Thursday, June 13, 2024

Profesional: Profesi, dan Personal

Profesional: Profesi dan Personal—aliahsanalharis

Saya sendiri belum menemukan standar seseorang disebut profesional. Begitu juga dengan tulisan ini, tidak lantas nguyahi segoro bagaimana menjadi seorang profesional.
 
Sepemahaman saya, sikap profesional muncul tidak hanya hubungan pekerjaan saja. Profesional lahir dari hubungan sosial. Di dalam dunia kerja, ada keterkaitan erat antara tiga aspek: profesionalisme, profesi, dan personalitas. Ketiganya membentuk fondasi kuat yang memengaruhi bagaimana kita menjalani dan merasakan pekerjaan kita sehari-hari. Dalam tulisan ini, saya ingin berbagi sedikit tentang pengalaman saya bekerja di dunia F&B, serta bagaimana ketiga aspek ini memainkan peran penting dalam perjalanan karier saya.

Profesionalisme: Pondasi Utama dalam Bekerja

Dalam setiap pekerjaan, profesionalisme adalah kunci utama yang menentukan kualitas kerja dan reputasi kita. Di industri F&B dan bisnis layanan pada umumnya, hal ini bahkan lebih penting karena kita berurusan langsung dengan pelanggan setiap hari (personal touch). Profesionalisme sendiri mencakup banyak hal, mulai dari kedisiplinan, tanggung jawab, hingga kemampuan berkomunikasi dengan baik.

Ketika saya pertama kali terjun ke dunia F&B, saya belajar bahwa setiap detail kecil sangatlah penting. Mulai dari kebersihan dapur, kebersihan dining room, kebersihan fasilitas, personal grooming, uniform yg kita pakai, kecepatan dan akurasi dalam penyajian, hingga bagaimana kita berinteraksi dengan pelanggan dan pimpinan. Semua itu membutuhkan tingkat profesionalisme yang tinggi.

Profesi: Lebih dari Sekadar Pekerjaan

Banyak orang mungkin melihat pekerjaan di industri F&B sebagai sesuatu yang sederhana, namun bagi saya, profesi ini memiliki kompleksitas dan keunikan tersendiri. Setiap posisi dalam tim memiliki peran dan tanggung jawab yang krusial. Dari manajer, supervisor, server, juru masak dan public area semuanya harus bekerja sama dalam bingkai kebahagiaan dan sadar akan tugasnya masing-masing sehingga dapat menciptakan pengalaman yang memuaskan bagi pelanggan.

Saya sendiri adalah anak bawang dalam industri ini. Saya sadar betul jika industri ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya kerjasama tim.

Seorang manajer harus bisa memimpin dan mengarahkan timnya dengan baik, seorang Chef harus memastikan setiap hidangan yang keluar dari dapur adalah yang terbaik. Seorang Barista wajib memastikan minuman yang dibuatnya sesuai dengan recipe, para server harus melayani dengan ramah dan cepat. Public area harus memastikan fasilitas dan halaman bersih, team finance harus presisi dalam mengatur arus kas dan marketing wajib optimal dalam bekerja. Profesi ini mengajarkan saya banyak tentang kerja keras, dedikasi, Sinau bareng terus menerus dan ikhlas dalam bekerja.

Personal: Membentuk Karakter dan Pribadi

Selain aspek profesional dan profesi, bekerja di industri F&B juga memiliki dampak besar pada perkembangan pribadi saya. Menghadapi berbagai situasi dan tantangan setiap hari, baik itu keluhan pelanggan atau kendala operasional, mengajarkan saya tentang kesabaran, fleksibilitas, dan kemampuan untuk tetap tenang di bawah tekanan.

Interaksi dengan berbagai macam orang, mulai dari rekan kerja hingga pelanggan dengan latar belakang yang beragam, juga memperkaya wawasan dan keterampilan sosial saya. Saya belajar untuk lebih empati, mengerti kebutuhan orang lain, dan menemukan cara terbaik untuk memenuhi ekspektasi mereka.

Peran penting Mbah Nun & Maiyah

Tidak ada pekerjaan yang enak dan nyaman. Semua pekerjaan memiliki kerumitannya masing-masing. Mulai dari stres, depresi, tekanan yang yang tak berujung dan lingkungan kerja yang toxic, seringnya membuat saya menjadi orang tempramen. Di sinilah Mbah Nun & Maiyah berperan penting di kehidupan saya.

Dari Mbah Nun saya belajar untuk tidak mudah menyerah. “Masio lunyu Yo kudu tetep dipenek, Rek”. Kalimat yang sering Mbah Nun ucapkan kepada anak cucunya itu menjadi trigger bagi saya. “Tugase awak dewe iku mung nandur”, nasehat Mbah Nun lainnya ini juga tak kalah luar biasa menyemangati arek gak jelas koyok awak Iki. Tentu sangat banyak peran Mbah Nun dan Maiyah sebagai support system, dan saya yakin para pembaca juga mempunyai support dari eksternal diri kita.

Semangat terus para pekerja
Salam hangat, Salam Layanan

Ali Ahsan Al Haris
Arjowinangun
Kamis, 13 Juni 2924 | 23:19 WIB

No comments:

Post a Comment