting dalam rangka menjaga kesehatan dan pertumbuhan anak. Satu di antara orang tua lainnya, menganggap Posyandu serta programnya sebagai sebuah momok, pun ada yang menganggap imunisasi sebagai konspirasi elit global dalam mengendalikan populasi manusia".
Tentu setiap orang tua ingin anak-anaknya mendapatkan akses kesehatan terbaik, pendidikan terbaik dan lingkungan yang baik untuk tumbuh kembang mereka. Termasuk memilih untuk tidak imunisasi juga dirasa menjadi pilihan terbaik bagi orang tua yang meyakini hal itu. Ya sudahlah, itu pilihan kok. Dadi gak usah rewel lan padu neng tongkrongan. Hehehe.
Tulisan ini adalah pengalaman saya dan istri mengantar putri kita ke Posyandu, alhamdulillah memasuki usianya yang ketiga, kami hanya absen mengajaknya ke Posyandu saat Pandemi Covid-19 sedang gawat-gawatnya, di tengah wabah yang mematikan itu, saya dan istri tetap melakukan pengecekan sendiri atau Posyandu mandiri. Hehe.
Posyandu atau pusat kesehatan masyarakat terpadu dibentuk oleh pemerintah Indonesia di setiap desa atau kelurahan. Tujuan dari Posyandu adalah untuk memberikan pelayanan kesehatan dan gizi pada anak balita dan ibu hamil. Di Posyandu, petugas kesehatan akan melakukan pemeriksaan rutin dan memberikan informasi mengenai kesehatan dan gizi bagi anak dan ibu hamil.
Beberapa manfaat yang kita rasakan saat rutin ke Posyandu antara lain:
Dapat memantau pertumbuhan dan perkembangan anak. Dalam setiap kunjungan, para kader Posyandu akan melakukan pemeriksaan berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala anak. Dengan memantau pertumbuhan dan perkembangannya secara teratur, kita sebagai orang tua dan petugas kesehatan dapat mengetahui apakah ada masalah kesehatan atau gizi yang perlu ditangani.
Mendapatkan imunisasi. Di Posyandu, anak dapat mendapatkan imunisasi secara gratis sesuai dengan umur dan jadwal imunisasi nasional. Imunisasi sangat penting untuk mencegah penyakit yang berbahaya seperti polio, difteri, tetanus, dan hepatitis B.
Namun, ada dua alasan besar beberapa orang tua yang saya temui tidak berkenan mengajak anaknya ke Posyandu. Pertama, karena orang tua tidak mau anaknya diimunisasi. Kedua, hasil dari beberapa kunjungan, anaknya tidak memperlihatkan progres yang bagus (Tinggi dan berat badan setiap bulannya tidak naik) sehingga membuat orang tua menjadikan hal tersebut sebagai momok. Kemudian para orang tua berlindung di semboyan "Penting anak saya sehat, gak masalah kalau berat badan dan tinggi badannya segitu aja".
Menerima informasi mengenai kesehatan dan gizi. Di Posyandu, petugas kesehatan akan memberikan informasi mengenai cara menjaga kesehatan anak dan memberikan makanan sehat yang bergizi. Orang tua juga dapat bertanya-tanya mengenai perawatan anak dan mendapatkan saran dari petugas kesehatan.
Saat kunjungan ke Posyandu, rutenya kurang lebih seperti ini: Mengisi biodata di buku Ping, menimbang berat badan, mengukur tinggi badan, mengambil Snack (jika ada), buku Pink dikumpulkan ke bagian rekap, mengantri panggilan bertemu dokter/bidan, hasil menimbang badan dll tadi dianalisis oleh dokter/bidan, konsultasi kesehatan dan pulang dengan bahagia.
Selain itu, kami sebagai orang tua memiliki ruang untuk sharing dan berdiskusi dengan tenaga kesehatan, kader Posyandu dan para orang tua Balita bagaimana sih agar anak kita senantiasa sehat.
Di kelurahan kita, Posyandu ada di setiap RW atau setidaknya minimal setiap kelurahan/desa memiliki satu Posyandu.
Apakah saya dan istri tidak pernah berpikir untuk berhenti rutin berkunjung ke Posyandu? Ya pernah lah. Apa alasannya? Pertama, anak saya sudah tuntas mendapatkan imunisasi. Kedua, kita berdua pernah sangat depresi karena selama tiga bulan, putri kami tinggi badannya tidak naik. Pelbagai cara kami lakukan untuk menggenjot "yaopo Iki carane Ben tambah dukur". Hehehe.
Saya pribadi mengucapkan terima kasih banyak ke para tenaga kesehatan dan kader Posyandu. Karena merekalah para Balita di lingkungan saya tinggal, termasuk anak sendiri dapat dipantau kesehatannya.
Jika pembaca berkenan, yuk doakan mereka semua agar senantiasa sehat dan dilimpahi keberkahan oleh Allah SWT. Amen.
Apakah tulisan ini dalam rangka mengajak para pembaca untuk rutin mengajak Balitanya berkunjung ke Posyandu? Iya seh.
Namun, semua itu kembali lagi ke kita sebagai orang tua atau wali. Mau atau tidak mengajak anak-anak kita ke Posyandu yang hanya sebulan sekali, dan waktunya juga tidak lebih dari satu jam, lho.
Inget, stunting masih menjadi salah satu masalah negeri ini lho ya.
Santai tapi Yo serius.
Seruput kopi seg lah.
No comments:
Post a Comment