Thursday, December 21, 2023

Apa yang Salah Menjadi Orang yang Multiminat?


Apa yang Salah Menjadi Orang yang Multiminat?
Ali Ahsan Al Haris

Apakah kita pernah merasa bingung ketika ditanya "Ketika dewasa kamu ingin jadi apa?" Apakah kita pernah merasa tidak puas dengan hanya satu bidang minat? Apakah kita pernah merasa ada yang salah dengan diri kita karena tidak bisa fokus pada satu hal? Jika jawabannya adalah Ya, mungkin kita adalah seorang yang *Multi minat*.

Orang yang multi minat adalah orang yang memiliki banyak minat dan bakat dalam berbagai bidang yang berbeda. Mereka tidak terbatas pada satu karir atau profesi saja, tetapi dapat mengeksplorasi dan mengembangkan potensi mereka dalam banyak hal. Bisa disebut, kita ini adalah orang yang penasaran, kreatif, dan bersemangat.

Namun, menjadi orang yang multiminat tidak selalu mudah. Terutama masyarakat kita yang menghargai spesialisasi dan keahlian, orang yang multiminat sering (merasa) tidak diakui dan tidak dimengerti. Kita sering mendapat tekanan untuk memilih satu hal saja dan mengabaikan minat lainnya. Parahnya, kita juga sering meragukan diri kita sendiri dan merasa tidak cukup baik dalam apapun yang kita lakukan.

Ini adalah pengalaman yang saya rasakan sendiri. Sejak kecil, saya memiliki banyak minat dan hobi. Saya suka membaca, menulis, bersepeda, naik gunung dan aktif di kegiatan sosial. Saya menyukai hal-hal baru dengan belajar secara antusias. Tetapi saya juga sering merasa bosan dan ingin beralih ke hal lain yang lebih menarik dan menantang. Saya merasa tidak ada satu bidang yang benar-benar cocok untuk saya. Hehehe

Baca tulisan saya lainnya: Empat Cara Berfikir Menurut Mas Sabrang

Saya merasa resah karena dua alasan. Pertama, saya tidak tahu bagaimana saya bisa menjadikan minat sebagai karir (urusan cuan alias duwek). Saya merasa harus memilih satu hal saja dan mengorbankan hal lainnya. Kedua, saya merasa ada yang salah dengan diri saya sendiri karena tidak bisa fokus pada satu hal. Saya merasa takut berkomitmen, tidak teratur, atau menyabotase diri sendiri. Untuk alasan yang pertama, saya menjawab jika tidak memiliki cita-cita saat Mas Arif, pemilik channel youtube Keluarga Arif.com bertanya “Apa cita-cita saya”, kejadian itu terjadi sekitar tahun 2012/2013 di Kerto Rahayu 06 Malang saat beliau memberikan pelatihan.

10 tahun kemudian, saya baru menyadari bahwa saya adalah seorang orang yang multiminat. Saya cukup percaya diri menyatakan bahwa banyak orang yang seperti saya, yang memiliki banyak minat dan tidak bisa puas dengan hanya satu hal. Bagiku tidak ada yang salah juga dengan menjadi orang yang multiminat. Malah, menjadi orang yang multi minat adalah sebuah kekuatan, bukan kelemahan. Semoga ini bukan pembelaan, Hehe

Menurut Emilie Wapnick, seorang trainer karir dan sekaligus Direktur dari puttylike. Orang yang multiminat memiliki tiga keuntungan utama. Pertama, mereka memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat dan mudah dalam situasi yang berubah. Mereka dapat belajar hal-hal baru dengan cepat dan menerapkan pengetahuan mereka dari bidang yang berbeda. Kedua, mereka memiliki kemampuan untuk berinovasi dan menciptakan sesuatu yang baru dan unik. Mereka dapat menggabungkan ide-ide dari bidang yang berbeda dan menciptakan solusi yang orisinil dan kreatif. Ketiga, mereka memiliki kemampuan untuk berempati dan berkolaborasi dengan orang lain. Mereka dapat memahami sudut pandang yang berbeda dan bekerja sama dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda.

Baca tulisan saya yang lain: Tiga Lingkar Penting dalam Hidup

Jadi, jika kita adalah seorang orang yang multi minat, jangan merasa malu atau bersalah. Kita mah kudu bangga dan percaya diri. Kita memiliki banyak potensi dan bakat yang dapat dikembangkan dan dimanfaatkan. Kita tidak perlu membatasi diri pada satu hal saja, tetapi kita juga dapat mencoba hal-hal yang berbeda dan menemukan apa yang membuat diri kita bahagia dan bermakna. Tidak perlu mengikuti standar atau harapan orang lain, kita bisa menciptakan kebahagiaan di diri kita sendiri.

Tulisan ini belum selesai, tetap kunjungi blog ini dan nantikan tulisan saya bagaimana menjadi seorang generalis. Salam sehat, Rek.


No comments:

Post a Comment