Mulyono dan Kebenaran Dibalik Kayu
Mulyono , seorang pengusaha mebel, terkenal akan kesuksesannya dalam mengekspor furniture ke Eropa. Namun di balik kesuksesannya, ia menyimpan kegelisahan. Ia memiliki tiga anak yang terus berselisih paham tentang arah usaha keluarga.
"Kayu jati adalah kebenaran!" seru anak sulungnya. "Kekuatan dan keabadian ada padanya!"
"Kayu mahoni lebih baik," bantah anak tengahnya. "Lebih indah dan mudah diukir."
"Rotan adalah masa depan!" tukas si bungsu. "Fleksibel dan ramah lingkungan!"
Mulyono mendengarkan perdebatan anak-anaknya, seraya berpikir. Ia tahu, mereka semua percaya diri berada di pihak yang benar. Namun, kebenaran bagi Mulyono adalah sesuatu yang lebih dalam dari sekadar jenis kayu.
"Kalian semua benar," ucap Mulyono akhirnya. Anak-anaknya terkejut. "Tapi ingat, kebenaran yang kalian yakini saat ini hanyalah kesalahan yang belum kalian pahami. Pada akhirnya, kita semua hanya membuat pilihan terbaik berdasarkan apa yang kita ketahui, bukan?"
Anak-anaknya terdiam, merenungi kata-kata ayah mereka. Mulyono pun kembali bekerja, membesarkan usaha mebelnya dengan segala macam kayu, membiarkan waktu menjadi hakim atas kebenaran yang sesungguhnya. Mulyono terus berkarya, seraya berusaha menyadari bahwa kebenaran hanyalah kesalahan yang menunggu untuk ditemukan.
Arjowinangun, Malang
24 Agustus, 2024
Ali Ahsan Al Haris
No comments:
Post a Comment